Setiap muslim juga meyakini bahwa ujian adalah proses mendewasakan, menguatkan iman, dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.. Setiap masalah yang datang adalah ujian hidup dan bersamaan dengan itu, Allah datangkan kemudahan dan jalan keluar.
CemerlangMedia.Com — Dua pelajar sekolah menengah pertama di Sawahlunto Sumatra Barat nekad melakukan aksi bvnvh diri di lingkungan sekolah. Motif masih didalami, tetapi pihak sekolah membantah adanya bullying (30-10-2025).
Data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Mabes Polri mencatat, selama lima tahun terakhir kasus bundir mengalami peningkatan sampai 60 persen dengan mayoritas korbannya berada dalam usia produktif. Era derasnya informasi saat ini telah melahirkan generasi muda yang tampak memiliki banyak kemampuan, tetapi dianggap kurang tahan terhadap tantangan dan rintangan, serta cenderung memiliki sifat yang lemah dan rentan. Ini mirip dengan karakter stroberi, bagus dari penampakannya, tetapi mudah sekali rusak.
Hidup di era derasnya arus informasi dan teknologi hari ini, bisa memberikan kesempatan kepada seseorang untuk lebih maju dan berkembang. Akan tetapi di sisi lain, akan berdampak pada perubahan value individu tentang standar hidup, harapan, ingin jadi apa, dan orang lain memiliki apa.
Itu semua bisa menjadi sumber tekanan bagi para remaja. Belum lagi dari sisi akademis, orang tua terlalu tinggi berekspektasi akan prestasi dan pencapaian hidup sehingga akhirnya menjadi beban bagi mereka. Lingkungan yang kompetitif, masalah internal keluarga, ekonomi, pertemanan, perundungan juga berkontribusi dalam masalah kesehatan mental anak.
Usia remaja adalah fase perubahan hormon dan emosi yang membuat mereka lebih rentan akan kecemasan dan keputusasaan. Dalam kondisi seperti itu, keluarga harus hadir agar remaja memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi berbagai tekanan yang datang dari luar sehingga tidak berdampak negatif dan mereka tumbuh menjadi pribadi yang tangguh.
Ketika fungsi keluarga hilang karena disibukkan oleh pemenuhan kebutuhan hidup akan membuat lupa tanggung jawab dalam mendidik dan mendampingi anak secara emosional dan spiritual. Jika sudah demikian, dari mana lagi anak dan remaja bisa mendapatkan pembekalan.
Lahirnya generasi stroberi ini tidak bisa lepas dari sistem yang diterapkan. Ideologi sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan menjadikan standar kebahagiaan adalah terpenuhinya kebutuhan dan kenikmatan batin, padahal itu adalah keliru. Mereka kehilangan arah akan tujuan hidup yang sebenarnya.
Islam berpandangan, hidup bukan sekadar urusan dunia. Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah Swt.. Artinya, semua aktivitasnya harus sesuai dengan hukum-hukum syariat, memahami dengan jelas mana yang mendatangkan pahala dan dosa.
Setiap muslim juga meyakini bahwa ujian adalah proses mendewasakan, menguatkan iman, dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.. Setiap masalah yang datang adalah ujian hidup dan bersamaan dengan itu, Allah datangkan kemudahan dan jalan keluar.
Tanpa perubahan sistem, generasi stroberi akan terus eksis. Saatnya kembali kepada Islam kafah agar kasus bundir tidak terjadi lagi.
Mia
Bekasi [CM/Na]
Views: 28






















