Pengaruh Penerapan Robotic Process Automation terhadap Efektivitas Akuntansi di Perusahaan

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Penulis: Telly Kamelia, Ihza Yoga Hady Putra, Ahmad Bahrudin Yusuf, Jansen Yuda Pratama

Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak signifikan, terutama melalui revolusi industri yang berkembang sejak abad ke-18 hingga revolusi industri 4.0 pada awal abad ini. Revolusi ini, yang mencakup integrasi dunia fisik, digital, dan biologis, membawa terobosan di berbagai bidang seperti kecerdasan buatan, teknologi nano, bioteknologi, komputer kuantum, dan robotika. Dalam konteks akuntansi, munculnya teknologi canggih seperti Robot Process Automation (RPA) telah mengubah lanskap profesi akuntan. RPA, sebagai bentuk kecerdasan buatan, diprediksi akan menggantikan sebagian besar pekerjaan akuntan tradisional. Hal ini memicu tantangan dan perubahan dalam tuntutan kemampuan bagi para akuntan, pendidik, dan praktisi di masa depan. Makalah ini akan mengeksplorasi dampak RPA dari berbagai perspektif, termasuk pandangan akuntan, dosen akuntansi, dan ahli ekonomi, guna memahami peluang dan ancaman yang dihadapi profesi akuntan di Indonesia.

Definisi Robotic Process Automation dan Artificial Intelligence

Robotic Process Automation (RPA) adalah teknologi yang memanfaatkan perangkat lunak atau robot perangkat lunak untuk mengotomatisasi tugas-tugas berulang dalam suatu proses bisnis. RPA memungkinkan komputer untuk menjalankan skrip atau bot yang dirancang untuk meniru tindakan manusia, seperti membuka aplikasi, mengambil data, melakukan perhitungan, dan bahkan berkomunikasi dengan sistem lain. Teknologi ini dirancang untuk bekerja dalam lingkungan yang mengandalkan aturan dan tugas-tugas yang dapat diprediksi, membebaskan tenaga kerja manusia dari pekerjaan rutin dan memberikan nilai tambah pada pekerjaan yang memerlukan kreativitas, analisis, dan pengambilan keputusan.

RPA tidak melibatkan pengembangan atau perubahan signifikan pada infrastruktur IT yang sudah ada. Sebaliknya, ia beroperasi di lapisan antarmuka pengguna, berinteraksi dengan aplikasi dan sistem seperti manusia melalui antarmuka pengguna grafis atau antarmuka aplikasi yang sudah ada. Dengan memanfaatkan RPA, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kecepatan dalam menjalankan tugas-tugas operasional yang bersifat repetitif, mengarah pada penghematan biaya dan peningkatan produktivitas.

RPA dapat diimplementasikan dalam berbagai sektor bisnis dan fungsi, termasuk akuntansi, manajemen pelanggan, sumber daya manusia, dan operasi lainnya. Kesederhanaan dalam penggunaan, fleksibilitas, dan kemampuan untuk bekerja di berbagai aplikasi membuat RPA menjadi solusi yang dapat diadopsi oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis mereka secara keseluruhan.

Kecerdasan Buatan (AI) muncul pada tahun 1956 setelah Perang Dunia II dan diakui secara luas oleh masyarakat. AI adalah inovasi yang menciptakan entitas komputer menyerupai kemampuan manusia, memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk mendukung pekerjaan manusia. Kecerdasan Buatan melibatkan aturan yang mengikuti perilaku manusia untuk membuat prediksi dan mengambil keputusan (Ertel, 2011).

Menurut Russell & Norvig (2010), AI dapat dibagi menjadi empat kategori utama:

  1. Sistem Pakar (Expert System): Komputer menyimpan pengetahuan ahli untuk menyelesaikan masalah dengan meniru keahlian manusia.
  2. Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing): Komputer dapat memahami bahasa manusia yang diketik atau diucapkan.
  3. Speech Recognition: Komputer dapat memproses dan mentranskripsikan percakapan rekaman.
  4. Robotika & Sistem Sensor (Robotics & Sensory Systems): Robot diciptakan untuk menirukan pekerjaan manusia, melibatkan analisis lingkungan dan tindakan terprogram.

RPA, salah satu bentuk AI, berkembang seiring revolusi industri keempat. RPA menggunakan perangkat lunak untuk mengotomatisasi tugas berulang dengan aturan yang telah ditetapkan. RPA membantu dalam pekerjaan yang berfrekuensi tinggi atau berulang, melibatkan impor data, pengolahan, rekonsiliasi, pelaporan, analisis, dan audit. Ini memberikan efisiensi dan akurasi dalam proses bisnis (Ernst & Young, Horton, BlackLine).

Manfaat Implementasi Robotic Process Automation (RPA) dalam Proses Akuntansi

Implementasi RPA dalam proses akuntansi memberikan sejumlah manfaat signifikan bagi perusahaan. Berikut adalah penjelasan lengkap dan padat mengenai manfaat tersebut:

  1. Efisiensi Operasional:

RPA memungkinkan otomatisasi tugas-tugas berulang yang memakan waktu, seperti pemrosesan faktur, rekonsiliasi, dan pembuatan laporan keuangan. Hal ini meningkatkan efisiensi operasional dengan membebaskan waktu manusia dari tugas-tugas rutin.

  1. Akurasi dan Ketepatan:

Dengan menghilangkan keterlibatan manusia dalam tugas-tugas berulang, RPA mengurangi risiko kesalahan manusia. Sistem dapat menjalankan tugas dengan tingkat akurasi yang tinggi, meminimalkan peluang kesalahan dalam pengolahan data dan pelaporan keuangan.

  1. Penyesuaian Diri (Self-Learning):

Beberapa sistem RPA memiliki kemampuan belajar sendiri untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam proses bisnis atau aturan. Hal ini memungkinkan adaptabilitas yang lebih baik terhadap perubahan lingkungan bisnis tanpa perlu campur tangan manusia secara intensif.

  1. Peningkatan Produktivitas Karyawan:

Dengan memindahkan tugas-tugas rutin ke RPA, karyawan dapat fokus pada pekerjaan yang membutuhkan pemikiran kreatif, analitis, dan keputusan strategis. Ini meningkatkan produktivitas dan nilai tambah dari kontribusi manusia.

  1. Penghematan Biaya:

RPA mengurangi biaya operasional jangka panjang dengan mengurangi kebutuhan untuk sumber daya manusia yang terlibat dalam pekerjaan berulang. Selain itu, implementasi RPA cenderung lebih efisien secara biaya dibandingkan dengan pekerja manusia dalam jangka waktu tertentu.

  1. Kepatuhan dan Ketelitian:

RPA memastikan kepatuhan terhadap aturan dan regulasi keuangan dengan menjalankan proses sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. Ini mengurangi risiko pelanggaran dan meningkatkan ketelitian dalam pelaporan keuangan.

  1. Peningkatan Kecepatan Pelayanan:

Proses yang diotomatisasi oleh RPA dapat diselesaikan lebih cepat daripada jika dilakukan secara manual. Hal ini membantu perusahaan memberikan layanan yang lebih cepat kepada pelanggan, mitra bisnis, atau pihak terkait lainnya.

  1. Analisis Data yang Lebih Baik:

Dengan memproses data secara otomatis, RPA mendukung pengumpulan dan analisis data yang lebih cepat. Ini memberikan informasi yang lebih cepat dan akurat untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.

  1. Meningkatkan Kualitas Layanan Pelanggan:

RPA dapat meningkatkan kualitas layanan pelanggan dengan memberikan respons yang lebih cepat terhadap pertanyaan atau kebutuhan pelanggan. Proses otomatisasi memastikan layanan yang konsisten dan efisien.

  1. Skalabilitas Bisnis:

RPA memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat menyesuaikan kapasitas operasional sesuai dengan kebutuhan bisnis. Ini memberikan fleksibilitas dan skalabilitas yang diperlukan untuk pertumbuhan atau perubahan skala operasional.

Implementasi RPA dalam proses akuntansi bukan hanya tentang mengotomatisasi tugas, tetapi juga membawa dampak positif dalam meningkatkan efisiensi, akurasi, dan fokus pada nilai tambah dalam lingkungan bisnis.

Proses Yang Dilakukan RPA

 

 

Tantangan Implementasi RPA dalam proses Akuntansi

Meskipun implementasi RPA membawa sejumlah manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi agar implementasi ini sukses. Berikut adalah penjelasan lengkap dan padat mengenai tantangan tersebut:

  1. Biaya Implementasi Awal:

Biaya awal untuk memperoleh, mengonfigurasi, dan mengimplementasikan sistem RPA bisa menjadi tantangan. Perusahaan perlu mengatasi investasi yang diperlukan sebelum mendapatkan pengembalian investasi jangka panjang.

  1. Integrasi dengan Sistem yang Ada:

Mengintegrasikan RPA dengan sistem yang sudah ada di perusahaan bisa menjadi kompleks. Tantangan ini melibatkan penyelarasan antara RPA dan infrastruktur IT yang ada untuk memastikan keterhubungan dan interoperabilitas.

  1. Keamanan dan Kepatuhan:

Aspek keamanan dan kepatuhan perlu mendapatkan perhatian khusus. Mengotomatisasi proses keuangan menempatkan data sensitif, dan perusahaan harus memastikan bahwa RPA mematuhi standar keamanan dan regulasi yang berlaku.

  1. Resistensi dan Pelatihan Karyawan:

Karyawan mungkin mengalami resistensi terhadap perubahan dan adopsi teknologi baru. Dibutuhkan program pelatihan yang efektif untuk memastikan karyawan memahami dan merasa nyaman dengan implementasi RPA.

  1. Skalabilitas dan Fleksibilitas:

Beberapa sistem RPA mungkin kurang fleksibel atau sulit disesuaikan dengan perubahan proses bisnis. Perusahaan perlu memastikan bahwa solusi RPA yang diadopsi dapat berkembang seiring dengan pertumbuhan dan evolusi bisnis.

  1. Kualitas Data dan Penanganan Eksepsi:

RPA memerlukan data yang konsisten dan berkualitas tinggi. Tantangan muncul ketika data yang dimasukkan oleh RPA berasal dari berbagai sumber yang mungkin tidak selalu sesuai. Selain itu, penanganan eksepsi atau kasus-kasus yang tidak dapat diotomatisasi menjadi aspek kritis.

  1. Pemeliharaan dan Pengelolaan Perubahan:

Pemeliharaan sistem RPA dan manajemen perubahan adalah tantangan penting. Perusahaan perlu memiliki strategi untuk pemeliharaan rutin, pembaruan, dan penanganan perubahan dalam proses bisnis.

  1. Penilaian dan Pemilihan Proses yang Tepat:

Pemilihan proses yang tepat untuk diotomatisasi adalah kunci keberhasilan implementasi RPA. Tantangan ini melibatkan penilaian yang cermat terhadap proses yang memberikan nilai tambah signifikan melalui otomatisasi.

  1. Ketergantungan pada Vendor:

Bergantung pada vendor RPA tertentu dapat membawa risiko jika vendor tersebut mengalami masalah keuangan, keamanan, atau keberlanjutan bisnis. Perusahaan perlu mempertimbangkan diversifikasi atau strategi keluar yang memadai.

  1. Keterbatasan Kemampuan:

RPA mungkin memiliki keterbatasan dalam mengatasi tugas-tugas yang kompleks atau situasi yang membutuhkan pemahaman kontekstual atau kebijaksanaan manusia. Memahami batasan ini penting untuk mengelola ekspektasi.

Pemahaman dan penanganan tantangan ini secara efektif akan memastikan bahwa implementasi RPA dalam proses akuntansi dapat mencapai hasil yang diinginkan dan mengoptimalkan potensi teknologi ini.

Aplikasi Robotic Process Automation dalam akuntansi

Implementasi Robotic Process Automation (RPA) dalam proses akuntansi membuka berbagai peluang untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas layanan. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai aplikasi RPA dalam berbagai aspek proses akuntansi:

  1. Pemrosesan Faktur:

RPA dapat digunakan untuk otomatisasi lengkap dari pemrosesan faktur, mulai dari penerimaan hingga pembayaran. Sistem RPA dapat mengekstrak informasi faktur, memasukkannya ke dalam sistem, melakukan rekonsiliasi, dan mengirim notifikasi pembayaran.

  1. Rekonsiliasi Akun:

Dalam rekonsiliasi akun bulanan atau kuartalan, RPA dapat secara otomatis membandingkan catatan keuangan dengan sumber data eksternal, mendeteksi ketidaksesuaian, dan menghasilkan laporan rekonsiliasi dengan cepat dan akurat.

  1. Pengolahan Tagihan:

RPA memungkinkan otomatisasi pengolahan tagihan rutin, termasuk pemantauan tagihan yang belum dibayar, penanganan persetujuan, dan pemrosesan pembayaran secara otomatis sesuai dengan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan.

  1. Pelaporan Keuangan:

Proses pembuatan laporan keuangan bulanan atau tahunan dapat diotomatisasi oleh RPA. Sistem dapat mengumpulkan data dari berbagai sumber, menyusun laporan keuangan, dan bahkan menyajikan analisis awal untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.

  1. Manajemen Inventaris:

RPA dapat memonitor dan mengelola pergerakan inventaris, melakukan penyesuaian otomatis ketika ada perubahan, dan mengintegrasikan data inventaris dengan sistem akuntansi untuk memastikan akurasi data.

  1. Audit Internal dan Eksternal:

RPA dapat membantu dalam persiapan dan pelaksanaan audit internal dan eksternal. Sistem dapat menyajikan data secara sistematis, melakukan uji otomatis atas kepatuhan, dan memudahkan proses penelusuran dokumen dan transaksi.

  1. Manajemen Pengeluaran:

RPA dapat memberikan pengawasan otomatis terhadap pengeluaran perusahaan, mengklasifikasikan transaksi, melakukan pemeriksaan terhadap kebijakan pengeluaran, dan mengoptimalkan proses persetujuan.

  1. Penanganan Data Masif:

Dalam organisasi dengan volume data yang besar, RPA dapat mengelola dan memproses data masif dengan cepat dan akurat. Ini termasuk penggabungan data dari berbagai sumber dan penyusunan ulang data sesuai kebutuhan.

  1. Pengelolaan Jurnal Umum:

RPA dapat membantu dalam menciptakan entri jurnal umum dengan mengotomatisasi pencatatan transaksi, menghitung secara otomatis jumlah debit dan kredit, dan memastikan bahwa entri jurnal sesuai dengan aturan akuntansi.

  1. Pemantauan Kepatuhan:

RPA dapat terus memantau kepatuhan terhadap aturan dan regulasi keuangan. Sistem dapat memberikan peringatan atau laporan secara otomatis jika ada potensi pelanggaran atau ketidaksesuaian.

  1. Pengelolaan Pelanggan dan Pemasok:

RPA dapat membantu dalam pemeliharaan data pelanggan dan pemasok, memperbarui informasi secara otomatis, dan menyederhanakan proses interaksi dengan pihak eksternal.

  1. Manajemen Pajak:

RPA dapat mendukung pemrosesan dan pelaporan pajak secara otomatis, termasuk perhitungan pajak, penyusunan laporan pajak, dan memastikan kepatuhan terhadap perubahan regulasi pajak.

  1. Analisis Prediktif:

Dengan memanfaatkan data historis, RPA dapat digunakan untuk analisis prediktif dalam konteks keuangan. Ini melibatkan identifikasi tren, peramalan, dan pemodelan untuk mendukung perencanaan strategis.

  1. Manajemen Risiko Keuangan:

RPA dapat memberikan pemantauan kontinu terhadap risiko keuangan dengan mengidentifikasi potensi risiko, menghitung dampaknya, dan memberikan laporan yang mendalam kepada manajemen.

  1. Manajemen Aset:

RPA dapat membantu dalam pelacakan dan pemeliharaan data aset perusahaan, termasuk penilaian, penyusunan laporan, dan pengelolaan siklus hidup aset.

  1. Pemrosesan Pembayaran:

RPA dapat melakukan otomatisasi penuh dari proses pembayaran, termasuk verifikasi tagihan, penjadwalan pembayaran, dan pelacakan status pembayaran.

Aplikasi RPA dalam proses akuntansi membentuk transformasi mendalam dalam cara perusahaan mengelola informasi keuangan dan operasional. Dengan memahami dan memanfaatkan berbagai potensi aplikasi ini, perusahaan dapat mengoptimalkan efisiensi dan kualitas dalam fungsi akuntansi mereka.

Kesimpulan

Implementasi Robotic Process Automation (RPA) dalam proses akuntansi membawa sejumlah manfaat signifikan, termasuk peningkatan efisiensi operasional, akurasi data, dan kualitas layanan. Meskipun demikian, tantangan seperti biaya awal, integrasi sistem, dan resistensi karyawan perlu diatasi. Aplikasi RPA mencakup berbagai aspek, mulai dari pemrosesan faktur, rekonsiliasi akun, hingga manajemen risiko keuangan, membuka peluang untuk transformasi mendalam dalam pengelolaan informasi keuangan dan operasional. Dengan memahami dan mengatasi tantangan, perusahaan dapat mengoptimalkan potensi teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi, kepatuhan, dan nilai tambah dalam fungsi akuntansi mereka. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *