Oleh: Ummi Fatih
CemerlangMedia.Com — Berbagai macam bencana alam yang terjadi selama ini tidaklah disadari oleh umat manusia sebagai tanda kebesaran Allah Swt. karena akal pemikiran manusia yang teracuni ideologi sekuler telah membuat mereka menjauh dari Allah. Pengenalan akan sosok-Nya Yang Maha Kuasa tidak lagi dilakukan dengan semangat yang mendalam.
Meski manusia mengakui keberadaan-Nya, mereka tetap keberatan untuk tunduk penuh kepada-Nya. Oleh karenanya, ketika Dia mendatangkan bencana alam dalam kehidupan, umat manusia hanya sering mengeluhkan efek negatifnya, tanpa fokus untuk meminta petunjuk dan pertolongan dari-Nya. Bahkan, ketika berbagai macam bencana alam makin sering datang dan berulang.
Ideologi sekuler yang dianut umat manusia makin mengarahkan mereka untuk berprasangka buruk kepada Allah Swt.. Seolah Dia tidak bernaluri kasih sayang pada semua makhluk ciptaan-Nya.
Sementara jika diteliti lebih dalam, semua bencana alam yang terjadi mengandung unsur kasih sayang Allah Swt. bagi semua hamba-Nya, baik dampak negatif maupun positif yang bencana alam itu bawa. Sebagai contoh dalam peristiwa bencana alam banjir yang sering terjadi di dunia ini.
Meski manusia lebih mengeluhkan dampak negatif yang banyak menimbulkan kerusakan, banjir masih dapat membawa dampak positif sehingga dapat memakmurkan dan menyejahterakan kehidupan mereka. Sebab, dalam luapan banjir, lingkungan alam di sekitar sungai yang selama ini bermasalah karena efek limbah dan polutan buatan manusia sendiri, ternyata dapat bersih dan terbarukan.
Selain itu, bencana alam gempa bumi yang guncangan kerasnya memang meruntuhkan bangunan tinggi milik umat manusia sehingga mereka berlarian ketakutan, sebenarnya pada saat itu pun unsur-unsur mineral dan batu mulia yang terpendam dalam bumi akan menjadi mudah untuk naik ke atas permukaan tanah. Alhasil, proses pertambangan yang selama ini jadi industri mahal idaman manusia mudah untuk dikelola. Semua kerusakan yang terjadi masih dapat diperbaiki kembali dengan modal pertambangan dari Allah Swt. melalui bencana alam yang Dia ciptakan.
Selanjutnya, jika pun sering kali banyak nyawa yang menghilang dalam peristiwa bencana alam. Sesungguhnya, hal itu tetaplah bermakna kasih sayang dari Allah Swt. untuk mengingatkan umat manusia agar mereka menyadari bahwa bencana yang dikirimkan-Nya adalah karena kesalahan manusia itu sendiri. Oleh karenanya, mereka akan memperbanyak amal saleh sesuai petunjuk-Nya untuk mengisi timba pahala yang akan dibawa ketika kereta pencabut nyawa datang mendadak menjemput mereka.
Sebagaimana firman-Nya,
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar-Rum: 41).
Apabila saat ini banyak anggapan dan tuduhan bahwa Allah adalah Tuhan yang kurang memiliki kepedulian terhadap para hamba-Nya, sesungguhnya hal itu adalah efek dari ideologi sekuler panutan umat manusia sehingga melemahkan keimanan mereka. Mereka cenderung bebas semaunya, tanpa memperhatikan kekuasan Tuhan. Alhasil, ketika Dia memberikan standar aturan untuk menjalani kehidupan di atas dunia, manusia pun berani melanggarnya.
Negara yang menerapkan sistem sekuler dalam kebijakan pemerintahannya, memperbolehkan para pengusaha (kapitalis) untuk menyewa lahan perhutanan. Alhasil, mereka bebas menebang pepohonan dalam hutan sehingga bencana longsor dan banjir yang banyak merugikan rakyat mudah terjadi.
Oleh karena itu, ideologi sekuler haruslah segera dilenyapkan dari pemikiran dan segera pula menggantinya dengan ideologi Islam yang selalu mengajak manusia untuk menyadari bahwa Allah Swt. adalah Tuhan Sang Maha Pencipta alam semesta. Dia-lah yang memegang kendali atas segalanya.
Adapun perubahan ideologi tersebut sejatinya membutuhkan peran negara. Sebab, negaralah yang bertanggung jawab mengarahkan penduduknya di muka bumi ini. Apabila penduduknya telah berniat berubah, tetapi landasan hukum negara masih menganut ideologi sekuler, maka kerusakan lingkungan yang menyulut kedatangan bencana alam akan tetap terjadi.
Dengan demikian, perubahan ideologi umat manusia memang harus dilakukan agar keberkahan hidup dari Allah Swt dapat teraih sempurna sesuai firman-Nya yang menciptakan alam semesta ini,
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al-A’raf: 96). [CM/NA]