Denyut Nadi Kehidupan

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

#30HMBCM

Oleh: Hessy Elviyah

CemerlangMedia.Com — Menjadikan Islam sebagai napas hidup berarti setiap tindakan, sekecil apa pun, harus berpijak pada hukum Allah Swt.. Dari cara mencari rezeki, berinteraksi dengan sesama, mendidik anak, hingga mengambil keputusan sosial, semuanya terikat aturan Allah Swt. dan menjadi ibadah. Islam mengatur tiga relasi utama, yakni hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan Tuhannya. Ketiganya tidak dapat dipisahkan, sebab seluruhnya berakar pada akidah yang sama. Ketika seseorang menjaga ketiga relasi itu dengan penuh kesadaran, hidupnya menjadi terarah dan sarat nilai ibadah.

Salah satu kesalahan besar umat hari ini adalah memisahkan akidah dari syariat. Banyak orang mengaku beriman, tetapi langkah hidupnya mengikuti standar duniawi atau materi. Nilai-nilai Islam dijadikan pertimbangan kedua, bukan yang pertama, padahal dari akidah lahir syariat dan dari syariat lahir sistem kehidupan. Oleh karena itu, menjadikan Islam sebagai jalan hidup tidak berhenti pada ibadah ritual, tetapi menggunakan aturan Allah sebagai rujukan dalam seluruh aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, keluarga, maupun politik.

Ketika seorang muslim memutuskan membentuk atau menjalankan usaha, memilih cara mendidik anak, atau menentukan sikap politik berdasarkan syariat, saat itu Islam hidup di dalam dirinya. Ia tidak memisahkan masjid dari ruang publik atau iman dari kebijakan hidupnya. Semua keputusan bergerak dalam satu orbit yang sama, yaitu menjalankan amanah Allah.

Namun, mencapai kesadaran seperti ini tidaklah mudah. Banyak orang mengenal Islam dari rasa kagum saja, kagum pada akhlaknya, keteduhannya, atau keindahan ibadahnya. Akan tetapi, kekaguman tidak cukup untuk menggerakkan langkah. Islam harus dipahami, direnungi, dan dijadikan pertimbangan dalam setiap keputusan.

Di sinilah pentingnya proses berpikir Islami sebelum bertindak. Seseorang harus memahami hukum perbuatannya sehingga tidak mudah terjebak pada ikut-ikutan atau tren. Ketika ia menyadari bahwa di balik setiap hukum ada hikmah, maka ketaatan tumbuh dari kesadaran, bukan paksaan. Dari kesadaran ini lahir keistikamahan dan keteguhan menjalankan Islam, meski tren sosial tidak mendukung. Kesadaran seperti ini, apabila dimiliki banyak individu, akan melahirkan masyarakat yang kokoh.

Masyarakat tidak terbentuk dari tampilan luar yang terkesan islami, tetapi dari pola pikir dan pola sikap individu-individu di dalamnya. Apabila banyak individu hanya berislam di permukaan, masyarakat menjadi rapuh. Tampak religius di luar, tetapi mudah terpecah karena setiap orang menafsirkan Islam mengikuti keinginan pribadi. Sebaliknya, apabila individu-individu dalam masyarakat menjadikan Islam sebagai prinsip hidup, masyarakat akan memiliki arah yang sama, yaitu menjadikan hukum Allah sebagai pedoman bersama. Masyarakat seperti ini bukan hanya kumpulan orang-orang saleh, tetapi komunitas yang menegakkan keadilan dan menjaga moralitas.

Islam tidak melarang kreativitas atau kenikmatan hidup. Islam hanya memberi batas agar kebebasan tidak melukai diri sendiri atau orang lain. Pebisnis boleh mencari keuntungan, tetapi dilarang menipu. Pemimpin boleh memegang kekuasaan, tetapi wajib menegakkan keadilan dengan hukum Allah. Pelajar boleh menuntut ilmu di mana saja, tetapi ilmunya harus digunakan untuk kemaslahatan umat. Prinsip-prinsip ini tidak membuat Islam kaku. Sebaliknya, Islam menciptakan harmoni yang memberi arah dan ketenangan.

Ketika aturan Allah dijalani dengan kesadaran, Islam bukan lagi beban. Islam menjadi sumber kedamaian yang membuat hidup terasa terarah. Makin dalam Islam dihayati, makin jelas bahwa Islam bukan sekadar ajaran moralitas atau ibadah ritual, tetapi sistem hidup yang menyeluruh, yang menuntun manusia dari waktu ke waktu. Jadi jelaslah bahwa Islam adalah panduan hidup yang menyatukan keyakinan dan perbuatan. [CM/Na]

Views: 10

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *