#30HMBCM
Oleh: Nurul Afifah
CemerlangMedia.Com — Seratus satu tahun silam, tepatnya 3 Maret 1924 (27 Rajab 1324 H), sistem Islam yang diterapkan kaum muslim untuk mengatur kehidupan telah dihapus oleh Mustafa Kemal diganti dengan sistem kapitalisme sekuler. Sistem Islam adalah sistem yang menerapkan syariat Islam secarah kafah (menyeluruh) dalam mengatur kehidupan. Sedangkan saat ini, kaum muslim hidup dalam sistem kapitalisme sekuler, di mana agama dipisahkan dari kehidupan.
Umat Tanpa Sistem Islam
Sejak sistem Islam dihapuskan dan negara menerapkan sistem kapitalisme sekuler, kehidupan kaum muslim menjadi kacau. Berbagai macam problematika umat, mulai dari kerusakan fisik maupun nonfisik muncul di kehidupan kaum muslim. Bahkan kaum muslim makin asing dan jauh dari ajaran Islam sendiri, tetapi akibat bercokolnya pemahaman-pemahaman Barat ala kapitalisme sekuler.
Pemahaman-pemahaman Barat ala kapitalisme yang mengakar kuat dalam benak kaum muslim menyesatkan mereka, hingga paling parah menganggap syariat Islam bukan solusi dan tidak relevan untuk diterapkan di zaman ini. Tanpa sistem Islam, umat terpecah menjadi negeri-negeri kecil dalam sekatan nasionalisme. Sekat nasionalisme inilah yang telah memasung kaum muslim menuju arah kebangkitan.
Di berbagai belahan dunia lain, kehormatan dan nyawa kaum muslim seakan tiada artinya. Darah kaum muslim dari Gaza, Sudan, dan negeri muslim lainnya terus ditumpahkan oleh penjajah tanpa adanya pembelaan yang berarti. Sementara jumlah kaum muslim banyak, tetapi tidak punya kekuatan, bak buih dilautan seperti sabda Nabi saw.,
“Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, ‘Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?’ Beliau bersabda, ‘Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.’ Seseorang bertanya, ‘Apakah wahn itu?’ Beliau menjawab, ‘Cinta dunia dan takut mati.’” (HR Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud).
Islam Jalan Kemuliaan
Kembalinya sistem Islam adalah suatu keniscayaan, janji Allah dan bisyarah Rasulullah. Untuk merealisasikan janji Allah, kaum muslim harus melakukan perjuangan sesuai dengan metode yang diajarkan Rasulullah, yaitu dengan dakwah. Dakwah melanjutkan kembali kehidupan Islam.
Sebagai kaum muslim, sudah seharusnya kita mengerahkan daya dan upaya untuk mewujudkan kembali penerapan sistem Islam dengan dakwah, sebab dakwah adalah kewajiban. Allah berfirman,
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (TQS Ali Imran: 104).
Dengan diterapkannya kembali sistem Islam, kembali pula kemuliaan kaum muslim dan kaum muslim akan menjadi sebaik-baik umat.
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” (QS Āli ‘Imrān [3]: 110).
Wallahu a’lam
(*Naskah ini original, tidak disunting oleh editor CemerlangMedia) [CM/Na]
Views: 2






















