Betapa Berharganya Dia

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh. Ummu Hasan Al-Fatih

CemerlangMedia.Com — “Bagaimana ujian Abang, Nak? Ada masalah?” Tanya saya saat menerima telepon dari putra sulung kami. Hari itu adalah penerimaan rapor semester akhir sekaligus penentuan naik ke kelas X.
“Alhamdulillah, aman, Mi. Kemarin Hasan sudah lihat, nilai rata-ratanya 8.”
“Alhamdulillah, pintar anak saleh Umi. Umi bangga sama Abang,” ucap saya penuh haru.
Ponsel pun berpindah ke tangan Abinya. Ya, hari ini spesial, penerimaan rapor secara offline. Bagi saya yang jauh di wilayah Tapal Batas, tentu saja Bogor sangatlah jauh. Apalagi putra sulung tidak pernah jauh dari saya.
Maka sebuah kebanggaan bagi saya dan abinya ketika ia bersedia menuntut ilmu jauh dari orang tua. Kami titipkan kepada guru, kyai, asatiz dan ustazah dengan satu harapan bahwa kelak ia akan menjadi ulama besar, menjadi pembela Islam dan penakluk seperti Muhammad Al-Fatih.

“Bagaimana kata MF dan MS, apa Abang ada kendala, Bi?” tanya saya khawatir. Perasaan seorang ibu memang tidak bisa dibohongi, khawatir jika anak-anaknya banyak tingkah dan berperilaku tidak baik.

“Alhamdulillah, Abang baik, berprestasi. Beliau mempunyai amanah yang besar. Menjadi seorang mudabbir bukanlah hal kecil. Mudabbir adalah orang-orang pilihan,” ucap Abinya menirukan wejangan MF.

Ia memang tidak sehebat teman-temannya, berprestasi di semua hal, tetapi saya tetap bangga dengan pencapaiannya. Saya dan abinya selalu berpesan agar ia menjadi orang yang selalu bertanggung jawab, amanah, bukan semata-mata karena dia punya tiga adik yang harus ia riayah, melainkan bentuk tanggung jawab kepada dirinya, dan juga Allah.

Pencapaiannya selalu kami beri perhargaan, sekecil apa pun itu. Saya merasakan perjuangannya amatlah berat. Jauh dari orang tua bukanlah hal yang mudah. Apalagi terpisah oleh lautan dan tidak bisa tiba-tiba pulang begitu saja. Belajar full setiap hari juga bukanlah hal yang mudah di masa kini. Tidak sedikit anak-anak yang menyerah dan tidak betah berada di pondok pesantren, lalu memilih pulang kembali ke pangkuan orang tua dan pada akhirnya terjebak pergaulan yang tidak islami. Nauzubillahi minzalik.

Apalagi pergaulan hari ini, di kota yang saya tinggali, sungguh membuat para orang tua khususnya ibu bergidik ngeri. Maka mengantarkan mereka jauh untuk menuntut ilmu sesuai akidah Islam adalah upaya melindungi mereka. Bentuk cinta dan sayang kami, meskipun rasa rindu sering membuncah di dada ini.

Maka sungguh tak pantas rasanya, kalau saya banyak menuntut kepada mereka, sementara mereka juga berjuang untuk mengikuti semua pelajaran, menahan rindu pada saya, abi dan adik-adiknya.

Tapal Batas, 6 Juli 2023
“Teruntuk Putraku yang berada di Ma’had Syaraful Haramain, jadilah orang yang amanah dan bertanggung jawab. Doa kami selalu untukmu dan adik-adik. Gapailah apa yang menjadi cita-citamu, langitkan doa dalam setiap malammu, semoga Allah mengabulkan setiap bait-bait doamu.”

[CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *