Oleh: Husnan
(Siswa SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan)
CemerlangMedia.Com — Perkenalkan, nama saya Husnan, saya kelahiran Kotawaringin Timur, 22 Agustus 2007. Saya kelas Xr5 di SMAN 1 MHS. Di sini saya akan menceritakan pengalaman saya terkait cara membuat minyak kelapa dengan cara tradisional.
Pada pelajaran P5 kearifan lokal, saya dan teman-teman diminta datang ke ruang laboratorium untuk belajar proyek kearifan lokal. Saya dan teman-teman langsung bergegas menuju ruangan yang dimaksud.
Sesampainya di ruang laboratorium, kami pun duduk di bangku.Tidak lama kemudian, salah satu teman saya diminta untuk mengambil boks ponsel di meja piket.Teman saya pun langsung bergegas untuk ke meja piket.
Setelah mengambil ponsel masing-masing, kami pun diberi tugas, yakni cara membuat minyak kelapa dan bolah dengan mencari di internet. Kami semuanya pun langsung mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mapel P5 kearifan lokal.
Dan setelah teksnya ditulis di buku, lalu kami diminta untuk mengedit di aplikasi canva. Saya langsung mendownload aplikasinya di play store dan langsung mengeditnya. Saya asyik mengedit, tak terasa, ternyata jam pelajaran sudah habis dan mengeditnya dijadikan PR. Kami diminta untuk meletakkan ponselnya kembali. Setelah itu, kami langsung bergegas, kembali ke ruang kelas.
Di pertemuan selanjutnya, saya dan teman-teman diminta untk mempresentasikan hasil rangkuman kami di depan kelas —rangkuman dan yang diedit di aplikasi canva—. Setelah semuanya presentasi di depan kelas, ternyata hasil rangkuman dan pengeditan kami masih kurang maksimal. Sambil menunggu jam pelajaran habis, kami diminta untuk memperbaiki apa yang kurang dari hasil rangkuman kami.
Setelah semua selesai memperbaiki hasil rangkuman masing-masing, kami pun menyimpan buku-buku dan menaikkan kursi yang duduki. Setelah semuanya selesai membersihkan ruangan dan menaikkan kursi, kami semua meninggalkan ruangan laboratorium menuju ruang kelas.
Dan di pertemuan 3, kami diminta untuk mengambil tugas di piket karena Ibu Purnama ada keperluan di luar. Tak lama kemudian, setelah Ibu Purnama pergi, salah satu perwakilan dari kelas X ruang 5 dipanggil piket untuk mengambil tugas, yakni membuat video semua halaman dan aset-aset SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan, seperti lapang bola,basket,volli, dan juga musala lama dan yang baru dibuat.
Membuat videonya berkelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa. Videonya harus selesai di hari itu juga. Saya dan teman-teman langsung membuat videonya dan kami memulainya dari pagar masuk sekolah. Kemudian setelah selesai, kami langsung menuju musala lama dan musala baru, lalu kami langsung pergi ke parkiran dan seterusnya.
Setelah semua halaman dan ruangan kelas sudah divideokan, kami langsung ke piket untuk memberi tahu bahwa tugas kami telah selesai. Sesampainya di piket, video masing-masing kelompok diedit sebagus mungkin.
Setiap manusia tak luput dari kesalahan, begitu pula saya, hanya manusia biasa yang tentu ada salah dan khilaf. Sebelum saya tutup cerita pengalaman pribadi saya ini, saya mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan, sekian dan terima kasih. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. [CM/NA]