Oleh: Syaira Azzahra
Siswi SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan
CemerlangMedia.Com — Hallo, perkenalkan, nama saya adalah Syaira Azzahra, biasa dipanggil Syaira. Di sini, saya ingin menceritakan tentang kenangan saya semenjak menjadi siswi SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan.
Waktu SMA, saya mengambil jurusan IPS. Saya sedikit sedih terpisah dengan salah satu teman saya karena beda kelas. Alhamdulillah, saya masih mempunyai teman di kelas.
Sejak saya menjadi siswi SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan dan duduk di kelas X, saya merasa bahagia karena mempunyai teman-teman yang baik. Di situlah cerita saya dimulai.
Masa SMA adalah masa yang paling indah dan menyenangkan bagi saya dibanding SMP. Di masa putih abu-abu, saya banyak mempunyai teman dibandingkan waktu masih putih biru. Saat SMA adalah masa yang penuh canda tawa dan banyak bahagianya dibandingkan masa putih biru. Dari sekian banyak cerita tentang sekolah, cerita saat masih berseragam putih abu-abulah yang paling menarik.
Banyak atau sedikitnya cerita saya waktu duduk di bangku SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan tidak akan pernah saya lupakan. Kisah-kisah yang indah, baik dari cerita saya ataupun teman-teman.
Selama 3 tahun saya di SMA, lebih banyak bahagianya dibandingkan sedihnya. Sedihnya itu di waktu saya menduduki kelas X. Saat itu tidak terlalu aktif untuk melakukan pembelajaran di sekolah karena dilakukan secara online (belajar dari rumah). Ini karena munculnya wabah covid-19 dan banyak yang terkena covid-19.
Oleh karena itu, sekolah melakukan pembelajaran secara online (belajar dari rumah). Dan dari situlah interaksi dengan teman saya tidak terlalu akrab. Saya sedih karena tidak bisa bertemu dengan teman-teman.
Sampai waktunya kelas X di akhir semester, saya kembali masuk ke sekolah saat memasuki ulangan akhir semester. Saya tidak bisa bercanda dan bermain seperti biasa saya lakukan dengan teman-teman di waktu sekolah masih aktif. Di kelas X, saya hanya memiliki 3 orang teman saja, tetapi bagi saya itu sudah cukup. Saya merasa bahagia bisa berteman dengan mereka.
Saat saya naik ke kelas XI, teman saya yang sebelumnya ada 3 orang, sekarang tinggal 2 orang. Beberapa waktu kemudian, saya mempunyai teman lagi sehingga berjumlah 5 orang.
Kami selalu berenam, healing bareng, kumpul-kumpul bareng, dan masih banyak lagi yang kami lakukan. Saya senang memiliki teman seperti mereka karena saya tidak merasa kesepian. Pertemanan kami bertahan hingga kelas XII.
Di setiap Ramadan, sekolah saya mengadakan pesantren kilat. Kegiatan itu membuat saya senang karena bisa berbuka bersama, salat berjemaah, dan ceramahnya pun menambah khasanah keilmuan saya tentang agama ataupun tentang Ramadan. Acara seperti itu makin menambah banyak kenangan saya di masa putih abu-abu karena pesantren kilat terus berjalan dari tahun ke tahun.
Tidak terasa, saya sudah duduk di kelas XII, saatnya saya mendaftar untuk kuliah, persiapan ujian praktek, dan juga ujian sekolah. Saya berharap bisa mendapatkan nilai yang sangat bagus supaya tidak mengecewakan orang tua.
Untuk itu, saya sangat giat dan rajin belajar supaya bisa mendapatkan nilai terbaik dan memuaskan. Waktu saya mendaftar eligible untuk kuliah, alhamdulillah, saya mendapatkan peringkat ke-4. Walaupun tidak peringkat ke-1, tetapi saya sangat senang bisa mendapatkan peringkat tersebut. Saya berusaha untuk membagi fokus antara nilai bagus dan mendaftar kuliah supaya saya diterima di universitas yang sudah saya tentukan.
Tidak lama lagi saya akan berpisah dengan teman-teman untuk mencapai kesuksesan masing-masing. Saya sangat sedih karena tidak bisa bertemu lagi dengan teman-teman karena kami berjauhan. Saya berharap, semoga kami bertemu lagi di puncak kesuksesan masing-masing. [CM/NA]