Oleh: Hetti Rachmiyati
(Kontributor CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Fahri menghela napas panjang. Niat untuk melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri dihempaskan. Kini dia lebih banyak membantu Tarmi, sang ibu berjualan di tokonya.
Setiap bertemu dengan teman-teman semasa SMA, ada rasa tidak pede karena mereka kini sudah melanjutkan kuliah di beberepa perguruan tinggi ternama.
Tidak jarang ada yang mencibir atau meremehkannya karena tidak melanjutkan kuliah. Padahal sebenarnya dia tergolong anak yang pintar di sekolah. Dia pun bukan dari keluarga yang tidak mampu. “Sabar saja, toh nanti mereka juga akan tahu,” batin Fahri.
Perbincangan di grup WA alumni SMA pun kerap ramai. Masing-masing menceritakan pengalamannya kala OSPEK atau masa pengenalan kampus. Dia hanya mengintip chatingan di grup itu. Tidak ada satu kata pun dia tulis. “Mau berkomentar apa?” pikirnya.
Pagi itu Fahri sibuk melayani pembeli di toko karena Tarmi sedang ke pengajian. Tatkala Tarmi datang, Fahri lantas pamit, mencium tangan wanita paruh baya itu. Pergi ke tempat bimbel (bimbingan belajar) intensif hingga sore hari. Tiga kali dalam sepekan.
Demikianlah hari-hari dijalani Fahri. Berbulan-bulan. Walaupun tidak kuliah seperti teman-temannya, Fahri merasa senang dan bersyukur. Terlebih bisa banyak membantu Tarmi di toko.
Senin, pukul enam pagi, Fahri bergegas menuju halte bis karena khawatir bis sudah terlewat. Jika sudah lewat, harus menunggu tiga puluh menit kemudian. Syukurlah, ketika dia belum lama berada di halte, bis pun datang dan ia pun bergegas naik. “Alhamdulillah.” Batin Fahri seraya turun dari bis di depan sebuah gedung.
Dia melirik jam di tangannya. Terlihat pukul 06.45 WIB. “Lima belas menit lagi.” Gumamnya seraya memasuki sebuah ruangan. Tepat pukul tujuh pagi, dia mengikuti tes.
Dua pekan setelah itu, Fahri membuka website dan melihat namanya terpampang. Ternyata dia dinyatakan lulus ujian dan diterima di pergurjan tinggi ternama, yaitu Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.
Sujud syukur saat itu juga, diiringi deraian air mata Tarmi. Bahagia anaknya bisa diterima di Al-Azhar, Mesir.
Sebulan berlalu, Fahri sedang duduk di boarding pass Bandara Soekarno-Hatta menunggu penerbangan yang akan menerbangkannya ke negeri Kinanah itu. Tiba-tiba ada yang memanggil. Setelah dilihat, ternyata Budi, teman semasa SMA.
Setelah mendengar cerita Fahri, Budi terkejut, tidak menyangka. Fahri yang selama ini dikira tidak akan melanjutkan kuliah, ternyata akan kuliah di tempat yang sangat jauh. “Selamat ya, Bro,” bisiknya pada Fahri. Mereka pun berfoto selfi. Kemudian Budi mengirimkannya ke WA grup alumni disertai captionnya. Semua teman-teman di grup pun terkejut. “Hebat kau, Fahri!” komen mereka.
Bogor, 24 November 2023 [CM/NA]