Gurihnya Ceker Ayam yang Menggoda

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

#30HMBCM

Oleh: Eyi Ummu Saif

CemerlangMedia.Com — Pertama kali bertemu dengan ceker ayam adalah ketika aku sedang sakit dan mamah memasakan aku sayur sop. Ketika itu, aku baru menginjak usia sekitar 9 tahun. Aroma sayur sop ketika dimasak memang membuat nafsu makan hadir. Namanya juga orang sakit, semua makanan terasa pahit, jadi bikin malas untuk makan.

Namun, saat aku melihat semangkuk sop dan di dalamnya ada ceker ayam, aku agak geli untuk menyantapnya. Pasalnya, baru pertama kali aku melihat ceker ayam dijadikan makanan. Ya, memang sih, aku termasuk orang yang pilih-pilih makanan. Ada beberapa makanan yang aku hindari untuk tidak dimakan hanya karena penampakannya gak sreg di hati.

Akhirnya, karena mamah melihatku tidak menyukai ceker ayam, sejak saat itu mamah tidak pernah membuatkanku sayur sop ceker. Akan tetapi, pada suatu hari, aku menikah dengan seorang laki-laki yang kini berwirausaha ayam ungkep bumbu kuning. Sejak saat itulah, setiap hari aku melihat ceker ayam.

Dari proses mencuci dan memasak ayam, semua suamiku yang kerjakan. Aku hanya bantu packing, memisahkan berbagai bagian potongan ayam, jeroannya, kepala, juga ceker, dan aku bungkus sesuai dengan bagian masing-masing.

Ternyata di kalangan pelanggan, ceker ayam mentah dan ceker ungkep bumbu kuning menjadi masakan yang diminati dan setiap hari habis puluhan bungkus. Dari situ aku terheran, emang seenak itu ya ceker ayam?

Alhamdulillah, suami bertahan menjual ayam ungkep bumbu kuning selama 8 tahun lamanya hingga saat menjelang hamil anak ke-4. Tiba-tiba aku tertarik untuk mencoba makan ceker ayam dan dimasak sebagai bahan pelengkap sayur sop. Eh, ternyata, ketika aku memasaknya, wanginya sama persis dengan dulu ketika mamah memasak sayur sop dan saat mencicipi kuah sop. MasyaAllah, aku ingin segera menyantap ceker ayamnya juga.

Ketika sudah matang, aku ambil sepiring nasi hangat, tempe goreng dan semangkuk sayur sop ceker ayam. Kuawali dengan menyeruput sayur sop yang kaya dengan kaldu, lalu aku gigit ceker ayam yang sedang berenang di dalam mangkok.

Alhamdulillah, akhirnya aku bisa menikmati gurihnya ceker ayam bersama teman-temannya, ada kembang kol, wortel, buncis, tomat, dan sebagainya. Sontak, aku bergumam pada diri, kenapa gak dari dulu sih, aku makan ceker ayam yang enak dan juicy ini?

Padahal sebelumnya, aku hanya jadi juru masak sayur sop ayam dan bakso aja, tapi karena aku mulai suka makan ceker, tiga anak lelakiku semua mengikuti jejakku, termasuk juga suami. Kami jadi tim kompak penyuka sop ceker buatanku. Walaupun sampai sekarang, aku hanya berani memakan ceker masakanku sendiri, kalau beli di tempat lain, semisal mie ayam ceker atau seblak ceker, aku berikan itu ceker sama suami dan anak-anakku. Entahlah, masih ada rasa geli kalau masakan dari luar, hehe.

Jadi teringat pepatah, janganlah berprasangka buruk hanya karena melihat penampilan luarnya saja karena bisa jadi, dirinya itu lebih baik darimu. Begitupun kepada semua makanan yang halal dan thayyib. Jadi ingat pada sebuah hadis dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw. bersabda, “Nabi saw. tidak pernah mencela makanan sekali pun. Apabila beliau berselera (suka), beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka, beliau pun meninggalkannya.” (HR Bukhari no. 5409 dan Muslim no. 2064).

Untuk itulah, tidak pernah sepatah kalimat pun aku ucapkan untuk menghina makanan. Walau aku tidak menyukainya, aku cukup bilang tidak suka dan menghindarinya. Allahu Akbar, betapa sempurnanya Islam, perkara memperlakukan makanan saja, ada adabnya kan?

(*Naskah ini original, tidak disunting oleh editor CemerlangMedia) [CM/Na]

Views: 2

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *