Oleh. Atik Setyawati
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — PUISI
Gema takbir membahana
Agungkan asma Allah dengan kalimat indah-Nya
Diri tertunduk, larut dalam suasana
Gempita bahagia terlahir fitri kembali di dunia
Sungguh, betapa insan beriman bersuka cita
Sambut hari kemenangan yang tiba
Wajah berseri pertanda syukur dalam jiwa
Sebulan penuh menjerat nafsu
Halal menjadi haram pun digugu
Tiada makan minum pada siang hari
Taat tanpa tapi
Bersemayam dalam sanubari
Tak ada protes sama sekali
Itu satu syariat perintah Ilahi
Masih banyak syariat menanti
Tapi mengapa enggan menepati?
Berdalih menerapkan syariat adalah intoleransi
Padahal itu perintah Sang Pemilik diri
Masih bertahta dengan gagahnya
Kesombongan diri, jumawa
Seolah berkata, hidupku, aku yang berhak mengaturnya
Lantas di mana letak ketakwaan diri, buah ibadah puasa berhari-hari?
Nyatanya, enggan menaati perintah Ilahi
Wahai diri! Kemenangan itu hakiki
Bila terterap semua syariat di setiap lini
Wujud ketundukan pada Ilahi
Tak pantas bermain-main dalam perjalanan ini
Karena hari kembali, itu pasti!
Pekik takbirmu bukan sekadar dihayati
Lebih kau terapkan nyata
Dalam kehidupan sehari-hari, itulah kemenangan hakiki
Metro, 28 April 2023
[CM/NA]