Oleh. Siwi Raini
CemerlangMedia.Com — PUISI
Bumi merekah tersenyum
Menyambut tangis seorang gadis
Memecahkan tangis haru keluarga
Menyambutnya setelah sekian lama
Kehadirannya memberi banyak warna
Langkahnya meninggal jejak kalbu
Gerakan tangan halusnya menenangkan
Suara lembut merdu saat ia berkata
Banyak harap seindah pelangi untuknya
Banyak doa teruntai di setiap jalannya
Memupuk dan menuntutnya tiada henti
Curahan waktu dan daya memekarnya
Tiada yang ketika besar mau menuai badai
Tiada yang berharap mengelana sendiri
Tiada pula yang ingin gelombang menerpa
Tiada gadis yang jika dewasa ingin menjadi janda
Tapi, tiada tahu di ujung dewasa
Datang angin, api, ataupun gelombang
Mengambil tarikan nafas pasangannya
Atau memutus menjadi sebuah perpisahan
Sungguh menjadi janda itu berat
Mengambil alih menjadi tulang punggung
Meletakkan anak-anaknya di pundak
Menutup telinga atas pandangan buruk
Janda bukan untuk candaan
Apalagi janda untuk merendahkan
Kau tak tahu, ada tangis pilunya juga anaknya
Dalam setiap lelah dalam sajadah panjangnya
Memohon untuk jauh dari patah dan tumbang
Meminta melewati alur ceritanya dengan ikhlas
Janganlah meremukkan hatinya
Karena sesungguhnya dia juga sudah rapuh
Yogyakarta, 29 Juli 2023 [CM/NA]