Kepada Cinta

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Hetti, Naya, Zakiyah, Lilik
(Tim Semangka Pejuang)

CemerlangMedia.Com — Pagi itu, Cinta bergegas keluar. Dipakainya sandal menuju warung terdekat. Sesampai di warung, dia kaget karena bertemu dengan Teh Ulfah, guru mengajinya. Dia baru sadar, ternyata ke warung tidak menutup aurat. Hanya memakai baju tidur, saking terburu-burunya.

Teh Ulfah tersenyum penuh makna kepada Cinta. Seketika merah padam mukanya, malu pada Teh Ulfah. Apalagi setelah Teh Ulfah mengatakan bahwa malu itu kepada Allah, bukan kepada manusia. Memang, saat ini Cinta tengah belajar Islam dan belajar menutup aurat. Namun, kenapa saat itu dia lupa menutup aurat?

Cinta langsung kembali menuju rumah dan memakai gamis, kerudung, dan kaos kaki agar auratnya tertutup. Ia pun kembali lagi ke warung dan membeli sarapan pagi. Ternyata Teh Ulfa masih di warung tersebut.

Cinta memberikan alasan bahwa ia lupa menutup aurat karena belum terbiasa. Lantas Teh Ulfah mengiyakan. Namun, Teh Ulfa heran, kenapa belakangan ini, Cinta jarang pergi mengaji.

Cinta hanya menggelengkan kepala atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Teh Ulfa. Teh Ulfa pun pamit kepada Cinta.

Sesampainya Cinta di rumah, ia kembali merenung, apakah dia akan kembali pergi ke tempat pengajian apa tidak.

Keesokan harinya, Cinta pun mantap untuk segera pergi ke pengajian. Baru saja sampai di tengah jalan, Cinta bertemu sahabatnya semasa SMP, yaitu Wina.

“Cin, lu mau ke mana?” cegat Wina.

“Aku mau pergi ngaji, Win,” jawab Cinta.
“Kok lu masih mau pergi ke pengajian, Cin? Lu tau sendiri, di sana pada gak suka sama lu!” ucap Wina dengan sarkas.

Mendengar Wina berbicara seperti itu, Cinta pun hampir menangis, wajahnya sudah memerah.

“Kok, malah mau nangis? Bener dong kata gua? Mending lu ikut gua pergi, temen-temen gua pada baek, yakin deh!” sambung Wina.

Dari pada sakit hati mendengar cibiran dari teman-teman di tempat pengajian, Cinta pun akhirnya pergi bersama Wina.

Dalam hati Cinta ada keraguan. Mengapa ia harus memilih bersama Wina? Sungguh, setan itu musuh nyata. Menggoda orang yang mau hijrah ke jalan Allah. Cinta terus berdoa kepada Allah untuk memohon kekuatan. Lalu dengan berani dia ucapkan kepada Wina.

“Wina, maafkan aku. Aku harus pergi ke pengajian. Aku lebih takut kepada Allah daripada kepadamu.”

Akhirnya, Cinta pergi ke tempat pengajian. Ustazah Ulfa menyambut Cinta dengan segenap cintanya.

Masyaallah, Cinta. Akhirnya, kamu kembali hadir ke pengajian. Tetap semangat, ya, untuk menuntut ilmu karena hukumnya wajib. Jangan mudah terpengaruh oleh siapa pun. Mohon kekuatan kepada Allah agar senantiasa diberi istikamah di jalan ketaatan,” pesan Ustazah Ulfa dengan lembut. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *