Oleh: Tim Anggur II
CemerlangMedia.Com — Alina, gadis manis dengan segudang prestasi, keterbatasan keluarganya dalam hal ekonomi tak menyurutkan langkahnya untuk mengejar cita-citanya. Ia yang saat ini masih duduk di bangku SMA kelas akhir punya ambisi besar untuk bisa kuliah di universitas impiannya, yaitu ITB. Meskipun Alina tau kehidupan keluarganya pas-pasan, tetapi ia selalu percaya bahwa Allah akan senantiasa bersama dengan hamba-hamba-Nya yang yakin dan mau berusaha.
“Mimpi kali ya, serius, kamu mau kuliah di ITB? Duit dari mana, Alina? Untuk kehidupan sehari-hari saja udah sulit. Lebih baik kamu terima lamaran Juragan Bono, bos cilok yang kaya raya di kampung kita. Dah, gak usah neko-neko,” cecar Anita, kakak sulung Alina.
“Iya nih, kamu gak sadar dengan kehidupan kita sekarang?” Kita itu udah susah, mau nambah-nambahi kesusahan keluarga aja dengan mimpimu setinggi langit itu. Tuh bener, kata Kak Anita, terima aja tuh, lamaran Juragan Bono. Diakan cinta mati sama kamu dari dulu, kan lumayan, bisa memperbaiki kehidupan kita,” sambung Revina, kakak kedua Alina.
Alina hanya terdiam mendengar setiap deret kalimat yang keluar dari lisan kedua kakaknya. “Apakah suatu kesalahan, jika aku punya keinginan untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi?” gumam Alina.
Dalam benak Alina hanya tahu bahwa bersama kesulitan adalah kemudahan, penggalan surah Al-Insyirah. Bukankah Allah Swt. tidak akan pernah mengabaikan hamba-Nya? Kehidupan yang pas-pasan bukanlah alasan yang tepat untuk diri harus pasrah dan menyerah tanpa usaha. Segala pemikiran bermunculan dalam benak Alina, seolah berperang dengan diri untuk mencari jawaban yang bijak agar dia bisa memantapkan diri, tetap melangkah atau berhenti di tengah jalan dan menyerah.
“Ting…” notifikasi WhatsApp terdengar dari ponsel Alina di tengah percakapan mereka.
“Alinaa… selamat ya… kamu diterima di jurusan impian kamu!” Tertera nama Syifa teman karibnya sebagai pengirim pesan. “ITB jalur prestasi… Masyaallah…” lanjut chat Syifa.
“Alhamdulillah… Subhanallah… Allahu Akbar!” seru Alina dalam hati. “Kehidupan adalah rentetan rahasia yang hanya bisa dirasakan nikmatnya jika ada iman,” batinnya sambil memikirkan cara untuk memberitahukan kabar gembira itu pada keluarganya. [CM/NA]