Mendengar untuk Memahami

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Penulis: Zahra Arwa Asha Febrianti
Siswa SMAN 1 Mentaya Hilir Utara

CemerlangMedia.Com — Tidak semua orang memiliki ruang untuk didengarkan. Banyak orang tampak baik-baik saja dari luar, tetapi menyimpan beban yang tidak terlihat. Saya sendiri pernah merasakan hal itu—keinginan untuk berbicara, tetapi tidak ada telinga yang benar-benar mau mendengar. Dari pengalaman tersebut, saya mulai bertekad, apabila ada orang lain yang membutuhkan tempat bercerita, saya ingin menjadi pendengar yang hadir untuk mereka.

Di sekolah atau saat berkumpul bersama teman, sering kali obrolan ringan tiba-tiba berubah menjadi curhat tentang masalah pribadi. Dari situ, tanpa saya sadari, saya sering menjadi pendengar. Pada awalnya saya merasa canggung karena tidak tahu harus memberikan nasihat apa. Namun, seiring waktu, saya menyadari bahwa mereka tidak selalu membutuhkan jawaban. Yang mereka butuhkan adalah telinga yang mau mendengar tanpa menghakimi. Kehadiran sederhana seperti itu ternyata memberi arti besar. Dari pengalaman ini saya belajar bahwa empati bukan hanya soal bicara, melainkan juga tentang diam yang penuh perhatian.

Awalnya saya tidak pernah bermimpi menjadi seorang psikolog. Kesadaran itu muncul ketika saya mulai beranjak dewasa dan makin memahami persoalan orang-orang di sekitar saya. Saya melihat bagaimana seseorang yang terlihat mudah marah, ternyata menyimpan luka batin yang panjang. Ada pula teman yang dianggap tertutup, tetapi sebenarnya hanya tidak terbiasa mendapat kesempatan untuk bercerita. Dengan memberi mereka ruang aman, saya bisa melihat sisi yang berbeda dari diri mereka. Pengalaman-pengalaman inilah yang menumbuhkan tekad saya untuk mendalami ilmu psikologi.

Saya juga sadar bahwa perjalanan ini tidak mudah. Bahkan, saya masih belajar memahami emosi diri sendiri. Namun, saya percaya bahwa keraguan ini bukanlah kelemahan, melainkan bagian dari proses pembelajaran. Justru karena saya pernah merasa tidak dipahami, saya makin yakin untuk hadir sebagai jembatan bagi orang lain. Saya ingin membuktikan bahwa pengalaman pribadi bisa menjadi kekuatan untuk membantu orang lain yang merasakan hal yang sama.

Lingkungan sekitar saya juga memberikan banyak pelajaran. Saya menyaksikan bagaimana masalah dalam keluarga dapat memengaruhi perilaku seseorang di sekolah maupun masyarakat. Ada yang memilih diam, ada yang melampiaskannya dengan amarah. Dari situ saya belajar untuk tidak cepat menilai. Setiap sikap selalu punya sebab dan tugas kita adalah mencoba memahami sebelum memberi label. Pandangan inilah yang membuat saya makin mantap untuk menekuni psikologi, bukan sekadar sebagai bidang studi, tetapi sebagai jalan hidup.

Bagi saya, psikologi bukan hanya tentang teori di kelas, melainkan tentang bagaimana ilmu itu dapat dipraktikkan dalam kehidupan nyata. Ke depan, saya berharap bisa menjadi pribadi yang bukan hanya mendengarkan, tetapi juga mampu memberi arahan yang tepat. Saya ingin hadir di tengah masyarakat, khususnya anak muda, untuk menumbuhkan kesadaran bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Di masa kini, banyak orang yang masih menganggap kesehatan batin sebagai hal sepele, padahal dampaknya bisa jauh lebih besar dari yang terlihat.

Harapan saya sederhana, tetapi besar. Artinya, suatu hari nanti, saya ingin menyediakan ruang aman bagi siapa pun yang merasa tidak punya tempat untuk bercerita. Saya ingin menjadi saksi bahwa setiap luka batin bisa disembuhkan, bahwa setiap orang berhak dimengerti. Perjalanan ini mungkin panjang, penuh tantangan, tetapi saya percaya bahwa setiap langkah kecil yang saya ambil hari ini adalah bagian dari cita-cita besar itu.

Dengan tekad tersebut, saya berkomitmen untuk menekuni psikologi dengan sungguh-sungguh. Bagi saya, ini bukan sekadar pilihan akademik, melainkan janji pada diri sendiri untuk terus belajar memahami, mendengar, dan hadir bagi orang lain. Saya tahu bahwa kesempatan tidak selalu datang dua kali, maka setiap peluang yang ada akan saya gunakan sebaik mungkin. Saya percaya, dengan niat yang tulus dan usaha yang sungguh-sungguh, saya bisa menjadikan ilmu ini sebagai sarana untuk memberi manfaat yang lebih luas. [CM/Na]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *