Oleh: Reni Sopiani
(Kontributor CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Siang itu terjadi keributan di sekolah. Santer terdengar seorang gadis hilang kemarin sore, ketika pulang ekskul dan belum ditemukan hingga hari ini.
Pihak sekolah sudah berusaha mencari semenjak orang tua anak tersebut melaporkan anaknya belum kembali sejak kemarin. Terakhir mengabari akan mengikuti ekskul dahulu sepulang sekolah seperti biasa.
“Jadi, siapa yang terakhir kali terlihat bersama anak tersebut sebelum dinyatakan hilang?” tanya seorang petugas yang membantu pencarian anak itu.
“Terakhir ia terlihat dengan temannya yang bernama Sarah pulang bersama,” jawab penjaga sekolah yang ditanyai oleh petugas.
Namun, Sarah yang menjadi orang terakhir bersama anak tersebut mengatakan bahwa ia dan temannya yang hilang itu berpisah di depan sekolah dan sang anak pulang menuju rumahnya.
Anak yang hilang diketahui bernama Nara. Sejauh keterangan yang didapat dari saksi di sekitar lokasi hilangnya Nara, memang Nara beberapa kali terlihat gelisah setiap pulang sekolah dan diketahui orang tuanya juga sedang bersitegang dengan salah satu rekan kerja mereka. Maka para warga berspekulasi bahwa Nara diculik oleh orang yang sedang bermasalah dengan orang tuanya.
Upaya pencarian masih terus dilakukan, menyisir petunjuk dari tempat Nara terakhir terlihat. Namun, sepertinya usaha pencarian belum membuahkan hasil. Warga dan petugas terus bergotong-royong mencari Nara, gadis periang yang masih berusia 9 tahun tersebut. Namun, tak ada satu pun yang berhasil menemukan jejak anak itu.
Kemudian teori konspirasi hilangnya Nara melebar menjadi hal-hal mistis yang cepat berkembang karena sebagian masyarakat di daerah Nara tinggal masih mempercayai hal seperti ini. Ditambah memang kejadian ini begitu membingungkan, meski ada petunjuk, tetapi tidak ditemukan jejak sama sekali.
“Kalau kaya gini, biasanya diculik makhluk halus, nih!” ucap salah satu warga yang ikut dalam pencarian kala itu.
“Iya, bisa jadi karena sulit banget ini dicari jejaknya,” timpal warga lain.
Seiring dengan berkembangnya konspirasi mistis yang ada, maka warga bersiap-siap melakukan pencarian dengan cara tradisional, seperti membunyikan bunyi-bunyian seperti memukul kentongan, panci, dan benda lain yang menimbulkan suara gaduh, berharap Nara segera ditemukan.
Pihak keluarga terutama ayah dan ibunya, tidak setuju dengan pencarian dengan cara seperti itu karena khawatir jatuh kepada kesyirikan. Namun, ayah dan ibu Nara hanya pasrah dan berdoa kepada Allah agar anaknya segera ditemukan.
Fenomena penculikan oleh makhluk halus memang kerap dipercaya oleh sebagian warga kampung. Menilik dari keimanan, memang kita wajib mempercayai hal gaib, tetapi bukan berarti mutlak menerima hal-hal gaib yang ada di tengah-tengah masyarakat, khawatir menjadikan keimanan terkikis karena lebih percaya pada hal mistis atau sesuatu yang berkaitan dengan hal gaib tanpa adanya dalil sehingga merusak keimanan kita kepada Allah Swt..
Seorang anak terbangun dari tidurnya, ia mengedarkan pandangan ke sekitar, dalam hatinya ia bergumam, “Lo, kok aku tidur di sini, ya?”
Sesaat ia tersadar bahwa dirinya ada di kolong ranjang. Kemudian ia mengingat apa yang terjadi kemarin. Tak lama ia terkikik sendiri, teringat apa yang ia lakukan di bawah ranjang sepulang sekolah kemarin. [CM/NA]