Header_Cemerlang_Media

My Promise to Love You (Bag 3)

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

By. Tiara Lestari
(Kontributor CemerlangMedia.Com)

“Perbaiki hubunganmu dengan Allah, niscaya Allah akan memperbaiki Akhlakmu. Mencintailah karena Allah, maka Allah akan menuntunmu menuju cinta-Nya yang kekal abadi.”

CemerlangMedia.Com — “Aku kemarin khilaf, maaf.” Tuturnya dengan banyak sekali rasa penyesalan, tapi mau bagaimana lagi? Semua udah terjadi, dan untuk sekarang mungkin waktunya adalah memperbaiki diri.

“Tapi, satu hal yang harus kamu tau. Aku bener-bener sayang sama kamu. Aku gak mau kehilangan kamu, tapi aku lebih gak mau kehilangan cinta-Nya. Kita cukup sampe di sini saja, ini udah terlalu jauh.”

“Kita perbaiki diri masing-masing, untuk menjadi lebih baik. Aku cinta sama kamu karena Allah, dari itu aku mau menjaga kamu. Aku gak mau, kamu berdosa karena aku. Perbaiki diri kamu juga ya, menjadi lebih baik. Aku harap kita bisa bertemu di kemudian hari, dalam keadaan yang Allah ridai.”
“Aku harap kita berdua bisa sama-sama berada di jalan Allah.”
“Aku mau, kita punya hubungan yang berada di dalam restu Allah.”
“Perbaiki hubungan kita dengan Allah, minta ampunan kepada Sang Pencipta. Jika memang ditakdirkan, insyaallah, Allah akan mudahkan jalan kita dan dipertemukan kembali.”

Apa yang Ceisa pikirkan sedari tadi ternyata salah, dia salah telah menilai Dean sebagai orang jahat yang selalu menyakitinya. Dia salah tidak mendengarkan Dean, tapi lebih dulu menganggap Dean tidak menyayanginya, dan memilih wanita lain.
“Bang, saya meminta izin. Bolehkah saya meminang Ceisa, menjadikannya sebagai pendamping saya, hingga tua dan maut memisahkan kami?” ucap Dean penuh harap kepada Gelfan.

Ceisa yang mendengar itu kaget bukan main. Dia bingung ke mana arah pembicaraan Dean, bukankah barusan ia telah mengakhiri hubungannya mereka.

“Apa yang bisa kamu jaminkan, An?” Gelfan balik bertanya dengan serius. Mata teduh itu memandang tegas laki-laki di hadapannya sekarang.
“Keimanan dan keyakinan saya pada Allah, Bang.” Jawabnya dengan serius, kali ini dia akan memperjuangkan cintanya, cinta yang tulus dalam rangka menyempurnakan separuh agamanya, memperjuangkan Ceisa untuk menemani dan menjadi teman hidupnya.
“Saya, Dean Andara Galaksi meminta izin untuk meminang Ceisa. Saya berjanji, bahwa tawanya akan menjadi tawa saya, lukanya akan menjadi luka saya, senang dan sedihnya akan menjadi hal penting bagi saya. Saya berjanji akan menjaga dengan sangat hati-hati, dan saya berjanji akan membimbingnya menuju rida Allah Swt..”

Gelfan tersenyum lembut, lalu beralih menatap adik perempuannya. Mata teduh yang selalu dia sayangi, ternyata kini sudah dewasa. Sekarang dia percaya, bahwa laki-laki ini bisa menjaga harta berharganya selama ini, dia percaya bahwa Dean bisa menjadi tempat pulang untuk Ceisa, dan dia percaya bahwa Dean bisa membimbing Ceisa ke depannya.
“Aku setuju, aku pegang semua janji kamu. Dan jangan pernah sekalipun membuat Ceisa menangis lagi.” Pinta Gelfan dengan tegas, dia tidak ingin gadis kecilnya yang kini sudah dewasa ini sakit hati kembali lantaran cinta. Dia ingin melihat adiknya bahagia dengan pilihannya. Dan mungkin sekarang memang sudah waktunya.
“Ceisa Andrea Aurora, will you marry me?”
Deg.
Jantung Ceisa berpacu dua kali lebih cepat. Merah merona tercetak jelas di kedua pipinya. Dia tersenyum lembut, sangat manis. Sedih yang melandanya sedari tadi, rasanya sirna begitu saja. Hari ini, Ceisa yakin, Dean serius dengannya.
“Yes, I Will.” Jawabnya dengan senyuman yang mengembang sempurna. Dean dan Gelfan turut bahagia melihat senyum di bibir gadis ini. Ketiganya tertawa haru, perasaannya membaik. Indah memang akan selalu datang, jika sudah waktunya.

“BAHAGIA SELALU, GADIS KECIL KAMI.”
Kehadiran lima orang dari belakang Ceisa ini mengejutkan mereka. Entah datangnya darimana, tak ada yang menyadari kedatangan mereka sedari awal. Ceisa yang terlonjak kaget, langsung berdiri dan memeluk kedua orang tuanya, tangis haru dan senyuman manis itu terukir sangat cantik di bibirnya. Ya, yang baru saja datang adalah orang tua Ceisa dan orang tua Dean, serta seorang gadis yang tak kalah cantik berdiri di belakang mereka.
Tapi tunggu, siapa dia?
“ALVAAAAAA” Tak peduli hari telah malam atau tidak, Ceisa yang melihat Alva langsung menariknya ke dalam pelukannya. Dia benar- benar merindukan gadis ini, dia merindukan tempat keluh kesahnya yang telah lama hilang.
Alva membalas pelukan Ceisa dengan erat. Keduanya menyalurkan energi untuk saling menguatkan.
“I’m really so miss u, Cisa.” Bisik Alva tepat di samping telinga Ceisa. Panggilan itu, panggilan yang selalu Ceisa rindukan. Yang dua tahun terakhir selalu Ceisa tunggu kehadiran. Dia kembali, dia kembali dengan rasa sayang yang masih sama.
“Aku jauhh lebih kangen kamuuuu, Avaa.”
Rindu itu terobati, luka itu sembuh dengan sendirinya, semuanya perlahan membaik, waktu telah membinasakannya.
“Udah dong pelukannya, kita dianggurin nih,” ucap Gelfan kepada dua gadis yang masih saja saling merangkul satu sama lain.
Gelak tawa dan bahagia mendominasi di dalam kafe, dunia seakan milik mereka untuk malam ini. Semua rasa sedih, semua luka, semua rasa bersalah, dan semua penyesalan kini digantikan dengan bahagia yang telah Allah berikan. Dalam hati mereka, masing-masing mengucapkan rasa terima kasih kepada Sang Pencipta. Hari ini, semua luka telah ditutup. Dua keluarga itu saling merangkul menjadi satu, saling menguatkan, saling memberikan kasih sayang, saling peduli dan saling menjaga. Dan hari ini, kebahagiaan itu benar- benar milik Ceisa Andrea Aurora
Terima kasih banyak, Ya Allah.
Cerita tentang luka itu, kini telah ditutup. Berganti dengan kebahagian, ikatan yang halal, dan dalam keberkahan-Nya. Ceisa tidak pernah bermimpi kesedihannya menjadi sebuah kebahagian yang luar biasa dahsyat. Benar adanya, sesungguhnya rencana terbaik hanyalah milik Allah semata.
[E N D] [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tulisan Terbaru

Badan Wakaf Al Qur'an