Oleh: Rina Herlina
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — PUISI
Ketamakan terpampang nyata
Saat kaurampas tanah kami dengan muslihat dan tipu daya
Ratapan pilu menyayat kalbu tak mampu getarkan nuranimu
Demi ambisi kekuasaan, rakyat kecil dibinasakan
Tanah kami dirampas, digusur dengan paksa
Penghuni pulau-pulau kecil dipaksa keluar, disemprot gas air mata
Anak-anak kecil berlari ketakutan mencari perlindungan
Kaum perempuan histeris, duduk lunglai meratapi ketidakberdayaan
Kapankah konflik agraria akan berakhir?
Padahal nyata sekali dampak buruk yang terjadi
Kemiskinan akut merebak, pengangguran merajalela
Demi sebuah ambisi penguasa zalim dan oligarki
Rakyat kecil dibantai tak tersisa, dibungkam paksa
Meski deraian air mata membanjiri
Ratusan rakyat terzalimi
Proyek-proyek itu tetap berjalan menghantui
Nasib rakyat pun tak diketahui
Pemimpin pun akan kembali berganti
Mereka sibuk mengobral janji
Membual, mencoba mencarikan solusi
Nyatanya tak pernah ditepati
Sudah cukup rakyat dikorbankan untuk kepentingan oligarki
Sudah cukup tanah kami dirampas dan dikuasai
Ingatlah, wahai para penguasa lalim dan oligarki!
Masa kalian akan habis dan kelak pasti menangis!
Payakumbuh, 12 Desember 2023 [CM/NA]