Pelajaran Berharga dari Sebuah Kajian

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

#30HMBCM

Oleh: Melgi Zarwati

CemerlangMedia.Com — Majelis itu terasa begitu hening pagi itu. Seolah setiap orang tengah menunggu sesuatu yang penting, sesuatu yang akan menyentuh hati mereka. Dan benar saja, ketika ustazah membuka kajian dengan kalimat pelan namun mengguncang:

“Waktu yang sempit adalah ketika nafas sudah di kerongkongan.”

Saya melihat beberapa jemaah spontan menunduk, seakan kalimat itu menyentuh sisi paling dalam dari diri mereka. Ruangan menjadi makin khusyuk. Bahkan, angin yang lewat pun terasa ikut mendengar.

Ustazah kemudian membahas tentang kerinduan terhadap surga. Dari cara beliau berbicara—penuh ketenangan, penuh keyakinan—saya bisa merasakan bahwa beliau tidak sekadar menyampaikan materi. Beliau seakan sedang mengajak kami semua untuk kembali mengingat hakikat hidup bahwa surga itu nyata dan iman kepada hari akhir adalah bagian dari kepercayaan yang harus kita jaga.

Ketika beliau membaca ayat, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi…” (QS Ali Imran: 133)

Saya melihat beberapa jemaah mengusap sudut mata. Mungkin karena ayat itu seperti panggilan lembut, tetapi tegas dari Allah—panggilan untuk tidak menunda-nunda kebaikan.

Ustazah lalu menjelaskan tentang penghuni surga. Para Nabi, orang-orang jujur, syuhada, dan orang-orang saleh. Makin beliau menjelaskan, makin terasa bahwa surga itu bukan untuk orang yang hanya berharap, tetapi bagi mereka yang sungguh-sungguh menjaga iman.

Saat beliau menyebut golongan al-Abrar, saya memperhatikan seorang ibu di sisi kiri ruangan tersenyum tipis—barang kali hatinya tergetar oleh gambaran orang-orang yang beramal hanya karena mengharap rida Allah. Mereka tidak menunggu pujian manusia, mereka hanya ingin Allah melihat usaha mereka.

Beliau menambahkan contoh sederhana mengajak teman ke kajian. Ada yang datang, ada yang menolak. Namun, usaha itu tidak sia-sia.

Saya yang duduk memperhatikan merasa benar-benar tersadar, bahkan langkah kecil menuju kebaikan pun dicatat indah oleh Allah.

Di bagian lain, ustazah menyampaikan tentang golongan yang paling dahulu beriman, orang-orang yang dekat dengan Allah, serta golongan yang menerima buku catatan amal dari sebelah kanan. Kata-katanya membuat saya membayangkan betapa mulianya posisi mereka kelak.

Namun, bagian yang paling membuat ruangan kembali hening adalah ketika ustazah berbicara tentang modal yang Allah berikan: umur, harta, kesehatan, kesempatan.

Beliau berkata dengan suara yang sedikit menurun, tetai justru makin menyentuh
“Jangan sia-siakan. Karena waktu yang sesungguhnya sempit adalah ketika nafas sudah di kerongkongan.”

Seolah seluruh ruangan ditarik dalam satu tarikan napas panjang. Saya melihat wajah-wajah yang merenung, mungkin menimbang kembali perjalanan hidup mereka.

Sebagai seorang muslimah, saya merasakan bahwa majelis itu bukan hanya tempat mendengar ilmu, tapi tempat dibangunkannya jiwa. Seakan setiap kata ustazah membawa kami semua untuk melihat hidup dari sudut yang lebih jernih.

Saya pulang dengan satu pertanyaan yang terus menggema,
“Apa yang akan aku lakukan dengan waktu yang Allah titipkan hari ini?”

Karena hidup ini singkat.
Kesempatan tidak selalu datang dua kali.
Dan surga… selalu menunggu mereka yang bergegas.

Wallahu a’lam bisshawab.

(*Naskah ini original, tidak disunting oleh editor CemerlangMedia.Com) [CM/Na]

Views: 5

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *