Peluh di Ujung Mata

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Rihana El Lova
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com)

CemerlangMedia.Com — PUISI

Riuh angin menyibak senandung laraku
Bersanding dingin memeluk rindu
Pada yang lalu yang pernah menyatu
Seluruhku jatuh, rapuh, dan meruntuh

Kala lamunan liar tak terbendung
Tentangnya yang telah hilang
Isakku bergemuruh
Beribu-ribu derita berteduh

Kuusap peluh di ujung mata
Apa kau baca? Aku sedang menulis luka?
Kisah kita yang telah tercipta
Sebentar, tetapi tak terlupa

Di bait keseribu, gulir penaku sejenak membeku
Diksi-diksi tak terurai tersimpan di relung hati
Hanya tangis yang pecah melihat tubuh tercacah
Mengutuk rindu tanpa temu

Entah sampai kapan?
Ruh-ruh saling terkait tanpa sekat
Mengkristal dan kembali berkilauan
Laksana semburat cahaya menebas malam [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

2 komentar pada “Peluh di Ujung Mata

  • Penghuni Kerto Pamuji
    0
    0

    Jika rindu itu kian keras membatu,
    Lantas kenapa kau mengutuk temu?

    Balas
    • Bunga Layu Kerto Sentono
      0
      0

      Sebab tak lagi kukenali
      Jalan yang pernah kita lalui
      Untuk bertemu sekedar meratapi
      Kisah yang dulu kau hancuri

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *