Oleh: Ramadani
(Siswa SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan)
CemerlangMedia.Com — Saya Ramadani, biasa disapa Mamat oleh teman-teman. Saya lahir di Desa Basawang pada (4-1-2007), memiliki rumah di Gang Semut, Basirih Hulu, yang kini menjadi tempat tinggal saya dan keluarga.
Saya akan menceritakan pengalaman saya saat P5 dengan Bu Purnama. Saat makan bersama, saya dan teman-teman sangat semangat sekali karena bisa berkumpul untuk makan bersama di sekolah, Bu Purnama juga membantu memasak nasi, ikan, dan lauk-pauknya.
P5 itu pun dilaksanakan saat istirahat, waktu itu ada tamu, yaitu guru dari sekolah lain. Meski begitu, kami masih melaksanakan agenda makan bersama. Seru sekali makan pakai daun pisang yang dihampar atau diletakkan di lantai sebagai pengganti piring, itu sangat menyenangkan sekali.
Ada lagi P5 yang seru juga, yaitu saat kami memasak lalu menjualnya. Ada yang untung dan ada yang tidak balik modal lagi.
Saat kami diminta membuat kerajinan tangan dari tempurung kelapa oleh Bu Purnama, kami membuat beraneka ragam bentuk kerajinan dengan bahan dasar tersebut, ada yang membuatnya dengan bentuk daun, kupu-kupu, dan bentuk lainnya. Kami mengerjakannya secara berkelompok yang terdiri dari 5—6 anggota setiap kelompoknya. Mengerjakannya pun boleh di rumah dengan tujuan agar bisa selesai dengan tepat waktu.
Kerajinan tangan tersebut kami hias dengan dicat menggunakan cat kayu agar tampak indah, setelahnya kami jemur di bawah terik matahari untuk mengeringkannya. Setelah semua selesai, kami siap untuk mengumpulkan agar mendapatkan nilai dari Bu Purnama. Kami bangga dengan hasil kerja kelompok kami.
Kami juga pernah membuat minyak kelapa untuk praktik dan mendapatkan nilai. Alat dan bahan membuat minyak kelapa, kelapa, kompor, rinjing, seserok, wadah, dan lain lain
Cara pembuatannya: kupas dahulu kelapanya, lalu parut, dan jadikan santan. Setelah itu, kita masak di atas kompor dengan api yang besar ataupun sedang. Setelah itu, kita angkat dan diamkan selama 2 sampai 3 hari. Setelah beberapa hari, terbentuklah minyak kelapa. Kami juga dapat nilai.
Waktu belajar dengan Pak Boy, kami juga memasak atau belajar kewirausahaan. Kami memasak berbagai macam makanan, lalu kami jual lagi. Bahan membuatnya adalah kompor, wadah makanan, mangkok, rinjing, dan lain-lain.
Kami sangat menikmati pelajaran P5 karena seru. Kami juga semangat ketika ada pelajaran P5. Kami sekelas juga pernah dimarahi oleh Bu Purnama karena tidak menaati aturan yang ada. Kami pun berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Itu saja pengalaman yang saya ingat. [CM/NA]