Oleh: Iztania Balqis
CemerlangMedia.Com — PUISI
Perjalanan jauh kutempuh
Melintasi jalan terjal hingga berpeluh
Pemandangan nan indah di mata
Bayangan kenangan tak lekang oleh masa
Kala kuhampiri pusaranya
Tak mampu kumenahan air mata
Dua belas tahun berlalu
Nyatanya hati masih rasa pilu
Ayah, meski ragamu telah tiada
Namun, rindu di dada selalu menyapa
Berada di pusaranya terasa seakan masih ada
Meski hanya mampu memeluk dalam doa
Ayah, meski pandangan mata tertuju pusara
Hati tak bisa berhenti berkata
Ingin rasanya kuadukan segala rasa
Tentang hari-hari yang kulalui tanpanya
Kini kumengerti arti setiap nasihatnya
Kusesali kala dulu sering membantahnya
Akhirnya hanya doa dan iringan air mata
Pintu kuberbakti pada ayah tercinta [CM/NA]