Teman Masa Sekolah

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Risma
(Siswi SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan)

CemerlangMedia.Com — Hai, saya Risma. Saya akan menceritakan tentang pengalaman saat saya sekolah.

Pada awal masuk sekolah, saya berpikir tidak akan memiliki teman karena saya murid pindahan dari salah satu pesantren. Saya berpikir, latar belakang saya yang dari pesantren membuat teman-teman tidak akan mau berteman dengan saya.

Pada suatu hari, saat berada di kelas X, saya dipertemukan dengan teman-teman saat di MTsN. Kami mulai berteman lagi dan tentu saja sekolah di sini tidak akan membuat saya bosan karena banyaknya teman saya.

Pada saat itu, saya dan teman-teman akan ke kantin, tetapi salah seorang dari siswa di kelas tidak mau ikut karena malu dan tidak ada yang mau berteman dengannya. Lalu, saya dan teman-teman mengajak dia untuk ikut ke kantin bersama.

Senin yang cerah, kami sedang melaksanakan upacara bendera. Teman saya yang sebelumnya, ternyata belum mau juga keluar kelas. Saya pun mengajaknya keluar kelas untuk ikut upacara.

Seiring berjalannya waktu, kami berdua makin akrab dan selalu ke mana-mana berdua. Kami juga sering bercerita atau curhat, meskipun dia bukan teman lama, melaikan teman baru dan dari sekolahan yang jauh juga.

Pada suatu hari, kami berdua melakukan kesalahan yang tidak bisa disebut ringan untuk seorang pelajar seperti kami. Kami akhirnya dipanggil ke ruang BK dan diberi pertanyaan. Di situ kami menjawab dengan terbata-bata karena saking gugupnya. Kami pun diberi surat peringatan oleh guru tersebut dan memanggil orang tua kami masing-masing.

Pada waktu pembagian nilai akhir semester, kami berangkat bersama-sama untuk mengambil rapor. Begitu pula dengan orang tua kami, mereka juga berangkat bersama-sama.

Hingga duduk di kelas XI, perteman kami masih langgeng. Kami berdua selalu bercerita. Walaupun ada pertengkaran, kami tidak pernah bermusuhan.

Kami mengikuti lomba pada saat class meeting dengan suka rela demi kelas. Kami berdua pun mengikuti lomba tarik tambang. Sayangnya, kami mengalami kekalahan, tetapi kami tidak berkecil hati.

Pada hari itu, ada salah seorang guru masuk kelas kami. Guru tersebut adalah salah satu pembina ekskul PMR dan ingin memilih murid-murid yang bersedia ikut melakukan kegiatan PMR. Saya pun terpilih menjadi anggota PMR dengan alasan bahwa saya adalah siswi yang tepat untuk menjadi anggota PMR. Saya pun mengiyakan karena guru tersebut adalah teman ibu saya dan menyetujui jika saya berada di ekskul tersebut.

Tiba saatnya saya berada di kelas XII, masa akhir sekolah. Kami masih berteman, tetapi tidak sekompak saat kelas X dan XI. Dahulu, dalam satu kelas tidak ada yang mau berteman dengan sesama teman sekelas. Untuk itu, kami berusahan untuk mempertahankan agar kerukunan kelas itu bisa terulang lagi karena ini adalah masa-masa terakhir kami di sekolah.

Jadilah manusia yang baik kepada siapa saja karena kita tidak boleh membedakan pertemanan anatar sesama manusia. Walaupun kita berbeda, tetapi kita harus tetap menghormati dia juga. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *