Oleh: Nur Ramadhani
CemerlangMedia.Com — PUISI
Teruntuk tuan yang aksa
Yang tubuhnya gagah nan perkasa
Masih jelas kurasa
Sandykala dalam asmaraloka
Di senja yang hangat
Selintas bayangmu terlihat
Seperti inilah adanya rindu sesaat
Yang mulai mendamba tanpa syarat
Bagaimana aku bisa lupa tentangmu?
Sedang aku yang terpikat denganmu
Dalam diam aku terpaku
Menyadari kemalanganku
Tuan,
Aku mengerti kau di sana ada yang memiliki
Namun, lupakah kau pada janji?
Yang katanya akan kembali lagi
Kini semua sirna terbawa gelombang fatamorgana
Apalah saya yang semua hanyalah ekpektasi belaka
Usailah sudah harapan yang bertolak belakang dari rencana
Siapa menduga jika kita tidak bisa hidup bersama
Samuda Kota, 15 Februari 2024 [CM/NA]