Oleh: Nur Khairun Nisa
CemerlangMedia.Com — PUISI
Aku berjalan dalam ruangan berdebu
Tak terawat penuh beling berserakan
Sudah sangat lama ruang ini tak berpenghuni
Terlalu berantakan untuk kembali ditempati
Aku meringis saat serpihan ingatan terputar di kepala
Kita saling mengasihi dan senyum bahagiamu tersimpan
Pada kotak yang bertulis “kenangan”
Ruang ini kini sepi tak pernah ada yang mencoba membersihkannya
Ruang ini gelap tak diberi warna
Warnanya hilang direnggut takdir
Saat kamu memilih keluar dari ruang pengap ini
Bagimu, ruang yang kini usang hanyalah sebuah kesalahan
Namun, untukku, singgahmu adalah anugerah
Terima kasih pernah mewarna ruang ini walau minimalis
Gelap menyelimuti ruang dingin yang kujelajahi
Kamu memilih pergi karena menurutmu sangat sesak di sini
Pedahal kamu adalah pelitanya
Ruang bernama hati ini
Kini terbengkalai tak ada yang mengisi
Seakan semesta tak membiarkan seorang pun merawatnya
Memberi kasih yang kudamba menghangatkannya
Memberi warna indah yang abadi pada dindingnya
Namun, takdir masih ingin kamu jadi pemiliknya
Kembalilah dengan warna yang lebih indah
Dengan cahaya yang lebih cerah
Obati goresan-goresan luka yang parah
Buat ruangan usang ini menjadi terlampau indah
Dan akan kita rayakan dengan meriah
Merajut kasih yang pernah terpisah
Dalam manisnya ibadah meraih jannah [CM/NA]
Views: 14






















