Header_Cemerlang_Media

Disabilitas Netra Masih Sulit Akses Uang Rupiah

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Siti Nihayah, S.E.

CemerlangMedia.Com — Uang merupakan kebutuhan semua orang, tak terkecuali para disabilitas netra. Sebab, uang khususnya rupiah adalah alat tukar resmi di negara ini. Bank Indonesia sebagai lembaga resmi keuangan di Indonesia telah berupaya mencetak uang kertas yang akses untuk para disabilitas netra. Dengan semboyannya 3D (dilihat, diraba, diterawang). Walau tak banyak yang tahu bahwa ada ciri khusus yang bisa dikenali oleh para disabilitas netra pada uang kertas rupiah kita. Dari desain uang yang berbentuk lingkaran, persegi, dan segi tiga untuk nilai-nilai tertentu pada cetakan beberapa waktu lalu, hingga sejumlah garis yang bisa diraba oleh para disabilitas netra sendiri.

Benarkah Bisa Diakses Disabilitas Netra?

Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2022 telah meluncurkan uang emisi baru. Uang ini mempunyai ukuran yang berbeda. Makin besar nilai uang, makin panjang ukuran uang tersebut. Semisal uang pecahan Rp10.000 akan lebih panjang jika dibanding uang pecahan Rp5.000. Di samping itu, dalam uang kertas keluaran baru BI, terdapat garis yang berjajar. Makin banyak garis, makin kecil nilai rupiah.

Dikutip dari TEMPO.CO pada Rabu (5-7-2023), pemerintah melalui Bank Indonesia dan Peruri menanamkan fitur khusus di uang kertas untuk menjangkau dan memudahkan banyak kalangan. Fitur ini bertujuan menciptakan sarana yang ramah bagi difabel netra dan orang-orang dengan keterbatasan lainnya.

Kita patut apresiasi pada Bank Indonesia atas upayanya membuat uang akses dan mudah dikenali oleh saudara kita, para disabilitas netra. Namun, faktanya, upaya BI ini belum mencapai hasil maksimal karena para disabilitas netra hanya bisa mengenal perbedaan uang, jika uang itu masih baru atau ada uang pembandingnya. Namun, jika uang itu sudah lama, terlebih sudah lecek atau tidak ada uang pembandingnya, maka para disabilitas netra sangat sulit membedakan uang kertas tersebut.

Rachman Hadi, staf pengajar di SLB Negeri Jember yang juga sekaligus ketua II Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) wilayah Jawa Timur dan ketua dewan pengawas daerah (Dewasda) Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Jawa Timur dalam channel YouTube “Sahabat Disabilitas Netra Jember” mengatakan, “Uang kertas keluaran terbaru BI masih sulit dikenali oleh teman-teman disabilitas netra. Terlebih jika uang itu sudah lama dan sudah lecek.”

Oleh karena itu, Rachman menganjurkan agar sahabat netra mempunyai tip tersendiri untuk mengenali uang rupiah agar tak salah ambil. Di antaranya meminta tolong orang awas yang terdekat dan bisa dipercaya untuk menunjukkan nilai uang yang kita miliki, beli tempat uang (dompet) yang memiliki tempat yang banyak, letakkan nilai uang yang berbeda ke dalam tempat uang (dompet) yang memiliki ruang yang banyak sehingga terpisah antara uang ribuan, puluhan ribu, dan seterusnya, bagi teman disabilitas netra yang telah mampu menguasai teknologi atau android, bisa menggunakan aplikasi pembaca uang yang saat ini telah banyak beredar. Rachman juga mengimbau agar teman-teman disabilitas netra tetap berhati-hati dalam menyimpan uang, cara memisahkan, serta saat pengambilan uang agar tak salah ambil.

Jika mengacu pada uang kertas cetakan beberapa waktu lalu, memang ada pembeda panjang dan lebar dari masing-masing nilai uang tersebut. Makin besar nilai rupiahnya, makin panjang dan lebar pula bentuk fisik uang kertasnya. Hal ini juga terjadi pada uang negara lain, semisal uang real dari Arab. Upaya BI untuk mencetak uang dengan adanya garis timbul tentu agar saudara kita yang disabilitas bisa mengakses nilai uang.

Belum Bisa Diakses

Berdasarkan uraian yang dikutip penulis melalui channel YouTube Rachman di Sahabat Netra Jember, setidaknya ada beberapa faktor penyebab mengapa uang kita belum akses.

Pertama, garis-garis yang tercetak dalam uang kertas gampang hilang, terutama jika sudah lecek, terlipat, atau sudah lama.

Kedua, meski ada perbedaan panjang uang, yakni makin panjang uang menunjukkan makin tinggi nilainya, tetapi masih menyulitkan, jika uang tersebut tidak ada pembanding atau yang terpegang satu lembar uang kertas atau juga beberapa lembar uang kertas yang nilainya sama. Terlebih jika pembeda panjang masing-masing nilai sangat kecil. Kalau pun bisa dibandingkan, tetapi masih belum bisa diakses dengan tepat, berapa uang yang dipegang oleh disabilitas netra.

Solusinya

Dalam hal ini, penulis menyarankan, jika mungkin, maka dalam cetakan tersebut diupayakan lebih permanen, tidak hilang jika lecek, terlipat, atau lama. Kita juga bisa belajar dari masa lalu, saat Bank Indonesia pernah mencetak uang bernilai Rp100.000 menggunakan kertas yang berbeda dengan nilai lainnya. Begitu uang tersebut tersentuh tanpa melihatnya, siapa pun mampu menebak bahwa uang tersebut bernilai Rp100.000. Apalagi jika yang meraba disabilitas netra, tentu lebih peka. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tulisan Terbaru

Badan Wakaf Al Qur'an