Oleh: Zahrah Luthfiyah
(Kontributor CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Agent of change atau biasa di sebut sebagai agen perubahan. Penyebutan ini bukan di tujukan untuk orang-orang yang telah mengalami masa-masa renta atau penuaan. Akan tetapi, ini di tujukan untuk generasi-generasi muda yang masih memiliki kekuatan atau daya juang tersendiri. Namun, apakah bisa kita di katakan sebagai agent of change? Sedangkan kita masih memiliki daya juang yang lemah, masih sering menunda-nunda waktu bahkan masih malu untuk menampakkan identitasnya sebagai generasi yang memiliki kemampuan.
Bahkan, saking mirisnya. Generasi muda saat ini malah tidak sungkan-sungkan untuk menampakkan perilaku menyimpang dari agamanya sendiri. Sering menjatuhkan agamanya sendiri. Kasus-kasus telah melambung tinggi seperti bullying terhadap sesama teman, kurangnya tingkat kesopanan terhadap orang yang lebih tua.
Sebetulnya, kasus-kasus seperti ini perlu adanya bimbingan dari orang-orang sekitarnya untuk mengedukasi bagaimana seharusnya dia memiliki perilaku yang baik terhadap sesama. Dan itu bukan hanya dilakukan dengan sebuah nasihat semata, tetapi dengan contoh-contoh baik yang seharusnya kita tunjukkan kepada generasi-generasi saat ini.
Hal yang paling menonjol lagi, yaitu dengan perkembangan zaman atau arus digitalisasi yang makin canggih, yakni semua akan bisa terakses. Baik itu berita-berita, pesanan online, ataupun konten-konten. Sebagai generasi cerdas yang akan membawa kepada perubahan, dia akan memanfaatkan sumber atau fasilitas yang dimiliki untuk berkarya atau membagikan hal-hal positif, baik dari konten edukasi belajar, ceramah, atau bahkan hal baik lainnya. Akan tetapi, mirisnya, arus digitalisasi ini disalah gunakan oleh generasi saat ini untuk mengakses hal-hal yang tidak baik, contohnya pornoaksi atau membagikan konten yang tidak bermanfaat di medsos.
Sebagai agen perubahan, seharusnya para pemuda mampu melakukan perubahan di sekitar lingkungan mereka. Yang tadinya bobrok bisa diubah menjadi lingkungan islami atau lingkungan yang positif. Pemuda ini memiliki semangat yang besar untuk melakukan sesuatu. Maka, tidak bisa dilakukan oleh usia yang sudah di atas mereka.
Begitu di sayangkan jika kemampuan ini disia-siakan. Bahkan, para pemuda banyak yang terjauhkan dari nilai-nilai agama. Padahal agama ini yang bisa melindungi mereka untuk berbuat buruk atau zalim.
Teringat dengan ungkapan Soekarno, “Berilah aku satu pemuda akan kuguncangkan dunia”. Ungkapan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemuda memiliki banyak harapan dan kemampuan.
Nah, jika dilihat sekarang, apakah pemuda sekarang sudah memiliki daya juang? Apakah sekarang pemuda yang disebut agent of change sudah melakukan perubahan? Jika dilihat sekarang, pemuda belum sepenuhnya disebut agent of change. Mengapa? Karena pemuda sekarang banyak yang terjauhkan dari nilai-nilai keisalamannya. Dia masih berada dalam pusaran zona nyaman. Misalnya nih, insecure berlebihan, padahal dia memiliki banyak kemampuan. Namun, belum sepenuhnya diasah.
Nah, apakah kalian berada di zona nyaman ini? Kalau iya, yuk sama-sama melangkah ke arah perubahan, yaitu mengambil seperangkat aturan Allah Swt.. Sebab, kalau dilihat pada zaman sekarang, banyak nih, kasus-kasus seperti bullying dan semacamnya karena terjauhkan dari pemahaman agama. Betul apa betul?
Kalau betul, mulai sekarang pikirkan ke depan. Bagaimana caranya kita meraih perubahan yang hakiki? Yuk, ajak temen-temen kalian untuk memahami syariat Allah.
Sebetulnya mereka juga udah bosen hidup gini-gini aja gak ada perubahan. Namun, mereka bingung, yang diubah itu apa? Padahal yang mereka sedang cari adalah perubahan ke arah Islam. Dengan pemahaman Islam, kita mampu memahami konteks kebahagiaan yang bukan sementara, yaitu akhirat.
Jadi, sebenarnya masalah-masalah seperti ini butuh adanya kuasa dari Sang Pencipta. Makanya, kalau ada masalah, kita larinya ke Allah bukan ke yang lain karena kita butuh solusi dari Sang Pencipta. Bukan malah menjauh dari-Nya. Allah tidak butuh kita, tetapi kita yang butuh Allah.
Jadi, kalau kita ada masalah lalu menjauh dari Sang Pencipta, maka itu salah. Sebab, solusi itu datangnya dari Allah. Hanya saja kita butuh usaha atau ikhtiar untuk meraih-Nya.
Pemuda merupakan aset berharga, maka sudah seharusnya dipersiapkan atau dididik dengan sebaik mungkin dengan pendidikan yang terbaik. Dengan pendidikan itu akan dapat mengubah pola pikir yang dimiliki. Pemuda bisa menjadi agen perubahan salah satunya dengan adanya pendidikan agama dari orang tua sejak dini. Maka, sudah seharusnya orang tua mempersiapkan bekal pendidikan.
Jika berkaca pada pemuda dahulu, banyak sekali pemuda-pemuda atau tokoh Islam yang menjadi sosok inspirasi bagi pemuda saat ini karena gigihnya dalam perjuangannya untuk Islam. Rela menaruhkan nyawanya demi Islam. Seharusnya, pemuda hari ini menjadikan mereka sebagai sosok inspirasi untuk semangat belajar Islam dan memberikan segenap tenaga untuk terus berjuang demi menyebarkan pemahaman agama Islam.
Beberapa pemuda muslim yang menjadi sosok inspiratif:
Pertama, Salahudin Al Ayubi. Merupakan tokoh pemuda muslim yang menjadi sosok yang menginspirasi. Dengan ketekunan dan kehebatannya, ia merebut kembali Yerussalem dari pasukan Salib. Ia berhasil karena didikan orang tuanya, salah satunya. Sudah terbukti bahwa seorang anak berhasil atau hebat tidak lain karena didikan orang tua terkait pemahaman agama.
Kedua, Muhammad Al Fatih. Merupakan salah satu contoh pemuda muslim di masa Ustmaniyah yang berhasil menaklukkan konstatinopel 1453. Dia sangat termotivasi untuk menaklukan konstatinopel karena salah satu kota yang sangat berpengaruh pada saat itu. Ia dulu sangat mempersiapkan baik dari fisik, strategi, pertahanan diri di militer, dan lainnya. Selain itu, Muhammad Al Fatih membangun masjid, perpustakaan dan sekolah, memperbaiki beberapa kota yang terbengkalai dan lama tidak di pakai. Muhammad Al Fatih memberikan kebebasan beragama sesuai keyakinan.
Itu beberapa contoh pemuda-pemuda dahulu yang berhasil membawa perubahan dan menjadi sejarah yang dikenang semua orang. Kita bisa mengambil motivasi untuk semangat dalam mempelajari agama kita. Dan kita harus perlu sadari bahwa di tangan kitalah harapan sebuah perubahan, menjadi sosok inspiratif bagi generasi selanjutnya.
Jika kita seorang muslimah, kita harus banyak belajar karena dari rahim kita akan lahir seorang generasi tangguh yang pembawa perubahan. Semoga kita tetap berada di barisan pejuang kebenaran yang senantiasa istikamah. Tetap semangat karena hadiahnya syurga. Semoga kita bisa menjadi agent of change. Aamiin. [CM/NA]