Adakah Misi di Balik Konser Coldplay di Indonesia?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh. Hadi Kartini

Cemerlangmedia.Com — Grup musik asal Inggris, Coldplay, akan manggung di Jakarta pada 15 November 2023 mendatang. Berbagai respon datang dari masyarakat atas kedatangan grub band ini. Ada yang antusias dan ada pula yang menolak. Penolakan tersebut datang dari Persaudaraan Alumni (PA) 212.

Alasan di Balik Penolakan PA 212

Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengungkapkan secara tegas penolakan atas kedatangan Coldplay di Jakarta, pada November 2023 mendatang. Dikutip dari beberapa sumber, alasan PA 212 menolak kedatangan Coldplay ke Indonesia karena para personelnya mendukung Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (L68t).

PA 212 mengancam akan mengepung bandara jika konser tetap diadakan. Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin menghimbau panitia dan promotor untuk membatalkan konser tersebut. Selain itu, PA 212 juga mengancam akan melakukan unjuk rasa dan memblokir Gelora Bung Karno (GBK). Novel mengungkapkan bahwa alasan lain dari penolakan tersebut karena personel Coldplay adalah penganut atheis. (Tirto.id, 17/5/2023)

Meskipun Coldplay tidak secara terang terangan sebagai pendukung L687, bukti-bukti yang ada tidak dapat diabaikan. Grup band tersebut secara terbuka mendukung kebebasan hak-hak kaum gay dan telah menyatakan dirinya sekutu bagi komunitas L687. Selama konser berlangsung, mereka juga terlihat mengibarkan bendera L687 sebagai bentuk dukungan simbolis.

Penolakan konser Coldplay yang dilakukan PA 212 mendapat kritikan dari berbagai pihak. Banyak pihak menilai bahwa kedatangan Coldplay ke Indonesia hanya bentuk hiburan saja.

Padahal, jika kedatangan Coldplay ke Indonesia mempunyai misi lain seperti yang disampaikan Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin, tentu sangat berbahaya bagi generasi bangsa Indonesia, karen generasi muda Indonesia sangat rentan terhadap hal-hal negatif.

Berkaca dari konser-konser musik sebelumnya, setiap konser musik banyak membawa petaka. Penonton yang sering berdesak-desakan mengakibatkan banyak yang terinjak dan mengalami cedera bahkan ada yang sampai kehilangan nyawa. Campur baur antara laki-laki dan perempuan tak terelakkan. Oleh karenanya, banyak terjadi pelecehan seksual. Belum lagi penonton yang mengkonsumsi minuman beralkohol dan banyak lagi kemaksiatan yang bisa terjadi selama konser berlangsung.

Buah dari Sistem Kapitalis Sekuler

Pemisahan agama dari kehidupan manjadikan generasi tidak memahami bahkan tidak tahu mengenai ajaran agama. Generasi muda saat ini rapuh, sehingga pemikiran dari luar yang bertentangan dengan agama begitu mudah diterima. Prinsip kebebasan dalam sistem sekuler, menjadikan generasi muda bebas berbuat sesuka hati. Asalkan mereka mendapat kepuasan terhadap apa yang mereka lakukan. Mereka mudah meniru apa yang dilakukan idola mereka, baik gaya hidup, pakaian dan apa-apa yang berhubungan dengan kehidupan idola tersebut. Meskipun tidak sesuai dengan norma-norma agama yang mereka anut.

Peluang inilah yang dimanfaatkan para pemilik modal. Mereka melihat peluang bisnis dengan keuntungan besar di balik mendatangkan grup band-grup band ternama dari luar negeri. Antusias dari penggemar membuat promotor musik semakin bersemangat mendatangkan grup musik ke Indonesia. Mereka tidak menghiraukan berbagai kecaman yang datang dari sebagian masyarakat yang merasa keberatan.

Begitulah sistem kapitalis, di mana pandangan mereka hanya tertuju pada keuntungan semata. Mereka tidak memikirkan dampak dan kerugian bagi generasi muda dan masyarakat. Tidak peduli bahwa apa yang dilakukan dapat mendangkalkan akidah generasi muda, yang penting mereka mendapatkan untung yang besar.

Pemerintah dalam sistem kapitalis tidak bisa melindungi rakyatnya dari hal-hal yang merusak tatanan kehidupan. Pemerintah hanya sebagai regulator yang bertugas membuat kebijakan. Sedangkan yang menjalankan kebijakan pihak swasta.

Sistem kapitalis sekuler yang mempunyai prinsip kebebasan, memberikan ruang kepada swasta untuk melakukan usaha apa saja dan dilindungi oleh negara. Termasuk dalam menyelenggarakan konser musik. Meskipun banyak mendatangkan kerugian bagi rakyatnya, tetapi pemerintah tetap memberikan izin dengan dalih adanya peningkatan ekonomi.

Konser Musik dalam Pandangan Islam

Islam membolehkan menonton konser apabila dalam penyelenggaraan konser tidak disertai dengan perbuatan maksiat yang mengundang azabnya Allah Swt.. Islam juga membolehkan menonton musik apabila penonton laki-laki dan perempuan terpisah.

Rasullullah bersabda, “Sungguh akan ada beberapa orang dari umatku yang minum kharm, mereka makan dengan menyebut nama lain. Kepala mereka itu bisa dilalaikan oleh alat-alat musik dan nyanyian, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu kedalam bumi dan menjadikan mereka itu seperti kera dan babi.” (HR Ibnu Majah)

Dalam Islam, interaksi laki-laki dan perempuan harus terpisah kecuali pada kondisi-kondisi yang tertentu yang dibolehkan syarak, seperti pada pelaksanaan haji, jual beli, di bidang kesehatan dan lainnya. Walaupun dibolehkan tetapi tetap mempunyai aturan yang jelas.

Oleh karena itu, pemerintah dalam Islam berkewajiban dalam menjaga akidah umat dari ancaman luar termasuk dari musik, karena dari musik, kelompok-kelompok yang membenci Islam dengan mudah melancarkan misi-misinya untuk melemahkan umat Islam serta menghancurkan akidah umat tanpa umat sadari. Wallahu’alam [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *