Banjir dan Pentingnya Mitigasi Bencana

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: dr. Retno

CemerlangMedia.Com — Curah hujan yang meningkat dalam beberapa bulan ini berdampak pada sebagian besar wilayah Indonesia, contohnya Kabupaten Lumajang yang diterpa banjir dan tanah longsor pada (18-4-2024). Laporan dari BPBD Kabupaten Lumajang bahwa terdapat 9 kecamatan yang terdampak. Bencana ini terjadi akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru dan naiknya debit air sungai yang dekat dengan aliran lahar. Setidaknya 3 korban jiwa dan 17 jembatan rusak akibat terjangan banjir (surabaya.kompas.com, 20-4-2024).

Selain itu, banjir juga terjadi di Kabupaten Sigi dan telah masuk tanggap darurat bencana sejak (17—30 April 2024). Tanggap darurat bencana ditetapkan setelah 173 rumah terendam air dengan penghuni 487 jiwa. Banyak bangunan yang rusak, yaitu sekolah, puskesmas, dan rumah adat Balonga. Banjir juga terjadi di Kabupaten Lebong Bengkulu dan beberapa wilayah Indonesia lainnya. Banyak kerugian moril dan materiel akibat bencana ini (palu.tribunnews.com, 19-4-2024).

Banjir merupakan bencana yang rutin terjadi di saat musim penghujan. Akan tetapi, di saat musim kemarau, banyak daerah yang mengalami kekeringan, sungai mudah mengering, dan sumber mata air tanah sangat sedikit.

Apa sebenarnya yang menjadi akar persoalan bencana banjir ini? Karena qada Allah Swt. kah atau ada campur tangan kesalahan manusia?

Sistem Kapitalisme Biang Kerusakan Lingkungan

Penerapan sistem ekonomi kapitalisme berdampak pada kebebasan kepemilikan dan penyerahan kepemilikan umat kepada segelintir orang. Mereka mengubah hutan menjadi perkebunan sawit sehingga daerah resapan air berkurang, seperti alih fungsi lahan dari pertanian ke pemukiman dan infrastruktur, pengundulan hutan yang mengakibatkan erosi dan pendangkalan sungai, membuang sampah secara sembarangan, bahkan di sungai-sungai, tata kelola kota yang buruk dan meningkatnya urbanisasi sehingga menyebabkan penduduk yang kurang mampu mendirikan rumah di bantaran sungai.

Semua bencana tersebut memang qada Allah Swt.. Akan tetapi, semua itu terjadi akibat dari penerapan sistem kapitalisme saat ini. Ya, sistem rusak akan menghasilkan individu yang egois, mementingkan diri sendiri, dan tidak peduli dengan kerusakan lingkungan, yang penting uang.

Rusaknya sistem kapitalisme juga akan melahirkan pemimpin yang kurang peduli terhadap rakyatnya. Mitigasi bencana pun dilakukan ala kadarnya sehingga rakyat makin menderita saat bencana melanda. Lambannya pertolongan kepada korban banjir membuat mereka makin menderita.

Pentingnya Mitigasi Bencana

Mitigasi adalah upaya yang dilakukan untuk meminimalkan kerugian dan korban jiwa akibat bencana. Untuk daerah yang rawan banjir, harusnya sudah disediakan tempat perlindungan sementara dan pengungsian, menyediakan sarana sanitasi yang layak untuk pengungsi, melakukan upaya penyakit menular pasca banjir, misalkan diare, melakukan perbaikan terhadap wilayah yang terdampak banjir.

Mitigasi yang sempurna baru akan terwujud apabila negara peduli terhadap rakyatnya dan memiliki dana yang cukup untuk semua mitigasi bencana. Semua itu sudah dipersiapkan sehingga negara tidak gagap saat banjir melanda dan yang terpenting adalah mengelola alam sesuai dengan aturan yang diturunkan oleh Allah Swt. sehingga kemaslahatan dan keberkahan akan bisa diraih.

Pencegahan Banjir pada Masa Daulah Islam

Sistem Islam akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah dan mengayomi seluruh rakyatnya. Pada masa pemerintahan Dinasti Bani Umayyah misalnya, mereka membangun bendungan dan waduk air di Kufah dan menggunakan Laut Najaf untuk meringankan beban banjir.

Sementara itu, pada masa Khalifah Hisyam bin Abdul Malik, proyek perluasan saluran irigasi jarak jauh pun dimulai, termasuk waduk dengan daya tampung yang besar. Di Baghdad ada kanal-kanal pemasok air yang melewati jalan-jalan kecil dan pinggiran kota yang mengalir dengan lancar di musim panas dan dingin.

Pemimpin yang menerapkan sistem Islam akan menghindarkan wilayahnya dari bencana dan memenuhi seluruh kebutuhan dasar rakyat. Negara akan melaksanakan mitigasi bencana dengan cermat sehingga apabila terjadi bencana, maka korban jiwa atau kerusakan materiel bisa diminimalkan. Negara, yakni Daulah Islam memiliki dana yang cukup dan cepat realisasinya ketika diperlukan. Ini karena pengelolaan sumber daya alamnya sesuai dengan syariat Islam.

Dari sini kita akan bisa menyimpulkan bahwa tidak ada persoalan yang tidak ada solusinya di dalam Islam. Allah Swt. telah memberi petunjuk yang jelas. Apakah kaum musliminnya akan menerapkan hukum Allah Swt. ataukah terlena dalam sistem kufur ini?

Rasulullah saw. dan para amirul mukminin telah mencontohkan bagaimana kegemilangan penerapan Islam sebagai sistem kehidupan. Sesungguhnya keberkahan dan kemuliaan hanyalah dari Islam. Wallahu a’lam bisshawwab

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *