Oleh: Essy Rosaline Suhendi
(Kontributor CemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel hingga kini masih terus berlanjut. Kabar yang terbaru, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan kepada bangsa Israel bahwa negaranya sedang dalam kondisi “berperang” melawan militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Hal tersebut dilontarkannya setelah Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel dan mengirim puluhan anggotanya untuk melintasi perbatasan negara yang dijaga ketat. Padahal serangan Hamas pada Israel bukanlah tanpa sebab, serangan itu didorong oleh peningkatan gempuran Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, dan terhadap warga Palestina di penjara-penjara Israel (voaindonesia.com, 7-10-2023 ).
Akibat Nasionalisme
Selama puluhan tahun Palestina dijajah oleh Israel yang mengeklaim tanah Palestina adalah milik mereka, yakni kaum yahudi. Mereka dengan brutal membunuh, menyerang, dan menyakiti warga Palestina dengan harapan mereka dapat mengambil alih tanah Palestina. Walaupun usaha mereka hingga kini tidaklah berhasil.
Sistem sekularisme yang melahirkan paham nasionalisme menjadikan kaum muslimin seluruh dunia terpecah belah sehingga para penguasa muslim tidak mampu menurunkan tentara mereka untuk membantu Palestina melawan penjajah Israel. Umat Islam selama ini hanya mampu memberikan bantuan pragmatis yang sekadar mengurangi penderitaan warga Palestina, semisal memberikan bantuan logistik, makanan, atau obat-obatan.
Begitulah keadaan umat Islam, jumlahnya banyak, tetapi bagai buih di lautan. Seakan tak punya kuasa untuk menghentikan kekejaman perlakuan Israel kepada palestina. Hal ini sangatlah berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan penguasa atau pemimpin di era kekhilafahan Islam atau dikenal dengan nama khalifah.
Perisai Umat Islam adalah Khalifah
Khalifah adalah seorang pemimpin seluruh umat Islam yang memiliki tanggung jawab penuh atas keamanan dan kedamaian warga negaranya. Maka khalifah tidak akan diam ketika ada warga negaranya dalam posisi terancam dan pasti akan mengirimkan tentara untuk melawan para kaum penjajah yang ingin merebut tanah milik kekhilafahan Islam.
Dulu tanah Palestina dikenal dengan nama Yerusalem yang berhasil ditaklukkan sebanyak dua kali. Penaklukan pertama oleh Khalifah Umar Bin Khathab dan yang kedua oleh Sholahuddin Al Ayyubi. Sayangnya, kini umat Islam tidak memiliki lagi seorang khalifah sejak runtuhnya Kekhilafahan Turki Utsmani. Padahal di masa Kekhilafahan Turki Utsmani, Sultan Abdul Hamid II penguasa muslim pada saat itu masih memegang janjinya untuk menjaga tanah Palestina.
Hal tersebut terbukti dari jawaban Sultan kepada pendiri zionis Israel, yaitu Theodore Herzl yang saat itu berkata kepada sultan akan memberikan sejumlah uang untuk melunasi utang Turki Utsmani, mendirikan sebuah universitas, memberikan pinjaman sejumlah uang tanpa bunga, dan berbagai macam hal yang ia janjikan jika sultan mau menurutinya untuk memberikan tanah Palestina. Namun, saat itu ternyata sultan dengan lantang menjawab, “Umat Islam telah berjihad demi kepentingan Palestina. Mereka telah menyiraminya dengan darah mereka. Silahkan Yahudi simpan harta mereka. Jika suatu saat Kekhilafahan Turki Usmani runtuh, kemungkinan besar kalian bisa mengambil Palestina tanpa membayar harganya. Akan tetapi, selama aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang ke tubuhku sendiri dari pada melihat tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Khilafah Islamiah.
Selamatkan Palestina dengan Khil4f4h
Tanah Palestina adalah hak milik seluruh umat Islam karena merupakan tanah kharaj. Maka tidak boleh ada seorang pun yang berhak menyerahkan tanah Palestina kepada penjajah. Itulah mengapa pejuang Palestina tidak pernah menyerah dalam kondisi apa pun. Mereka melanjutkan perjuangan yang dahulu dilakukan oleh para khalifah yang mempertahankan tanah milik kaum muslim walau nyawa menjadi taruhannya.
Oleh karena itu, hanya Khil4f4h yang mampu menyatukan kembali seluruh umat Islam sehingga umat Islam dapat beralih dari posisi lemah dan penuh kesedihan menjadi bersatu dan dalam keadaan aman sentosa. Seiring tegaknya Khil4f4h, maka akan lahir seorang khalifah yang akan menerapkan Islam secara kafaf dan juga mampu merealisasikan jihad dengan mengirimkan tentara muslim untuk melawan zionis Israel.
Bahkan bukan hanya Palestina saja yang dapat di bebaskan, tetapi juga seluruh umat Islam yang terjajah, seperti saudara muslim kita yang berada di Xinjiang Cina, Uighur, Rohingya, dan yang lainnya. Khalifah akan melindungi mereka dengan mengirimkan tentara untuk melawan mereka yang berlaku zalim terhadap umat Islam. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya seorang imam itu (laksana) perisai. Dia akan dijadikan perisai, di mana orang akan berperang di belakangnya dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan adil, maka dengannya dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Wallahu a’lam bisshwwab [CM/NA]