Oleh: Fatimah Abdul
(Pemerhati Sosial dan Generasi)
CemerlangMedia.Com — Akhir-akhir ini banyak sekali beredar poster-poster film yang akan tayang di bioskop, terutama poster film bergenre horor dengan tampilan yang cukup mengganggu. Memang poster harus dibuat seunik mungkin untuk menarik perhatian publik, tetapi apa jadinya jika tampilan gambar horor yang identik dengan hantu diberi judul islami, seperti kiblat (arah umat Islam dalam melakukan ritual beribadah), makmum, mungkar, pemandi jenazah, tasbih kosong, dan beberapa judul film lainnya.
Jelas hal ini memantik emosi masyarakat terutama yang beragama Islam. Poster film horor dengan judul-judul islami tersebut seolah menggambarkan kehidupan dalam Islam itu sungguh mengerikan dan menakutkan. Bahkan, tidak sedikit yang berpendapat bahwa poster-poster tersebut membuat orang takut untuk beribadah (terutama anak-anak dan remaja) karena “image” yang diberikan jauh dari kata indah.
Aksi Boikot
Beberapa tokoh agama dan netizen Indonesia mengecam dan menyeru pemboikotan terhadap film-film horor yang dibuat seolah islami. Pasalnya, film-film tersebut dianggap telah melecehkan Islam, menjual simbol-simbol agama, merusak akidah, desakralisasi, melemahkan iman, dan juga mengajarkan syirik kepada generasi muda.
Selain itu, film-film tersebut dianggap telah menjadikan agama sebagai ladang bisnis. Cholil Nafis sebagai ketua Bidang Dakwah MUI bahkan menyatakan bahwa film bertajuk “Kiblat” yang ramai diperbincangkan, sebagai black campaign terhadap ajaran Islam.
Sementara itu, dalam keterangan yang diberikan oleh akun @aresdimahdi, boikot terhadap film-film yang menjadikan agama sebagai ladang bisnis harus dilakukan secara kompak untuk menyelamatkan generasi penerus dan supaya terhindar dari dosa jariyah. “Ini harus segera kita hentikan dengan aksi nyata. Jangan sampai ketidakpedulian kita berakibat buruk kepada anak cucu kita yang pada waktunya akan terpapar,” imbuhnya (jawapos.com, 31-03-2024)
Akibat Penerapan Sistem Rusak
Inilah buah dari sistem rusak kapitalisme. Mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan cuan, meskipun harus mengorbankan agama. Demi uang, keyakinan pun dilecehkan.
Pemisahan agama dari kehidupan telah membuat manusia melupakan adanya kehidupan akhirat. Dosa jariyah pun tidak dihiraukan, walaupun dosa ini akan terus mengalir hingga akhirul zaman.
Dengan begitu banyaknya bermunculan film-film tersebut, maka proses pendangkalan akidah generasi muda menjadi makin mudah. Kreativitas dijadikan tameng untuk mewujudkan ambisi para kapitalis. Mereka tidak peduli bahwa film yang menggambarkan kehidupan gaib dapat menimbulkan kemusyrikan, apalagi kehidupan umat saat ini tengah digempur dengan berbagai godaan hedonisme, konsumerisme, social media flexing sehingga dapat memicu orang untuk ingin cepat kaya dengan jalan pintas, meski harus menanggalkan keyakinan.
Lantas, apakah cukup untuk menghentikan black champaign ini hanya dengan boikot pemutaran filmnya? Tentu saja tidak. Mereka akan terus mengupayakan agar pemutaran film tetap berlangsung. Selain itu, seandainya pun seruan boikot berhasil, tidak menutup kemungkinan akan bermunculan film-film sejenis yang akan diproduksi karena mereka jelas tidak mau mengalami kerugian.
Umat harusnya paham bahwa bermain-main dengan alam gaib dapat menjerumuskan mereka kepada perbuatan syirik. Sementara itu, perbuatan syirik termasuk dosa yang tidak diampuni oleh Allah Swt. karena telah menyekutukan-Nya dengan suatu entitas yang tidak kasat mata. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَآءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدِ افْتَـرٰۤى اِثْمًا عَظِيْمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” (QS An-Nisa [4]: 48).
Hanya Islam Solusi Hakiki
Solusi hakiki untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan memberi pemahaman kepada umat bahwa kaum muslimin membutuhkan sebuah sistem yang akan melindungi rakyat dari berbagai bahaya yang mengancam keimanan mereka. Umat membutuhkan negara, yang pemimpinnya akan selalu meriayah (mengurus) urusan mereka dalam seluruh aspek kehidupan. Dengan adanya negara yang mengambil hukum Islam untuk diterapkan, maka umat akan terjaga dari kemaksiatan.
Sistem pendidikan yang diterapkan adalah berbasis akidah Islam sehingga masyarakat akan terhindar dari hal-hal dan aktivitas yang berbau mistis. Hal ini dimulai dari keluarga, masyarakat, dan sekolah.
Sistem ekonomi negara yang menerapkan sistem Islam adalah anti riba. Begitu pula sistem pergaulannya, senantiasa terjaga antara pria dan wanita. Sementara itu, sistem hukum negara Islam senantiasa berkeadilan. Semuanya itu tidak akan terbentuk kecuali dengan penerapan sistem Islam kafah dalam naungan Daulah Khil4f4h.
Dengan demikian, tidak ada solusi untuk semua masalah yang ada dalam kehidupan ini, termasuk black champaign melalui dunia perfilman, selain penerapan syariat Islam oleh negara dalam institusi Daulah Islamiah (Khil4f4h). Hanya dengan Khil4f4h, umat Islam akan terlindungi dan sejahtera. Begitu juga dengan non-muslim, mereka akan terjaga, baik harta, nyawa, dan kehormatannya. Wallahu a’lam bishawab. [CM/NA]