Oleh: Rina Herlina
(Kontributor TetapCemerlangMedia.Com)
CemerlangMedia.Com — Lagi, ditemukan meninggal dunia seorang ibu muda berinisial TFH di Nagari Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar (katasumbar.com, 9-12-2023).
Maraknya kasus bvnvh diri menjadi fenomena tersendiri di negeri ini dalam beberapa waktu terakhir. Yang membuat miris, hal-hal yang memicu seseorang melakukan bvnvh diri mayoritas adalah persoalan sepele.
Bvnvh diri adalah masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius, tetapi dapat dicegah dengan intervensi yang tepat waktu, berdasarkan bukti, dan seringkali berbiaya rendah. Agar respons nasional menjadi efektif, dibutuhkan strategi pencegahan bvnvh diri multi sektoral yang komprehensif.
Setiap tahun ada sekitar 700.000 orang bvnvh diri dan lebih banyak lagi orang yang mencoba bvnvh diri. Padahal tindakan tersebut merupakan sebuah tragedi yang berdampak pada keluarga, komunitas, dan negara, juga mempunyai dampak jangka panjang terhadap orang-orang yang ditinggalkan. Bvnvh diri juga menjadi penyebab kematian keempat terbesar pada kelompok usia 15-29 tahun secara global pada 2019.
Bvnvh Diri Merupakan Fenomena Global
Bvnvh diri ternyata tidak hanya terjadi di negara-negara berpendapatan tinggi, tetapi merupakan fenomena global di seluruh wilayah di dunia. Faktanya, lebih dari 77 persen kasus bvnvh diri global justru terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada 2019.
Sedangkan pada 2021, bvnvh diri menyebabkan 48.183 kematian, yaitu sekitar satu kematian setiap sebelas menit. Jumlah orang yang berpikir atau mencoba bvnvh diri bahkan lebih tinggi. Pada 2021, diperkirakan 12,3 juta orang dewasa di Amerika serius berpikir untuk bvnvh diri, 3,5 juta merencanakan upaya bvnvh diri, dan 1,7 juta upaya bvnvh diri.
Sementara itu, bvnvh diri dan upaya mengakhiri hidup menimbulkan dampak nasional, fisik, serta ekonomi yang serius. Orang yang mencoba bvnvh diri dan bertahan hidup mungkin mengalami cedera serius yang bisa berdampak jangka panjang pada kesehatannya. Mereka mungkin juga mengalami depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.
Sulit untuk dipahami apa yang menjadi penyebab seseorang melakukan bvnvh diri. Namun, alasan atau penyebab kuat seseorang akhirnya memutuskan untuk bvnvh diri mungkin sangat bervariasi dan kompleks serta yang sudah tidak tertahankan.
Berikut ini merupakan beberapa alasan kenapa seseorang pada akhirnya memutuskan untuk bvnvh diri di antaranya, depresi, gangguan suatu penyakit seperti bipolar, gangguan makan, skizofrenia, stres traumatis, penggunaan zat dan impulsif, adanya rasa takut kehilangan yang berlebihan, putus asa, mengalami penyakit kronis, isolasi sosial, dan yang paling utama adalah lemahnya akidah akibat jauhnya seseorang tersebut dari agamanya.
Ya, fakta yang ada sekarang adalah umat sudah makin jauh dari agamanya dan mengadopsi sistem lain di luar Islam. Sistem yang ada saat inilah yang membuat moral manusia makin lemah dan rusak. Manusia sudah mencampakkan aturan yang datang dari Allah dan mengadopsi aturan yang dibuat manusia. Padahal sejatinya, aturan yang dibuat manusia tidak akan bisa menyelesaikan setiap problem yang akan hadir maupun yang sedang dialami manusia saat ini.
Islam Memandang
Dalam Islam, perbuatan bvnvh diri dengan cara apa pun sangat dilarang karena termasuk perbuatan dosa besar. Firman Allah Swt., “Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (TQS An-Nisa: 29).
Rasulullah juga melalui hadisnya bersabda, “Barang siapa yang membunuh dirinya sendiri dengan suatu cara yang ada di dunia, niscaya kelak pada hari kiamat Allah akan menyiksanya dengan cara seperti itu pula.” (HR Bukhari dan Muslim).
Islam merupakan agama paripurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan, yaitu hubungan dengan Allah, diri sendiri, serta hubungan dengan manusia lainnya. Maka, ada beberapa solusi dalam Islam supaya masyarakat terjaga dan tidak melakukan tindakan bvnvh diri. Contoh, setiap individu haruslah memiliki akidah yang kokoh, artinya setiap individu mempunyai pandangan yang benar dan lurus berdasarkan akidah Islam dengan menanamkan bahwa segala apa pun yang terjadi dalam kehidupan adalah sebuah ketetapan yang pasti baik untuk kita.
Setiap individu paham betul bahwa setiap perbuatan yang dilakukan akan ada balasannya kelak. Maka, ketika seseorang paham akan hal itu, tentu saja ia tidak akan berbuat sekehendak hatinya. Mereka akan menyadari bahwa tolok ukur manusia dalam menjalani hidup adalah senantiasa terikat dengan hukum syarak.
Kesadaran seperti ini harus tertanam kuat di benak umat agar tidak makin banyak fenomena orang bvnvh diri akibat tekanan hidup ataupun hal-hal sepele lainnya. Ini menjadi tugas kita bersama untuk berjuang mengembalikan peraturan hidup manusia kepada peraturan yang hanya bersumber dari Allah Swt.. Sebab, sistem Islam bersifat menyeluruh dan senantiasa relevan pada setiap kondisi dan zaman, sejak dahulu, kini, bahkan nanti. Wallahua’lam. [CM/NA]