Header_Cemerlang_Media

CLBK Meruntuhkan Mahligai Rumah Tangga

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh. Yulweri Vovi Safitria
(Tim Redaksi CemerlangMedia.Com)

CemerlangMedia.Com — Perceraian ataupun perselingkuhan kerap kali mewarnai media televisi ataupun media sosial. Belakangan tren tersebut terus meningkat. Bahkan ajang reunian disebut-sebut sebagai salah satu faktor penyebab perceraian yang diawali perselingkuhan selain dari faktor ekonomi.

Di Kota Padang misalnya, Pengadilan Negeri Agama Kota Padang, Sumatera Barat mencatat terjadinya lonjakan angka perceraian pascalebaran Idulfitri 2023. Ketua Pengadilan Agama Kelas I A Padang Nursal, menyebutkan bahwa perceraian terjadi akibat reunian saat lebaran dan berlanjut komunikasi sehingga hubungan rumah tangga tidak lagi harmonis (beritasatu, 31-5-2023).

Problem Sistemik

Sebagian orang memandang bahwa perselingkuhan terjadi disebabkan oleh banyak faktor antara lain ekonomi, kebosanan, ketidakcocokan, dan sebagainya, adalah alasan yang dicari-cari. Meskipun di beberapa kasus adalah demikian. Namun, banyak pula yang terlihat harmonis, tetapi tiba-tiba berpisah karena pasangannya selingkuh. Banyak pula yang ekonomi pas-pasan tetapi rumah tangga mereka jauh dari perselingkuhan. Jika ketidakcocokan menjadi alasan, betapa banyak pasangan yang pacaran begitu lama sebelum menikah dengan alasan mencocokan visi dan misi mereka, yang akhirnya pun kandas di tengah jalan.

Diakui atau tidak, perselingkuhan merupakan problem sistemik dalam sistem liberal kapitalisme. Rusaknya nilai-nilai berperilaku akibat tidak adanya aturan yang mengatur interaksi laki-laki dan perempuan, mengelola rumah tangga, dan pentingnya amanah menjadi faktor utama penyebab perselingkuhan. Bisa disaksikan hari ini, bahwa aturan hidup diserahkan kepada masing-masing individu atas nama kebebasan berperilaku.

Ideologi kapitalisme memandang bahwa hubungan laki-laki dan perempuan tidak lebih dari memenuhi naluri biologis masing-masing. Oleh karenanya, selalu ada upaya untuk membangkitkan naluri tersebut dan mengupayakan agar hal itu terpenuhi yang pada akhirnya membuka celah terjadinya perselingkuhan. Lihatlah bagaimana perempuan bebas mengumbar auratnya, bahkan seringkali kecantikan mereka menjadi daya tarik industri model. Tidak sedikit pula penampilan menarik menjadi salah satu syarat perempuan mendapatkan pekerjaan. Bahkan, bermacam iklan yang tidak ada hubungannya dengan perempuan, selalu mengeksplor kecantikan dan menonjolkan aurat perempuan.

Begitu pula dengan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang tidak ada batasan, berdua-duaan (khalwat), bahkan campur baur (ikhtilat) hingga curhat masalah pribadi dianggap sesuatu hal yang biasa.

Solusi Mengatasi Perselingkuhan

Ketakwaan individu memang penting untuk menjadi benteng diri agar tidak terjebak pada perselingkuhan ataupun perilaku haram lainnya. Namun, ketakwaan individu saja tidak bisa menjamin seseorang untuk tidak berselingkuh, karena sesungguhnya manusia tempatnya khilaf dan salah.

Apalagi berbagai tontonan yang tidak mendidik seperti perselingkungan menghiasi media televisi. Meskipun dibenci, tetapi seringkali menjadi tayangan yang mendapatkan rating tertinggi. Hadir dengan berbagai versi, tetapi intinya tetap sama. Fakta yang sangat mengiris hati, bagaimana mungkin pernikahan yang begitu mulia dengan mudahnya dinodai oleh sesuatu yang Allah murkai.

Oleh sebab itu, umat harusnya menyadari bahwa akar persoalan perselingkuhan adalah karena jauhnya dari aturan agama. Islam hanya diberi ruang untuk mengatur persoalan ibadah, tetapi tidak mengatur hal lainnya dalam kehidupan.

Dalam Islam, hubungan interaksi laki-laki dan perempuan diatur sedemikian rupa agar tidak membangkitkan syahwat, kecuali interaksi antara suami istri untuk melestarikan keturunan.

Islam melarang perempuan mengumbar aurat, tabaruj, berkhalwat, dan ikhtilat tanpa ada kepentingan yang dibenarkan syariat. Islam memerintahkan kepada laki-laki dan perempuan untuk menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya.

Allah Swt. berfirman, “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS An-Nur [24]: 30)

Khatimah

Islam memberikan seperangkat aturan untuk mengatur hidup manusia yang diterapkan oleh negara. Islam membebankan kepada negara untuk mengatur hubungan laki-laki dan perempuan serta menutup celah perselingkuhan dan faktor pendorong sepert tontonan, pergaulan, dan produk-produk yang mengumbar aurat dan merangsang syahwat.

Islam juga menerapkan sanksi bagi rakyat yang melakukan pelanggaran terhadap aturan. Alhasil, para istri tidak perlu merasa khawatir suaminya akan tergoda untuk berselingkuh, begitu juga sebaliknya. Bagi suami, istrinya merupakan bidadari yang diutus Allah untuknya karena ia selalu menahan pandangannya dari perempuan lain dan para perempuan juga menutup aurat dan kecantikannya dengan jilbab dan khimar sesuai dengan aturan syariat. Wallahu a’lam. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tulisan Terbaru

Badan Wakaf Al Qur'an