Ekonomi Syariah, Solusi Atas Ketidakpastian Ekonomi Kapitalis

Oleh. Lela Masriyat M.

CemerlangMedia.Com — Di era globalisasi banyak terlihat perkembangan pesat di dunia keuangan, terutama ekonomi syariah yang kini tengah menjadi sorotan utama. Dengan prinsip-prinsip yang berlandaskan pada Islam, ekonomi syariah menawarkan pendekatan yang berbeda yang mengutamakan keadilan, keberlanjutan, dan kesejahteraan bagi semua.

Kali ini, kita akan menjelajahi konsep, prinsip, dan manfaat ekonomi syariah yang berkembang pesat di seluruh dunia. Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang ekonomi syariah, kita akan menemukan bagaimana sistem ini dapat menjadi solusi yang inovatif dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan ekonomi modern.

Salah satu keutamaan ekonomi syariah adalah sebagai solusi atas ketidakpastian investasi. Sebagaimana diketahui ketidakpastian ekonomi global dan kekhawatiran tentang masa depan telah memengaruhi keputusan investasi. Banyak perusahaan memilih untuk menunda proyek investasi atau mengurangi belanja modal yang dapat berdampak pada pertumbuhan jangka panjang.

Seperti dikutip dari laman investor.id (22-5-2023), banyak bahkan hampir setengah perusahaan-perusahaan di Inggris yang berskala menengah menunda investasinya karena permasalahan hambatan besarnya pajak. Dan masih banyak lagi faktor yang membuat iklim ekonomi kapitalisme di ujung kehancurannya.

Pendekatan ekonomi kapitalisme telah menjadi dasar bagi banyak negara dalam mengatur sistem ekonomi mereka selama berabad-abad. Namun, selama beberapa dekade terakhir, sistem ini telah menghadapi tantangan serius akibat ketidakpastian ekonomi yang makin meningkat. Ketidakstabilan pasar, krisis keuangan global, dan kesenjangan sosial yang tajam menjadi beberapa masalah mendasar yang harus dihadapi. Di tengah situasi ini, ekonomi syariah muncul sebagai alternatif yang menjanjikan, menawarkan pendekatan berbeda yang bertujuan untuk menggantikan sistem kapitalisme dan memberikan solusi atas ketidakpastian ekonomi yang ada.

Pengenalan Ekonomi Syariah

Ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam dan hukum syariah. Hukum syariah adalah kumpulan aturan dan panduan moral yang diambil dari Al-Qur’an dan Hadis, yang mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi. Prinsip-prinsip ini mencakup larangan terhadap riba (bunga), maysir (perjudian), gharar (ketidakpastian berlebihan), dan aktivitas bisnis yang melanggar prinsip moral Islam.

Beberapa dalil yang menyatakan dalam hal ini adalah larangan maysir dapat ditemukan dalam Al-Qur’an, yaitu surah Al-Maidah ayat 90-91. Prinsip ini menekankan bahwa investasi tidak boleh dilakukan dengan cara perjudian atau spekulasi berlebihan. Investasi harus didasarkan pada prinsip kehati-hatian dan pertimbangan yang matang.

Salah satu keuntungan utama ekonomi syariah adalah fokusnya pada pengendalian ketidakpastian dan risiko. Dalam sistem ekonomi kapitalis, spekulasi dan praktik-praktik yang mengandung risiko tinggi seringkali menjadi penyebab utama ketidakstabilan pasar. Dalam ekonomi syariah, transaksi yang didasarkan pada keberanian spekulatif atau ketidakpastian berlebihan tidak diizinkan sehingga membantu mengurangi potensi krisis keuangan dan ketidakstabilan ekonomi.

Dalam hal ini bisa dijadikan rujukan hadis riwayat Ahmad dan Ibn Majah, Nabi Muhammad saw. menyatakan bahwa jika dua pihak bertransaksi mengikuti aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan, maka mereka berhak mendapatkan keuntungan.

Pilar-Pilar Ekonomi Syariah

Beberapa pilar paling penting dari ekonomi syariah di antaranya adalah larangan terhadap riba atau bunga. Dalam sistem kapitalis, bunga dianggap sebagai metode untuk mengkompensasi risiko, tetapi hal ini juga bisa menjadi pemicu tekanan ekonomi. Dalam ekonomi syariah, bunga dihapuskan dalam semua bentuknya dan pendekatan yang lebih adil digunakan. Alih-alih mendapatkan bunga atas uang yang dipinjamkan, pihak yang terlibat dalam transaksi ekonomi syariah berbagi keuntungan dan risiko secara adil. Ini mendorong keterlibatan yang lebih seimbang dan berkeadilan antara pihak yang terlibat dalam transaksi ekonomi.

Ekonomi syariah juga berfokus pada pemberdayaan ekonomi mikro dan menengah, yang seringkali terabaikan dalam sistem kapitalis yang didominasi oleh perusahaan besar. Praktik ekonomi syariah mendukung usaha kecil dan menengah, serta koperasi dan inisiatif lokal lainnya. Pendekatan ini membantu mengurangi kesenjangan sosial dan memberdayakan masyarakat untuk mengatasi tantangan ekonomi yang mereka hadapi.

Pilar lain dari ekonomi syariah adalah penekanan pada aspek etika dalam bisnis. Banyak perusahaan kapitalis fokus pada mencari keuntungan semata tanpa mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka. Dalam ekonomi syariah, prinsip-prinsip moral dan etika sangat ditekankan. Bisnis diharapkan untuk beroperasi secara adil, mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat, dan menjaga lingkungan. Ini membantu menciptakan lingkungan bisnis yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Khatimah

Pilar-pilar tersebut menjadi penyangga agar investasi di bisnis syariah dapat tumbuh subur untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan cara yang halal. Sebabnya, investasi dalam sektor haram atau yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam tidak diperbolehkan. Sebagai contoh, investasi dalam industri alkohol, perjudian, makanan haram, atau produk-produk yang melanggar etika Islam dihindari.

Ekonomi syariah adalah solusi yang menjanjikan atas ketidakpastian ekonomi kapitalisme. Dengan mengandalkan prinsip-prinsip moral Islam dan menghindari praktik-praktik spekulatif yang berisiko tinggi, ekonomi syariah menawarkan pendekatan yang lebih adil, berkelanjutan, dan beretika dalam bisnis dan transaksi ekonomi. Dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi mikro dan menengah, serta mengurangi kesenjangan sosial, ekonomi syariah berpotensi memberikan solusi bagi beberapa masalah paling mendalam dalam sistem ekonomi kapitalisme.

Wallahu a’lam bishawwab.