Generasi Cemerlang di Sistem Gemilang

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Zakiah Ummu Faaza

CemerlangMedia.Com — Generasi cemerlang adalah generasi pewaris nabi, dambaan umat, dan tonggak peradaban. Mereka adalah para pelajar yang cerdas dan bertakwa sehingga mampu memimpin dan menaklukan dunia.

Namun, bagaikan langit dan bumi dengan generasi hari ini yang jauh dari aturan Islam. Mereka cenderung berbuat onar, kerusakan, hedonis, berperilaku sadis, dan kerap melakukan tawuran.

Belum usai kasus tawuran di tempat lain, Polresta Bogor Kota juga menangkap tiga pelaku pembac*kan dua pelajar SMA yang terjadi di Jalan Aria Suryalaga, Kelurahan Pasirkuda, Kota Bogor. Menurut Kapolresta Bogor Kota, pelaku merupakan pelajar SMA dari sekolah lain di wilayah Kabupaten Bogor. Adapun motif dari aksi tawuran ini ialah untuk balas dendam karena tongkrongan salah satunya sempat diserang oleh pihak lawan (Antara.com, 6-6-2024).

Maraknya kenakalan remaja tentunya masih menjadi PR utama bagi Pemkot Bogor. Masyarakat berharap, pemkot dapat menyelesaikan permasalahan ini dan tidak membiarkannya berlarut-larut sehingga memakan korban lebih banyak lagi.

Pemkot diharapkan pula dapat memberikan sanksi yang tepat dan tegas kepada para pelaku sehingga memberikan efek jera. Sayangnya, semua ini tidak bisa diwujudkan karena sistem rusak yang diterapkan, yakni kapitalisme sekuler.

Kapitalisme Penyebabnya

Sejatinya, negara sebagai pengurus rakyatnya mampu mencetak generasi cemerlang dambaan umat. Namun, peran negara tidak berjalan hari ini. Bahkan, banyaknya kasus tawuran membuktikan abainya negara dalam mengurusi generasi sekaligus menjadi bukti bahwa negara tidak mampu mencetak generasi yang bertakwa.

Sistem kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan hanya berorientasi pada kebahagiaan materi sehingga tidak mampu mewujudkan generasi yang cemerlang. Sebaliknya, sistem rusak ini telah melahirkan generasi yang rusak pula. Para remaja saat ini sangat jauh dari aturan Sang Khalik, mereka tumbuh sebagai remaja yang pemberani, tetapi sayangnya, jauh dari koridor syar’i.

Selain itu, kurikulum sekuler pun berpengaruh terhadap kehidupannya. Kurikulum yang memisahkan agama dengan kehidupan, tidak akan mampu mencetak remaja berkepribadian Islam. Sebaliknya, remaja bertindak bebas sesuka hatinya.

Oleh karena itu, generasi muda perlu pembinaan dan pendidikan sehingga mampu mencetak mereka menjadi individu bertakwa. Bukan hanya itu, generasi butuh lingkungan yang menambah keimanan serta penting pula penerapan aturan yang membuat mereka menyadari akan kesalahannya.

Solusinya Hanya Islam

Perilaku atau pola sikap generasi Islam senantiasa berlandaskan keimanan. Generasi ini mempunyai visi yang jelas dalam kehidupannya. Segala aktivitasnya bertujuan untuk melanjutkan kehidupan Islam serta melanjutkan estafet kepemimpinan Islam. Alhasil, Islam mampu memimpin dunia dengan penerapan aturan Allah di muka bumi.

Pada era Kekhalifahan Islam, ada kisah sosok pemberani Abdullah bin Mas’ud ra. yang masuk Islam pada usia 14 tahun. Abdullah bin Mas’ud adalah salah satu teladan pemuda yang kuat dan berani “menantang maut”. Abdullah bin Mas’ud membacakan ayat suci Al-Qur’an di hadapan orang-orang Quraisy yang pada saat itu belum pernah mendengar bacaan Al-Qur’an.

Abdullah bin Mas’ud—seorang yang bertubuh kecil dan lemah kedudukannya– berani mengajukan diri untuk membacakan ayat suci Al-Qur’an dengan keras. Namun, rekan dan para sahabat mengkhawatirkan keselamatannya.

Sementara yang para sahabat harapkan adalah seseorang yang memiliki kekuatan dan sanggup melindungi dirinya dari tindakan orang-orang Quraisy. Ibnu Mas’ud pun tetap tetap melakukannya. Ia yakin bahwa Allah-lah yang akan melindunginya.

Setelah itu, Ibnu Mas’ud datang ke dekat Ka’bah, di sekitar lokasi perkumpulan orang-orang Quraisy. Ia dengan lantang membacakan ayat-ayat Al-Qur’an. Ayat demi ayat dilantunkan Ibnu Ummi ‘Abd dengan indahnya. Sejenak, orang-orang Quraisy tertegun mendengar keindahan ucapan dan suaranya.

Namun setelah itu, bertubi-tubi pukulan menimpa dirinya. Ibnu Mas’ud tetap membacakan ayat-ayat Al-Qur’an. Ia menunjukkan keberanian dan pengorbanan untuk menyampaikan kebenaran kepada musuh-musuh Allah.

Ibnu Mas’ud kembali kepada para rekannya dalam kondisi berdarah akibat pukulan yang ia terima. Sebenarnya rekan-rekannya sangat mengkhawatirkan keselamatannya. Namun, Abdullah bin Mas’ud tidak merasa gentar sedikitpun.

Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa musuh-musuh Allah itu baginya mudah untuk dihadapi. Abdullah bin Mas’ud pun tidak segan untuk mengulanginya lagi, tetapi rekan-rekannya mencegahnya karena sudah cukup untuknya memperdengarkan Al-Qur’an kepada mereka.

Itulah gambaran keberanian pemuda yang dilahirkan dari sistem Islam. Tidak gentar dengan kematian, demi menyuarakan kebenaran. Allah telah menganugerahi Abdullah bin Mas’ud sebagai sahabat dengan ketakwaan dan kebijaksanaan yang begitu mulia.

Ia lelaki yang dibimbing oleh Allah, dididik oleh Rasulullah, dan diberi petunjuk oleh Al-Qur’an. Inilah kisah nyata keberanian Abdullah bin Mas’ud, gurunya para sahabat, pakar ilmu, dan ahli Al-Qur’an.

Kisah ini seharusnya menjadi teladan dan memantik kesadaran generasi akhir zaman. Generasi Islam mulia tersebab Islam. Berjaya karena menjadikan Al-Qur’an sebagai poros kehidupan dan terhina ketika meninggalkan Al-Qur’an.

Sosok Abdullah bin Mas’ud adalah gambaran generasi cemerlang yang lahir dari sistem gemilang yang menerapkan aturan Sang Khalik. Dari sistem ini, lahir generasi pembawa perubahan ke arah kebaikan, bukan generasi yang merusak, gemar tawuran, dan meresahkan masyarakat.

Dengan demikian, generasi cemerlang hanya bisa dilahirkan dengan bersegera memperbaiki sistem negara, yakni dengan menerapkan syariat Islam secara kafah di bawah naungan Islam (Daulah Khil4f4h). Hanya Khil4f4h yang mampu melahirkan generasi cemerlang dan generasi terbaik di dunia. [CM/NA]

Views: 64

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *