Oleh: Diyah Rahayu
CemerlangMedia.Com — Tidak bisa dimungkiri bahwa pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan bangsa. Kita menginginkan anak-anak tumbuh menjadi generasi yang pintar dan cerdas. Sebagai orang tua, kita juga mengharapkan agar biaya pendidikan yang ada di negara ini tidak memberatkan masyarakat. Pasalnya, dengan biaya pendidikan yang makin tinggi dan mahal, para orang tua harus berpikir keras untuk melanjutkan pendidikan putra putrinya ke jenjang perguruan tinggi. Kehidupan yang serba terhimpit, ditambah lagi dengan biaya pendidikan yang makin selangit, membuat sebagian dari kita harus lebih giat dalam bekerja dan menabung demi kesuksesan anak-anaknya.
Lantas, harus bagaimana jika biaya pendidikan dari tahun ke tahun makin meningkat. Sementara biaya hidup saja sudah begitu berat, harus ditambah lagi dengan biaya pendidikan yang makin melambung tinggi. Sebagai orang tua, kita dituntut lebih bijaksana dalam merencanakan biaya pendidikan untuk anak-anak agar di kemudian hari tidak terjadi kesulitan terkait biaya pendidikan mereka dan menguras dompet orang tua.
Apalagi Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, biaya pendidikan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan 10—15% per tahun dan menempatkannya sebagai salah satu inflasi tertinggi di Indonesia. Perencana keuangan dari Advisor Alliance Group Andy Nugroho menekankan pentingnya perencanaan biaya pendidikan sejak dini karena biaya pendidikan anak yang harus dikeluarkan lumayan tinggi.
Bahkan, dana pendidikan yang dibutuhkan oleh seorang anak dari TK sampai perguruan tinggi berkisar Rp300 juta. Ini hanya untuk uang pangkal masuk sekolah atau untuk biaya pendidikan dari masuk sampai lulus kuliah,” jelasnya saat dihubungi infobanknews (11-7-2023).
Berdasarkan biayakuliah web.id, diperkirakan biaya kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) pada 2023/2024 hingga selesai, yaitu uang kuliah tunggal (UKT) yang dibayarkan sekitar Rp3 juta per semester, ditambah biaya-biaya lain, seperti untuk biaya kos, makan dan minum, transportasi, membeli buku dan fotokopi hingga membeli laptop sekitar Rp81 jutaan.
Sedangkan untuk biaya kuliah di universitas swasta sampai lulus, bisa mencapai kisaran Rp90 jutaan. Dengan rincian biaya kuliah S1 swasta Rp36,9 jutaan dan biaya yang lainnya Rp57 jutaan. Meskipun biaya ini hanya perkiraan rata-rata, tetapi kenyataan di lapangan bisa lebih besar, tergantung kampus dan bidang studi yang diambil mahasiswa. Bahkan, dalam prediksi lain diperkirakan biaya kuliah S1 bisa mencapai Rp384 juta hingga Rp960 juta dengan asumsi biaya kuliah per semester mencapai Rp8 juta hingga Rp20 juta.
Biaya Pendidikan Murah, Hanya Isapan Jempol
Menurut UUD 1945, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang terjamin dan layak. Tak terkecuali bagi golongan apa pun, pendidikan harus merata kepada seluruh rakyat. Akan tetapi, realitanya, sebagian golongan masih belum bisa mendapatkan pendidikan secara optimal. Bagaimana nasib masyarakat menengah ke bawah yang mayoritas berada di bawah garis kemiskinan, sekadar menjangkau pendidikan dasar saja, bagi sebagian anak, sangatlah sulit karena kendala biaya.
Mahalnya biaya pendidikan dan melonjaknya biaya hidup sehari-hari, terkadang membuat sebagian anak lebih memilih untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan dibandingkan harus melanjutkan sekolah dengan arti kata menambah beban orang tua. Itulah yang terjadi di dunia pendidikan kita.
Dengan meningkatnya biaya pendidikan setiap tahunnya, rasanya akan makin menyulitkan para orang tua untuk bisa melanjutkan pendidikan putra putrinya ke jenjang perguruan tinggi. Apalagi jika mereka adalah pelajar atau siswa yang berprestasi. Oleh karena keterbatasan biaya dan kemampuan ekonomi keluarga, sebuah impian dan cita-cita harus berhenti di tengah jalan hanya karena ketidakmampuan mereka. Akan tetapi, tentu tidak untuk orang tua yang sangat mampu dan kaya. Bagi mereka, bangku perguruan tinggi adalah sesuatu yang sangat mudah didapat.
Padahal, sebuah pendidikan sangat penting bagi setiap anak. Pendidikan memberikan pengaruh yang cukup besar bagi setiap siswa sehingga mereka perlu untuk terus menuntut ilmu. Pada hari ini, lulusan sarjana menjadi prioritas utama, walaupun kesuksesan seseorang tidak dilihat dari status pendidikan dan dari fakultas mana mereka lulus. Akan tetapi, mengenyam pendidikan masih sangat dibutukan dalam hidup yang serba modern ini, apalagi bagi seorang generasi Islam.
Akses Pendidikan Makin Sulit
Pendidikan adalah sesuatu yang sangat kita butuhkan bagi anak-anak generasi kita. Akan tetapi, sulitnya akses pendidikan tinggi, menjadi kendala di dunia pendidikan kita. Pasalnya, pendidikan hari ini dipandang sebagai ajang bisnis. Sebagian memandang bahwa pendidikan adalah sarana untuk maraup keuntungan yang besar, bukan memberikan pelayanan sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan masayarakat.
Kapitalisasi pendidikan masih menjadi hal yang sangat kita sayangkan, bukan hanya di kampus swasta saja, tetapi juga di universitas negeri. Hal ini tampak dari adanya penawaran yang begitu menggiurkan pada jurusan tertentu yang terbilang cukup fantastis, seperti jurusan kedokteran, kebidanan, keperawatan. Untuk menuntut ilmu di jurusan tersebut, biaya yang harus dikeluarkan sangatlah besar. Ditambah lagi dana UKT yang masih memberatkan dengan proses pembayaran yang tidak mudah, yakni harus tepat waktu.
Islam Memandang
Sejatinya, pendidikan adalah pilar peradapan. Jika pendidikan rusak, rusak pula sebuah peradapan. Dalam Islam, pendidikan adalah sebuah kebutuhan yang sangat penting dan mendasar bagi manusia. Bahkan, hukumnya wajib bagi setiap muslim, sebagaimana hadis di bawah,
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR Ibnu Majah).
Merujuk hadis di atas, sudah sepatutnya setiap insan mendapatkan pendidikan yang layak agar tercipta kehidupan masyarakat yang lebih cerdas, bukan hanya ilmu agama saja, tetapi juga ilmu pengetahuan, dan sains. Islam memandang, ilmu adalah sesuatu yang sangat berharga dan para pencari ilmu akan mendapatkan kemulian di dunia dan akhirat.
Di sinilah pentingnya kita kembali kepada sistem pendidikan Islam yang berasaskan akidah Islam. Melalui sistem pendidikan Islam akan lahir generasi hebat pemimpin peradaban. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh seorang pemimpin yang menerapkan sistem Islam karena ia menyadari tanggung jawabnya dan meyakini bahwa kelak akan dimintai pertanggungjawaban dari setiap kepemimpinannya.
Dengan demikian, demi tercapainya pendidikan yang selaras dalam masyarakat, selayaknya kita kembalikan segala peraturan pendidikan kepada sistem Islam. Cukup sudah sistem kapitalisme membuat sekat bagi sebagian masyarakat sehingga tidak setiap orang bisa mengakses pendidikan. Hanya dengan sistem Islam, pendidikan yang merata bagi segenap umat bisa kita rasakan sehingga rahmat bagi seluruh alam pun kita dapatkan. Waallahu a’lam bisshawab. [CM/NA]