Oleh. Diyani Aqorib
(Aktivis Muslimah Bekasi)
CemerlangMedia.Com — Viral di TikTok kondisi jalan di Provinsi Lampung yang mengalami kerusakan parah. Bahkan dikabarkan kondisi tersebut sudah berlangsung sangat lama, hingga puluhan tahun. Seakan tak mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Hal ini pun diviralkan oleh seorang konten kreator asal Lampung Tengah, Bima Yudho Saputro. Menurutnya Lampung tak kunjung maju tersebab banyaknya jalan yang rusak. Sehingga menghambat aktivitas dan produktivitas masyarakat setempat. Pemda Lampung dinilai tidak peduli terhadap kebutuhan masyarakatnya. Khususnya di bidang perbaikan infrastruktur jalan raya.
Menanggapi kondisi ini, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengambil alih proses perbaikan 14 ruas jalan yang tersebar di beberapa wilayah di Lampung. Semua ruas jalan tadi akan dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Keputusan ini dilakukan setelah Pemda Lampung angkat tangan dalam memperbaiki jalan di daerah mereka. Alasannya anggaran daerah tidak mencukupi untuk memperbaiki jalan-jalan tersebut, yang berkisar Rp. 72,44 miliar dari total belanja Rp. 7,38 triliun dalam APBD 2023. (cnnindonesia.com, 5/5/2023)
Tidak hanya di Lampung, kondisi jalan rusak juga terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Seakan sulit tersentuh, kondisi jalan di daerah berbanding terbalik dengan pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat terhadap akses jalan tol. Ini terlihat di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Jambi, Riau, bahkan di Jawa Barat khususnya Bekasi. Mulai dari jalan yang berlubang, tidak rata, bahkan belum diaspal. Sehingga sulit untuk dilalui kendaraan.
Dilansir dari metrotvnews.com, 7/5/2023, berdasarkan data BPS tahun 2021, jalan yang mengalami kerusakan mencapai 174.298 kilometer atau sekitar 31,91 ri dari total panjang jalan seluruh Indonesia yang mencapai 546.116 kilometer. Data ini menunjukkan bahwa masih banyak jalan rusak dan tidak layak di negeri ini. Di mana hal ini tentu membutuhkan perhatian serius dari negara untuk memperbaikinya. Agar masyarakat dapat beraktivitas dengan lancar tanpa harus khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di perjalanan.
Pentingnya Pembangunan Infrastruktur
Jalan raya merupakan fasilitas umum yang sangat penting dalam menyokong aktivitas masyarakat. Pun untuk kelancaran aktivitas ekonomi suatu wilayah. Karena salah satu yang mendukung proses ekonomi adalah lancarnya jalur distribusi. Baik barang mau pun jasa. Apabila pembangunan infrastruktur termasuk jalan raya berjalan baik, maka proses perjalanan distribusi barang dan jasa akan semakin lancar. Sehingga memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
Sebaliknya, jika perbaikan jalan tidak berjalan baik bahkan terkesan asal-asalan, maka hal tersebut akan menghambat aktivitas masyarakat. Termasuk sulit dalam mendistribusikan barang dan jasa. Seperti aktivitas menjual sayur-mayur ke kota dapat tersendat dan memakan waktu yang lebih lama, sehingga dapat memengaruhi kualitas sayur-mayur tersebut. Begitu juga aktivitas anak-anak yang akan berangkat ke sekolah, bisa memakan waktu lebih lama dan potensi terjadinya kecelakaan semakin besar.
Dengan begitu diperlukan tanggung jawab negara untuk menyediakan dan membangun infrastruktur jalan dengan kualitas terbaik. Tahan lama dan tidak cepat rusak. Ini semua dibangun untuk rakyat. Demi kelancaran dan kemudahan dalam beraktivitas. Namun, semua itu harus dibangun tanpa ada syarat-syarat tertentu yang menguntungkan segelintir orang. Seperti membangun jalan hanya jika di wilayah tersebut berdaya ekonomi tinggi, sehingga pembangunan tidak merata. Tentu hal ini tidak dibenarkan. Lantas, bagaimana Islam memandang masalah ini?
Pandangan Islam
Dalam pandangan Islam pembangunan infrastruktur seperti jalan raya merupakan hal penting yang wajib diadakan untuk mempermudah aktivitas rakyat. Tanpa memandang apakah di wilayah tersebut memiliki daya ekonomi yang tinggi atau tidak. Selama jalan itu dibutuhkan oleh masyarakat sekitar, maka khalifah wajib membangunnya.
Hal ini tergambar pada kisah masyhur Khalifah Umar bin Khattab, bagaimana sikap tawaduk dan ketakwaannya kepada Allah Swt.. Beliau takut ketika kelak di hari penghisaban akan ada seekor keledai yang akan meminta pertanggungjawabannya akibat terperosok di salah satu jalan berlubang di Baghdad. Sehingga Khalifah Umar bin Khattab sangat memperhatikan kondisi jalan dan infrastruktur lainnya demi kemaslahatan rakyat. Ini menunjukkan bahwa seorang khalifah harus memenuhi kebutuhan rakyatnya dengan sebaik-baiknya. Karena Allah Swt. akan meminta pertanggungjawabannya di kemudian hari.
Untuk membiayai pembangunan jalan atau fasilitas umum lainnya maka biaya akan diambil dari baitulmal. Sumber pemasukan baitulmal itu sendiri berasal dari fai’, ghanimah, anfal, kharaj, jizyah, pemasukan dari hak milik umum dengan berbagai macam bentuknya, pemasukan dari hak milik negara, usyur, khumus, rikaz, tambang, serta harta zakat. Hanya saja, khusus harta zakat hanya diberikan kepada delapan ashnaf (golongan) yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an surah at-Taubah ayat 60 yang artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil, dan para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak dan orang-orang yang berutang, untuk jihad di jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.”
Inilah pandangan Islam dan solusi yang hakiki dalam pemerataan pembangunan infrastruktur jalan raya. Semua dilakukan demi kemaslahatan kaum muslimin dan rakyat daulah. Sehingga rakyat dapat merasakan kesejahteraan dan ketentraman dalam beraktivitas sehari-hari. Wallahua’lam. [CM/NA]