Penulis: Rasidah, S.T.
Mom Homeschooler
Penyediaan infrastruktur dan fasilitas kesehatan. Pembangunan rumah sakit merata di hampir seluruh wilayah negara Islam. Ini adalah rumah sakit-rumah sakit dalam pengertian modern. Rumah sakit ini dibuat untuk mempercepat penyembuhan pasien di bawah pengawasan staf yang dilatih serta untuk mencegah penularan kepada masyarakat.
CemerlangMedia.Com — Kasus Raya, seorang balita 4 tahun di Kampung Pasir Ceuri, Desa Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini sangat menyayat hati. Raya menderita penyakit kombinasi antara infeksi cacing dan TBC. Hal ini telah memicu pertanyaan tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas kegagalan ini. Apakah ini kegagalan sistem kesehatan yang tidak efektif atau orang tua yang tidak memperhatikan kesehatan anaknya?
Dilansir dari Tribunnews.com, Ketua Bidang Kesehatan DPP PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning mendesak Pemerintah dan DPR agar menjadikan perlindungan anak sebagai prioritas utama. Menurutnya, sudah seharusnya negara memberikan perhatian kepada kesehatan anak-anak Indonesia (22-8-2025).
Miris! Anak kecil meninggal bukan karena penyakit yang berat, tetapi karena cacingan. Penyakit yang sebenarnya bisa dikendalikan sejak awal.
Kegagalan Sistem Kesehatan atau Orangt Tua?
Jelas, ini kesalahan sistem kesehatan karena diketahui bahwa ayah Raya sakit-sakitan, sedangkan ibunya adalah Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Kehidupannya juga jauh dari kesejahteraan sehingga Raya tidak mendapatkan makanan yang bergizi.
Sedihnya lagi, yang sigap membawa Raya berobat bukanlah pihak yang semestinya bertanggung jawab, bukan juga tetangga, masyarakat sekitar, atau pemerintah setempat. Raya dibawa ke rumah sakit oleh satu komunitas tim relawan peduli. Itu pun tidak mulus.
Mereka mengalami kesulitan mengurus biaya rumah sakit karena Raya tidak terdaftar sebagai penerima bantuan BPJS Kesehatan. Mereka dihadapkan dengan segala administrasi dan dana yang membuat Raya lamban diatasi.
Inilah bukti kegagalan sistem kesehatan ala kapitalisme sekularisme. Negara abai terhadap jaminan kesehatan masyarakat. Negara lepas tangan terhadap tanggung jawabnya dalam mengurusi rakyat.
Sistem Kesehatan dalam Islam
Dalam Islam, kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi oleh negara. Negara harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat karena penguasa sadar betul bahwa amanah yang dibebankan Allah padanya akan dimintai pertanggung jawaban. Jika meriayah dengan benar, akan menjadi pahala baginya.
Negara akan menyediakan jaminan dan fasilitas kesehatan yang sangat memuaskan bagi seluruh rakyatnya. Semua itu tidak memandang strata sosial, bahkan tanpa membayar premi setiap bulan.
Pembiayaannya diambil dari harta kepemilikan umat yang dikelola oleh negara, misalnya dari hasil tambang, seperti batubara, nikel tembaga, emas, dan lain-lain yang jumlahnya sangat besar dan untungnya juga besar. Bukan hanya kesehatan, kebutuhan pokok lainnya, seperti sandang, pangan, maupun papan bisa difasilitasi oleh negara.
Salah satu hadis tentang pemimpin yang menyusahkan rakyatnya, Nabi saw. mendoakan agar ia juga diberikan kesusahan. Sebaliknya, jika pemimpin tersebut bersikap lemah lembut, memperhatikan masyarakat, Nabi saw. juga mendoakan agar Allah bersikap lemah lembut kepadanya. Hadis sahih Muslim yang diriwayatkan Aisyah ra..
“Ya Allah, siapa yang mengurusi satu perkara umatku, lalu Ia menyulitkan umat, maka persulitlah Ia. Dan siapa yang mengurusi perkara umatku, lalu Ia memudahkannya, maka permudahlah Ia.” (HR Muslim).
Hadis lainnya yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dalam kitab sahih, dari Ma’qal bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Setiap hamba yang Allah (takdirkan) melayani masyarakatnya, (lalu) mati di suatu hari, dan ia zalim (selama memimpin) kepada rakyatnya maka Allah haramkan baginya surga.’” (Muttafaqun ‘Alaihi).
Dalam Islam, pengaturan kesehatan dibagi dalam tiga aspek.
Pertama, membiasakan hidup sehat. Rasulullah saw. banyak memberikan contoh dalam pembiasaan hidup sehari-hari untuk mencegah penyakit. Terkait kebersihan, misalnya, cuci tangan sebelum makan, makan setelah lapar dan berhenti sebelum kenyang, lebih banyak makan buah, mengisi perut dengan saluran makanan dan saluran udara, kebiasaan puasa Senin-Kamis, mengonsumsi madu, susu kambing, atau habatussaudah, dan sebagainya.
Kedua, setelah membiasakan hidup sehat, maka penguasa membangun infrastruktur pencegah penyakit dan juga fasilitas bagi yang terlanjur sakit. Para tenaga kesehatannya juga orang-orang yang profesional dan memiliki integritas. Bukan orang-orang dengan pendidikan asal-asalan serta bermental pedagang. Hal ini dibuktikan pada masa keemasan Islam.
Banyak sekali penelitian-penelitian ilmiah yang memberikan kontribusi luar biasa di bidang kedokteran. Bahkan, mereka memiliki genre yang khas, melampaui genre yang ada saat itu, seperti kedokteran Yunani, India, Persia, dan karya-karya tokoh kedokteran kuno (Hippocrates, Celcus, atau Galen).
Ketiga, penyediaan infrastruktur dan fasilitas kesehatan. Pembangunan rumah sakit merata di hampir seluruh wilayah negara Islam. Ini adalah rumah sakit-rumah sakit dalam pengertian modern. Rumah sakit ini dibuat untuk mempercepat penyembuhan pasien di bawah pengawasan staf yang dilatih serta untuk mencegah penularan kepada masyarakat.
Rumah sakit ini juga sudah digunakan untuk pendidikan universitas serta untuk penelitian. Semua rumah sakit ini dilengkapi dengan tes-tes kompetensi bagi setiap dokter dan perawatnya, aturan kemurnian obat, kebersihan dan kesegaran udara, sampai verifikasi pasien penyakit-penyakit tertentu.
Rumah sakit-rumah sakit ini menjadi favorit orang asing yang ingin tanpa biaya karena seluruh rumah sakit di negara Islam bebas biaya. Sungguh luar biasa pengaturan kesehatan dalam Islam.
Fakta-fakta di atas hanyalah sedikit dari penerapan Islam dan jika didalami lagi, jauh lebih mencengangkan. Sinergi yang luar biasa antara negara yang memfasilitasi kesehatan dengan sekelompok ilmuwan muslim yang memikul tanggung jawab mengembangkan teknologi kedokteran.
Wallahu a’lam bisshawab. [CM/Na]
Views: 2






















