Payakumbuh Alami Kelangkaan BBM Bersubsidi, Salah Siapa?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh: Rina Herlina
(Kontributor Tetap CemerlangMedia.Com)

“Jika saja umat hari ini mau kembali menerapkan hukum dan aturan dari Allah Swt. secara menyeluruh, maka bisa dipastikan rahmat Allah akan hadir menaungi negeri ini. Umat akan kembali merasakan keamanan, kenyamanan, dan keadilan sebagaimana umat dahulu yang pernah hidup pada masa kejayaan Islam.”


CemerlangMedia.Com — Sudah sekitar 1,5 bulan, Payakumbuh, Sumbar, mengalami kelangkaan BBM bersubsidi. Antrean panjang kendaraan di depan SPBU nyaris terlihat setiap hari sejak pukul 05.00 pagi, padahal jam operasional SPBU dimulai pukul 07.00 (www.jernihnews.com, 29-07-2024).

Problem kelangkaan BBM bersubsidi yang terjadi di Payakumbuh, Sumbar adalah salah satu dari sekian banyaknya problem yang terjadi di Sumbar. Diduga kelangkaan tersebut karena makin banyaknya para pelangsir yang “menghisap” BBM dalam jumlah banyak dengan tujuan untuk dijual kembali kepada para pengecer langganannya. Mereka berhasil mengelabui petugas SPBU dan aparat setempat dengan cara memodifikasi kendaraannya agar dapat memuat lebih banyak BBM saat melakukan pengisian.

Dugaan Kongkalikong Antara Pelangsir dengan Aparat

Dugaan kongkalikong antara para pelangsir dengan aparat dan petugas SPBU sehingga kasus kelangkaan ini menjadi lebih sulit diatasi. Sanksi yang tidak tegas dan tidak menimbulkan efek jera membuat problem ini tidak kunjung selesai.

Bahkan, para pelangsir justru makin banyak dan nekat. Alasan impitan ekonomi membuat mereka melakukan berbagai cara untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Meskipun tahu bahwa pekerjaan yang dilakukan berisiko karena melanggar hukum dan bisa membuat para pelaku mendekam di penjara.

Menurut Dr. Yulhendri, M.Si., pakar ekonomi Universitas Negeri Padang (UNP) mengatakan, kelangkaan BBM bersubsidi yang terjadi di Payakumbuh saat ini dapat memicu naiknya angka inflasi. Kelangkaan tersebut akan otomatis mendorong para petani dan juga produsen menaikkan harga.

Hal itu disebabkan biaya produksi naik karena ongkos transportasi bertambah sebagai imbas dari kelangkaan BBM. Menurutnya, percuma saja pemda melakukan berbagai upaya untuk menekan angka inflasi agar tidak terjadi, sementara persoalan kelangkaan BBM dibiarkan terus terjadi.

Maraknya pelangsir BBM bersubsidi dipicu karena tidak meratanya penyaluran BBM bersubsidi ke seluruh wilayah Sumbar, seperti ke pelosok-pelosok daerah yang tidak mudah dijangkau akibat akses jalan yang tidak memadai. Mereka menjadikan kegiatan tersebut sebagai jalan mencari nafkah. Namun, adanya pengelolaan oleh pihak swasta, bahkan asing terhadap SDA, khususnya migas (minyak bumi dan gas) yang ada di Indonesia menjadi faktor utama penyaluran BBM tidak merata ke tengah masyarakat.

Lemahnya akidah masyarakat akibat penerapan sistem kufur kapitalisme sekuler makin menambah buruk kondisi yang ada. Tolok ukur kehidupan yang berlandaskan pada materi semata membuat sebagian orang rela melakukan apa saja demi bertahan hidup dan mendapatkan kebahagiaan sebanyak-banyaknya, meski harus melanggar hukum syarak. Inilah realita menyedihkan yang harus dihadapi masyarakat saat ini.

Islam Harus Diterapkan secara Menyeluruh

Sejatinya, semua permasalahan yang saat ini muncul dan terus-menerus melanda dunia, khususnya bangsa Indonesia adalah akibat dari tidak diterapkannya Islam secara menyeluruh di dalam kehidupan. Sebagian orang dengan sombongnya membuat aturan dan hukum yang notabene tidak bersumber dari Al-Qur’an dan hadis, padahal hakikatnya, manusia hanyalah makhluk ciptaan yang lemah dan tidak akan mampu berbuat apa-apa, kecuali atas izin dari Pencipta-nya.

SDA seperti migas yang seharusnya dikelola oleh negara dan hasilnya disalurkan kembali kepada rakyat, tidak terjadi hari ini. Sementara di dalam Islam, negara adalah sebagai pelindung rakyat, maka kebijakan apa pun yang diambilnya, orientasinya pasti untuk kepentingan rakyat.

Negara tidak akan membiarkan pihak swasta, bahkan asing mengelola sumber kekayaan alam yang sifatnya milik umum. Sebab, semua kepemilikan umum adalah milik rakyat dan seluruh hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat, baik berupa infrastruktur atau pembangunan sarana umum, seperti rumah sakit, sekolah, dan masih banyak lagi.

Penguasa dalam Islam akan mengalokasikan semua hasil sumber kekayaan alam yang dimiliki untuk kemaslahatan umat. Penyalurannya akan dilakukan secara adil dan menyeluruh.

Semua kebijakan yang diambil oleh penguasa menguntungkan rakyat dan memang hanya demi kebaikan rakyat. Tidak akan ada lagi daerah-daerah pelosok yang tidak terjangkau oleh pembangunan. Seluruh wilayah negeri akan merasakan kemajuan dari sebuah pembangunan.

Penguasa dalam Islam hanya disibukkan dengan urusan menyejahterakan rakyatnya. Ini bisa kita lihat pada masa Kekhalifahan Umar bin Khattab ra. atau Kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz.

Bagaimana Khalifah Umar bin Khattab, siang dan malam selalu blusukan hanya untuk memastikan tidak ada rakyatnya yang kelaparan. Sementara itu, pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz yang hanya kurang dari 3 tahun, tetapi saat itu tidak ada rakyat yang menerima zakat.

Sungguh jika saja umat hari ini mau kembali menerapkan hukum dan aturan dari Allah Swt. secara menyeluruh, maka bisa dipastikan rahmat Allah akan hadir menaungi negeri ini. Umat akan kembali merasakan keamanan, kenyamanan, dan keadilan sebagaimana umat dahulu yang pernah hidup pada masa kejayaan Islam.

Perlu diingat bahwa Islam pernah berjaya memimpin peradaban manusia selama hampir 13 abad lamanya. Untuk itu, tugas kita bersama memahamkan umat agar hidupnya mau kembali diatur oleh Islam.

Mereka harus tahu bahwasanya Islam bukan hanya sekadar simbol di KTP saja. Lebih dari itu, Islam adalah jalan satu-satunya bagi kita untuk meraih rida dan surga-Nya. Wallahu a’lam [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *