Tawuran Marak, Generasi Rusak

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Oleh. Yusnidar Zeed Azimah, S.E.I.
(Aktivis, Praktisi pendidikan dan Pemerhati Sosial)

CemerlangMedia.Com — Sudah menjadi persoalan lama tawuran antar pelajar tidak pernah terselesaikan, sering muncul di pemberitaan media. Seperti yang baru-baru ini terjadi dan viral dimedia sosial. Sebanyak 20 pelajar putih abu-abu menangis massal dan bersimpuh di kaki orang tua mereka pada saat dipertemukan oleh pihak kepolisian di Polsek Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23-7-2023). Menurut informasi dari pihak kepolisian, para pelajar ini sebelumnya diamankan karena hendak tawuran dengan membawa senjata tajam. Pelajar yang melakukan aksi tawuran ini rata-rata baru saja menduduki kelas 1 sekolah menengah atas (SMA), dihadapan orang tua mereka menangis bersimpuh memperlihatkan adanya penyesalan (Bogor, Beritasatu.com, 23-07-2023).

Aksi serupa juga terjadi di kawasan Purworejo-Magelang KM 16, video kejadian tersebut diunggah oleh salah satu akun media sosial @punyapurworejo.blog yang memperlihatkan dua kelompok pelajar bercelana abu-abu saling serang dan kejar-kejaran di jalan raya. Bahkan beberapa dari mereka terlihat membawa senjata tajam. Pihak Kapolsek, Iptu Suprapto, membenarkan adanya insiden tawuran pelajar terjadi di wilayah tersebut. Peristiwa tawuran yang terjadi sekitar pukul 16.15 WIB itu diduga melibatkan pelajar dari salah satu SMK di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Magelang (jogja.tribunnews.com, 18-07-2023).

Dan yang lebih mengerikan lagi, seorang pelajar terluka parah usai terkena sabetan senjata tajam dalam aksi tawuran di wilayah Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Dalam video yang beredar di media sosial terlihat seorang pelajar yang menggunakan batik berwarna kuning hitam tergeletak di atas tanah. Korban tersebut pun meringis kesakitan karena banyak darah yang berlumuran di sekujur tubuh. Peristiwa itu di benarkan Kapolsek Teluknaga AKP Zuhri Mustofa. Ia mengatakan aksi tawuran tersebut terjadi pada Sabtu, 22 Juli 2023, pukul 16.00 WIB (tangerangnews.com, 23-07-2023).

Kegagalan Sistem Pendidikan Sekuler

Berulangnya kasus tawuran serta penggunaan senjata tajam sehingga memakan korban jiwa, maka tampak adanya kegagalan sistem pendidikan yang berlandaskan sekularisme liberal. Paham yang berasal dari barat ini, mengantarkan manusia pada kondisi bahwa kehidupan mereka dipisahkan dari agama. Pemisahan inilah yang akhirnya melahirkan kebebasan pada diri manusia sehingga manusia bisa berbuat sesuka hati tanpa takut jika perbuatan mereka akan merugikan orang lain atau bahkan berdampak buruk bagi diri mereka sendiri. Termasuk tanpa takut bahwa itu kemaksiatan yang mendapat dosa. Paham inilah menjadi penyebab utama kondisi remaja kian jauh dari Islam dan hidup di alam serba bebas. Remaja lahir dengan kematangan fisik yang tidak diimbangi dengan kematangan dalam hal ketaatan. Kondisi ini mendorong para remaja merasa bebas untuk mendapatkan eksistensinya dengan jalan tawuran antar pelajar.

Cara pandang sekularisme liberal ini juga yang memengaruhi pendidikan di tingkat keluarga, masyarakat dan negara. Pendidikan hari ini hanya dicukupkan pada keberhasilan intelektualitas saja, adapun keagamaan diposisikan sebagai pelajaran tambahan. Alhasil, suasana ini makin membuat remaja tidak memahami jati diri mereka dan ketika ingin menunjukkan eksistensi mereka, tawuran antar pelajar jadi solusi yang terkesan hebat dan menantang di kalangan pelajar.

Keunggulan Sistem Pendidikan Islam

Hal ini tentu sangat berbeda jika pendidikan diatur dengan cara pandang Islam. Islam memandang bahwa generasi muda adalah ujung tombak perubahan dan aset bangsa. Perhatian ini diwujudkan secara praktis di 3 tingkat institusi yang menerapkan pendidikan Islam bagi anak, yakni keluarga, masyarakat, dan negara.

Dalam keluarga, Islam telah memerintahkan para orang tua untuk mendidik anak mereka dengan ketakwaan dan ketaatan. Anak-anak bisa diajarkan sejak kecil untuk mengenali dirinya sebagai hamba Allah. Alhasil, selama hidupnya, mereka akan sadar bahwa mereka seorang hamba Allah yang mukallaf yang harus terikat sesuai hukum syariat. Tidak hanya ketaatan dan hukum syariah, keluarga juga diperintahkan untuk mendidik anak-anaknya dengan life skill kemandirian dan peduli sesama. Semua kemampuan ini akan membantu anak-anak kelak bisa bertahan hidup dalam segala kondisi. Menyelesaikan permasalahan pribadi maupun masyarakat sesuai dengan tuntunan syariat.

Dari sisi masyarakat sebagai entitas penerap aturan kehidupan bagi remaja, Islam memerintahkan agar masyarakat hidup dalam kondisi saling tolong-menolong dan amar makruf nahi mungkar. Alhasil, suasana yang terbentuk dalam masyarakat tidak lain adalah suasana keimanan dan ketaatan. Bukan suasana menunjukkan eksistensi dengan jalan yang salah seperti tawuran atau permusuhan.

Adapun negara berperan menyediakan pendidikan berbasis akidah Islam sehingga dari lembaga pendidikan akan melahirkan generasi yang memiliki kepribadian Islam, yaitu pola pikir dan pola sikap sesuai dengan ajaran Islam.

Maka, tidak ada jalan lain untuk memperbaiki generasi kecuali dengan memperbaiki terlebih dahulu secara mendasar sistem pendidikan saat ini, yaitu dengan menerapkan sistem pendidikan Islam. Hanya sistem pendidikan Islamlah yang bisa melahirkan generasi beriman dan bertakwa serta memiliki adab dan akhlak yang mulia. Wallahu a’lam. [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *