Oleh: Khadijah Humairoh
(Kelas III Al Bayyinah SD IT AL Furqon Madina)
CemerlangMedia.Com — Setiap kali berkunjung ke rumah Ongku dan Ibik. Khadijah selalu semangat dan bergembira. Sampai-sampai sikat gigi Khadijah tinggal. Hahaha. Oh iya, Khadijah mau kasih tahu siapa itu Ongku dan Ibik. Ongku dan Ibik itu adalah kakek dan nenek, orang tuanya Abi. Ongku dan Ibik sayang sama Khadijah. Khadijah juga sayang sama Ongku dan Ibik. Rumah mereka ada di Batahan. Apakah kalian tahu di mana itu Batahan?
Batahan itu pesisir pantai barat. Khadijah suka banget sama pantai. Akan tetapi, sekarang, Pantai Batahan sudah kotor, gak seperti dahulu. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan, seperti hadis Rasulullah saw.,
الطهور شطر الايمان
Artinya: “Kebersihan itu sebagian dari iman.” (HR Muslim).
Selain Pantai Batahan, masih ada banyak kok, pantai yang bersih. Ada Pantai Tompek, pantai yang banyak pohon kelapanya. Pantai Tompek itu luas, biasanya pantai ini dijadikan tempat pesta pantai kalau lebaran. Ada yang jual makanan, mainan, ada wahana bermain anak-anak. Akan tetapi, banyak sampah kalau ada pesta pantai, sekarang sudah dibersihkan.
Ada Pantai Lenggune, tidak ada sampah sedikitpun di sana, bersih, juga tenang. Rasanya kepengen tidur, hihihi. Pantai Lenggune ini pasirnya luas, ada muara kecil. Kalau di Tompek ditumbuhi pohon kelapa, tetapi di Lenggune ada pohon cemara laut. Khadijah bisa mencari dan ngumpulin kerang di situ. Kerang itu Khadijah bikin karya gantungan kunci. Habis itu dijual dan dapat uang, deh.
Terus ada pantai Pelabuhan Palimbungan Batahan. Pantainya itu di sebelah kanan pelabuhan. Kalau di sebelah depan itu airnya dalam. Kapal aja bisa lewat. Di pantai Pelabuhan ini ada kerang berbentuk bintang lo, teman-teman. Nanti kalau bisa, Khadijah mau bikin kalung dari kerang. Di sana itu luas dan bersih, tetapi tempatnya itu jauh dari Batahan, harus menyeberangi muara yang besar dan masuk perkebunan kelapa sawit dahulu.
Ada satu lagi pantai yang tidak boleh dilewatkan, yaitu pantai Buburan. Pantai ini diapit dua buah teluk, makanya lautnya hampir gak ada ombaknya, jadi bisa mandi jauh ke tengah. Cocok bagi yang gak bisa berenang seperti Khadijah. Di sebelah kanan pantai Buburan itu ada bakau lo, terus pasirnya warna putih. Cantik banget, Masyaallah.
Kata Umi, kalau pemandangan di dunia itu tidak sebanding dengan keindahan di surga. Jadi kita harus pastikan posisi kita nanti, harus di surga. Oleh karena itu, kita harus menjadi anak saleh, berbakti kepada orang tua, rajin puasa, salat, tidak berantam, saling menyayangi, dan banyak lagi agar mendapat rida Allah Swt..
Selama di Batahan, Khadijah bisa bermain-main. Khadijah bisa main kejar-kejaran, mandi air laut, menangkap kepiting, naik kapal pergi ke pulau, menangkap ambe-ambe, melihat sunset, dan juga melihat bintang indah di malam hari bersama Umi dan Abi.
Khadijah suka ketupat dengan cocolan ikan yang disambal dan ikan yang digulai sambalado tanak. Khadijah juga suka pisang goreng di sana, bentuknya seperti rakit perahu.
Setiap ke Batahan, Umi selalu pergi mengaji bersama teman-temannya. Teman Umi banyak, jadi Khadijah ada teman banyak, dong. Kami bisa main juga di sana, apalagi ada makanan. Jadi gak lapar, deh.
Khadijah senang punya ibu kayak Umi. Karena Umi pintar, bisa menulis, mengisi kajian, ke mana-mana sambil berdakwah. Nanti kalau besar, Khadijah mau jadi kayak Umi. Bahkan, lebih hebat dari Umi. Jadi hafiz Qur’an dan berjuang menegakkan Khil4f4h.
Khadijah bersyukur banyak yang menyayangi Khadijah, apalagi Khadijah sedang berkunjung ke rumah Ongku dan Ibik. Abi dan Umi mengajarkan Khadijah untuk menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, seperti yang Rasulullah saw. sebutkan,
ليس منا من لم يرحم صغيرنا و يؤ قر كبير نا
Artinya: “Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih muda dan tidak menghormati yang lebih tua.” (HR Tirmidzi no.1842 dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu anhu).
Semoga kita saling menyayangi di dunia sampai ke akhirat. Begitu juga dengan kawan-kawan semua. Udah dulu ya, ceritanya. Khadijah akhiri dengan pantun.
Kurma habis dimakan ayah
Karena berbuka malam
Cukup sekian cerita saya
Saya akhiri dengan salam
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. [CM/NA]