Ajang Bakat Bergengsi, Sarat Jerat Eksploitasi?

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — Akhir-akhir ini ajang pencarian bakat tengah marak dan menyita perhatian masyarakat. Tidak sedikit generasi muda yang turut berpartisipasi dalam berbagai ajang pencarian bakat bergengsi itu, seperti Indonesian Idol, Indonesian’s Got Talent, D’Academia, dan lain sebagainya.

Tidak hanya di Indonesia saja, bahkan di luar negeri juga terdapat ajang pencarian bakat yang tak kalah bergengsi. Sebut saja America’s Got Talent (AGT) yang sedang ramai diperbincangkan oleh khalayak publik setelah viralnya penampilan Putri Ariani, seorang tunanetra dari Indonesia. Putri berhasil membuat para juri terpukau dengan penampilannya. Dari penampilan Putri, dia berhasil mendapatkan Golden Buzzer dari salah satu juri dari AGT yaitu Simon Cowell. Putri berharap dapat memenangkan ajang AGT itu bukan karena soal hadiahnya atau pengaruhnya terhadap dirinya sendiri, tetapi juga dunia (14/6/2023).

Sungguh begitu memikat hati tawaran yang disuguhkan dari ajang pencarian bakat. Dengan iming-iming kelimpahan materi, popularitas, dan kesuksesan karier yang seolah sudah di depan mata menjadi tawaran yang begitu menggiurkan bagi banyak orang terutama generasi muda.

Perlu menjadi renungan bersama, apakah iya ajang pencarian bakat ini merupakan wadah yang tepat untuk mengaktualisasikan diri dan menunjukkan potensi para pemuda termasuk pemuda muslim/muslimah? Atau malah justru sebagai salah satu jerat yang mengeksploitasi dengan tawaran mendapat ‘kebahagiaan’ duniawi, tetapi memalingkan generasi dari potensi dan perannya yang hakiki?

Pemuda mempunyai peran yang mulia sebagaimana firman Allah dalam QS Al Kahfi: 13 yang artinya, “Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.”

Sungguh mulia peran pemuda. Mereka adalah agen perubahan untuk umat. Sebagaimana potret para pemuda muslim pada masa kekhilafahan dahulu. Tentu tidak asing dengan nama Mushab bin Umair, duta Islam pertama yang diutus oleh Rasulullah ke Madinah, dia pemuda yang merelakan kehidupan dunia dengan kehidupan akhiratnya. Muhammad Al-Fatih, sang penakluk benteng Konstantinopel, Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah ke-4 Daulah Islam, dan masih banyak lagi.

Potensi dan peran pemuda yang sesungguhnya dapat diwujudkan hanya dengan menerapkan Islam secara sempurna. Potensi pemuda yang sesungguhnya adalah pemuda yang kuat baik fisik dan mentalnya. Dengan itu mereka mampu memberikan keamanan dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat, bangsa, maupun negara. Jadi, sudah saatnya potensi dan peran pemuda diarahkan untuk mengembalikan kejayaan, kemenangan, dan kemulian Islam, bukan malah dieksploitasi untuk eksistensi kapitalisme.

Hanniya Rahman
Bekasi, Jawa Barat [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *