CemerlangMedia.Com — Ramai diperbincangkan kasus pelecehan seksual para kontestan Miss Universe Indonesia oleh oknum penyelenggara. Kejadian ini bermula saat proses fitting busana di ballroom hotel di Jakarta Pusat. Dalam proses tersebut, oknum penyelenggara melakukan body checking yang berbuntut pelecehan seksual. Dilansir dari DetikNews (12-8-2023), peserta diminta melakukan undressing di ruangan tidak tertutup, difoto, dan diminta berpose yang tidak masuk akal. Saat diwawancarai di podcast Deddy Corbuzier (11-8-23), salah satu korban, LN, menyatakan dalam ruangan tersebut terdapat beberapa orang yang di antaranya adalah laki-laki.
Menurut kesaksian korban, body checking sebenarnya tidak ada dalam rundown acara. Organisasi Miss Universe juga menyatakan bahwa tidak ada ukuran seperti tinggi badan, berat badan, atau dimensi tubuh yang diperlukan untuk mengikuti kontes Miss Universe di seluruh dunia (9-8-2023).
Meskipun begitu, ajang kecantikan Miss Universe yang digadang-gadang bertujuan untuk mengangkat derajat wanita sejatinya telah merendahkan wanita. Dalam sejarahnya, para wanita didorong untuk membuktikan siapa yang paling cantik dan cakap. Para kontestan berlenggak-lenggok dengan mengenakan busana yang menampakkan keindahan tubuhnya. Apakah ini yang disebut sebagai wanita yang tinggi derajatnya? Apakah wanita yang dianggap tinggi derajatnya adalah yang terbaik kecantikannya? Dengan standar siapa kecantikan itu dilihat?
Saat ini, visual seseorang menjadi hal yang paling pertama dijadikan syarat kecantikan. Begitulah sistem kapitalisme membentuk pola pikir kita. Hampir semua orang berlomba memperindah tampilan wajah dan tubuhnya. Mulai dari dandanan hingga operasi plastik. Mempercantik diri demi mendapatkan sebanyak-banyak keuntungan dari kecantikannya.
Sungguh jauh berbeda dengan Islam. Islam telah mengangkat derajat wanita sejak 1400 tahun yang lalu tanpa memperlihatkan bagian tubuh manapun dari wanita. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” (HR Muslim no. 2564). Wanita, bukan, bahkan manusia terbaik dilihat bukan pada rupanya, tetapi pada ketakwaan yang ia miliki.
Dewi El-Yasha
Sleman, DIY [CM/NA]