CemerlangMedia.Com — Tak terasa, peringatan HUT RI ke-78 sudah kita lewati. Euforia menyambut hari jadi negeri ini bergaung hingga ke seluruh pelosok negeri. Berbagai perlombaan hingga panggung pun dipersiapkan. Berbagai elemen masyarakat seolah tak mau ketinggalan.
Sayangnya, di balik euforia ini menyisakan tanya, apakah kemerdekaan hakiki sudah kita raih? Atau sekadar seremonial belaka?
Sejatinya, kemerdekaan hakiki adalah saat manusia terlepas dari penghambaan kepada selain Allah Swt., termasuk dari belenggu sistem kufur yang saat ini memimpin dunia yaitu sistem kapitalisme sekularisme. Manusia terbebas dari segala bentuk penjajahan, baik penjajahan fisik maupun pemikiran. Dan yang paling utama, aturan Islam dapat diterapkan secara sempurna dalam seluruh aspek kehidupan.
Dengan demikian, dapat kita pahami bahwa kondisi negeri ini tidak baik-baik saja. Meskipun merdeka secara fisik, tetapi nyatanya negeri ini masih terkungkung dalam penjajahan pemikiran yang memiliki efek lebih dahsyat. Sistem kufur kapitalisme sekularisme telah merusak tatanan masyarakat dalam seluruh aspek kehidupan, menjauhkan umat dari ajaran Islam yang lurus. Paham sekuler liberal nyata meracuni pemikiran umat dengan mengagungkan aturan buatan manusia dan menihilkan peran agama dalam kehidupan. Gaya hidup hedonisme yang berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas mengakar dalam diri masyarakat hari ini. Pun, semua kebijakan seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lain sebagainya masih disetir oleh kafir penjajah. Negeri yang berdaulat, adil, dan makmur hanya sebatas slogan tanpa kenyataan. Kemerdekaan hakiki hanyalah ilusi dalam sistem demokrasi.
Melihat kondisi ini, dapat kita pahami bahwa tidak ada kemerdekaan hakiki selama sistem kapitalisme masih bercokol. Oleh karena, watak dari kapitalis adalah melanggengkan penjajahan dengan misi 3G (gold, glory, dan gospel). Jelas ini bertentangan dengan hakikat kemerdekaan. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana kita bisa meraih kemerdekaan hakiki?
Islam datang sebagai rahmat bagi semesta alam. Islam telah membebaskan manusia dari penghambaan kepada makhluk, menjadi penghambaan kepada Allah Ta’ala. Islam juga telah berhasil mengubah taraf pemikiran yang rendah dan kegelapan fanatisme kesukuan menjadi kebangkitan berpikir yang cemerlang. Islam berhasil mendobrak tradisi jahiliah menjadi ketaatan akan perintah dan larangan Allah. Cahaya Islam tidak hanya menyinari bangsa Arab, tetapi seluruh dunia.
Oleh karena itu, tidak ada jalan lain meraih kemerdekaan hakiki kecuali kembali pada sistem Islam. Sistem yang terbukti mampu menyatukan umat di seluruh dunia dengan ikatan akidah dan ideologi Islam. Menyejahterakan umat tanpa terkecuali dan menjadi pelindung umat yang tepercaya. Wallahua’lam bisshawwab.
Chaya Yuliatri, S.S.
Sleman, DIY [CM/NA]