Cek Kesehatan Gratis Bukan Solusi Praktis

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

Fokus kesehatan dalam sistem Islam tidak sekadar menjaga pola makan dan kebugaran fisik. Namun, menjaga aspek spiritual (keimanan) yang menjadi kunci kesehatan mental sehingga masyarakat tetap sehat secara jasmani dan rohani. Inilah bentuk tanggung jawab negara dalam sistem Islam.

CemerlangMedia.Com — 52.889 siswa tercatat mengikuti Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi. Kegiatan ini dilakukan agar dapat mendeteksi dini potensi penyakit serta menjaga kesehatan pelajar. Sementara itu, Satia Sriwijayanti Anggraini selaku Plt. Kepala Dinkes Kota Bekasi, berharap para orang tua atau wali murid aktif dalam mendukung program CKG ini. Selain pemeriksaan fisik, fokus dari program ini pun menyasar pada pola makan dan kebugaran anak-anak (31-08-2025).

Apresiasi patut diberikan atas terlaksananya program Cek Kesehatan Gratis ini. Sayangnya, program ini hanya sekedar skrining kesehatan, tidak sampai pada diagnosis penyakit yang dilakukan oleh tenaga ahli. Diagnosis penyakit tetap dilakukan secara terpisah serta pembiayaan kesehatan pun masih menjadi tanggung jawab individu. Inilah bentuk kapitalisasi di bidang kesehatan, kesehatan masih menjadi barang mahal bagi rakyat. Alhasil, hanya individu yang mampu membayar yang dapat mengakses kesehatan secara menyeluruh.

Sulitnya masyarakat dalam mengakses kesehatan secara maksimal disebabkan penerapan sistem kapitalisme di negeri ini. Sistem yang menjadikan materi sebagai tujuan utama, menjadikan negara hanya sebagai penyedia jasa kesehatan. Oleh karena itu, bidang kesehatan dipandang sebagai komoditas yang mampu mendatangkan keuntungan. Alhasil, negara berperan setengah hati dalam melayani kesehatan rakyat.

Berbeda dengan sistem Islam dalam melayani kesehatan rakyat. Dalam Islam kesehatan merupakan kebutuhan utama sehingga negara wajib berperan melayani rakyat secara maksimal. Bukan sekadar skrining kesehatan, tetapi diagnosis hingga pengobatan pun menjadi tanggung jawab negara. Selain itu, rakyat pun dibebaskan dari seluruh biaya kesehatan karena pembiayaan kesehatan menjadi tanggung jawab negara alias gratis.

Di sisi lain, fokus kesehatan dalam sistem Islam tidak sekadar menjaga pola makan dan kebugaran fisik. Namun, menjaga aspek spiritual (keimanan) yang menjadi kunci kesehatan mental sehingga masyarakat tetap sehat secara jasmani dan rohani. Inilah bentuk tanggung jawab negara dalam sistem Islam, sebagaimana hadis Rasulullah saw.,

“Imam/Khalifah itu laksana penggembala dan hanya dialah yang bertanggungjawab atas gembalaanya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, sudah selayaknya kita mencampakkan sistem kapitalisme, kemudian beralih menerapkan sistem Islam secara menyeluruh (kafah) agar kesehatan rakyat bisa terjamin secara menyeluruh. Wallahu a’lam bisshawab.

Neni Nurlaelasari
Bekasi, Jawa Barat [CM/Na]

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *