CemerlangMedia.Com — Jalan merupakan sarana utama untuk bertransportasi darat dan berpergian. Jalan yang mulus, pemandangan yang indah dan alat transportasi yang memadai tentu menjadi feel tersendiri. Sayangnya, dalam perjalanan sering menemui jalan-jalan yang rusak. Tentu hal ini akan menghambat, memperlambat, menyebabkan kemacetan dan membahayakan masyarakat yang melewatinya karena bisa menyebabkan kecelakaan bahkan kematian.
Seperti jalan rusak ketika kunjungan presiden di Lampung yang sempat viral dan mendapat kucuran dana kurang lebih 800 miliar rupiah. Setelah diperbaiki ala Roro Jonggrang atau kebut semalam, sekarang rusak lagi. Menurut kanal Youtube Anjas Asmara, jalan yang kembali rusak meliputi wilayah Seputih Banyak, Way Seputih dan Rumbia di Kabupaten Lampung Tengah. Jalan yang hanya diratakan dan ditambal dengn batu kerikil dan aspal tipis kini sudah bergelombang dan berdebu jika dilindas kendaraan. Masyarakat pun mengeluh dan harapan dapat menggunakan jalan dengan nyaman pun melayang. (7/5/)
Menghebohkan, anggaran yang fantastis untuk perbaikan jalan di daerah Lampung dari pemerintah pusat tetapi hasil perbaikannya malah mengecewakan. Bagaimana tidak? Jalan yang sudah lama rusak tidak kunjung dilakukan perbaikan akhirnya diperbaiki juga tetapi selang hitungan hari jalan rusak kembali.
Di sisi lain menimbulkan pertanyaan untuk apa saja kucuran dana dari pemerintah pusat? Kenapa jalan bisa rusak kembali?
Kasus jalan rusak sering terjadi dan ditemui di daerah-daerah terpencil karena menjadi jalur truk muatan berat dan jalan mengalami pengikisan aspal karena air hujan. Memprihatinkan lagi, hampir semua kasus kerusakan jalan ditangani dengan lambat oleh pemerintah. Sikap ini membuat masyarakat berinisiatif bergotong royong untuk memperbaiki jalan dan menggalang dana kepada pengguna jalan yang lewat jalur tersebut.
Sikap pemerintah daerah yang abai dan lemahnya pengawasan dari negara tentu mengecewakan karena membuat rakyat tidak tahu harus kepada siapa lagi mereka mengadu dan siapa yang bertanggung jawab untuk perbaikan jalan? Haruskah perbaikan jalan dilakukan setelah viral demi pencitraan?
Rakyat hanyalah menuntut hak-haknya agar mendapatkan fasilitas yang layak dan baik. Sayangnya, hidup dalam kebijakan sistem kapitalis membuat nasib rakyat semakin menderita karena fasilitas yang dibutuhkan tidak tersedia dengan maksimal dan pemerintah abai dengan tanggung jawabnya serta minim pelayanan. Jika melakukan perbaikan fasilitas rakyat, mereka melakukan dengan apa adanya dan menekan pengeluaran agar minim biaya. Sistem ini menciptakan pejabat-pejabat yang enggan meriayah rakyat dengan sebaik-baiknya. Mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada kewajibannya.
Berbeda dengan kisah Khalifah Umar bin Khattab, beliau menangis ketika mendengar kabar ada seekor keledai yang jatuh karena melewati jalan yang rusak dan berlubang. Khalifah Umar menangis karena takut bagaimana nanti mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah Swt.. Kisah ini sebagai bukti ketika sistem Islam diterapkan, para pejabat memiliki kesadaran penuh dengan amanah yang diembannya dan hubungannya dengan Allah untuk mempertanggung jawabkannya. Sehingga dalam sistem Islam, negara akan maksimal dan melakukan yang terbaik untuk rakyatnya. Mereka tidak akan menyia-nyiakan nasib rakyatnya. Serta memberikan fasiltas yang terbaik dan meriayah rakyatnya agar hidup sejahtera.
Hanya dengan sistem Islamlah rakyat terpenuhi hak-haknya, pelayanan dan fasilitas yang terbaik. Sebab dalam sistem Islam para pejabat bukan mengejar materi dan memenuhi kepentingan tetapi mengutamakan kewajiban dan amanah yang harus diembannya.
Rita Razis [CM/NA]