CemerlangMedia.Com — Bahan pangan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia dalam mempertahankan hidupnya. Sayangnya, saat ini terjadi kelaparan akut di berbagai wilayah. Organisasi Pangan Dunia (FAO) yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyatakan kelaparan akut terjadi di 59 negara atau wilayah. 1 dari 5 orang di negara tersebut mengalami kelaparan akibat masalah pangan. Faktor konflik, guncangan ekonomi, dan cuaca ekstrem mendorong kerawanan pangan akut (04-05-2024).
Kelaparan yang melanda di berbagai belahan dunia, sejatinya bukan hanya permasalahan seperti konflik, guncangan ekonomi, dan cuaca ekstrem semata. Sebab, guncangan ekonomi dan cuaca ekstrem hanyalah dampak dari penerapan sistem kapitalisme yang merusak kehidupan. Sistem yang menghalalkan sumber daya alam dikuasai swasta maupun asing membuat negara tidak mampu menyejahterakan rakyatnya. Ini karena negara tidak punya kendali atas pengelolaan SDA sehingga tidak mampu menciptakan lapangan kerja yang memadai.
Selain itu, dalam pandangan kapitalis, upah merupakan beban produksi yang harus diminimalkan, maka rendahnya upah pekerja dianggap suatu kewajaran. Minimnya upah dan sedikitnya lapangan kerja di tengah mahalnya kebutuhan pokok akan mengakibatkan kepala keluarga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarganya.
Di sisi lain, negara dalam sistem kapitalisme tidak memiliki mekanisme untuk menjamin kesejahteraan rakyat. Pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, seperti pangan menjadi tanggung jawab individu. Oleh karena itu, tidak heran jika kesenjangan kesejahteraan terjadi, terutama bagi kalangan masyarakat ekonomi lemah.
Berbeda dengan sistem Islam yang memiliki mekanisme untuk menjamin kesejahteraan rakyat. Islam mengharamkan sumber daya alam dikuasai oleh swasta maupun asing.
Dalam Islam, sumber daya alam yang dimiliki wajib dikelola oleh negara dan hasilnya untuk kesejahteraan rakyat, seperti menyediakan lapangan pekerjaan yang luas, terjangkaunya harga-harga kebutuhan pokok, termasuk menyediakan fasilitas umum, fasilitas kesehatan, dan pendidikan secara gratis. Alhasil, tidak terjadi kesenjangan yang bisa menyebabkan kelaparan. Sebab, fungsi negara dalam Islam adalah melayani umat. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadis Rasulullah saw.,
“Imam/khalifah itu laksana penggembala dan hanya dialah yang bertanggung jawab terhadap gembalaannya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dengan demikian, sudah saatnya mencampakkan sistem kapitalisme dan beralih pada penerapan sistem Islam secara menyeluruh (kafah) agar kesejahteraan masyarakat terjamin dan kelaparan akut tidak terjadi. Wallahu a’lam bisshawwab.
Neni Nurlaelasari
Bekasi, Jawa Barat [CM/NA]