Kemiskinan: Luka Bangsa yang Menganga

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — Kemiskinan bagaikan luka menganga di tubuh bangsa Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada September 2022, 9,54% penduduk Indonesia atau sekitar 26,5 juta jiwa masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Ironisnya, angka ini bukannya menurun, tetapi justru meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Kemiskinan bukan hanya tentang kekurangan materi, tetapi juga akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar lainnya.

Akar persoalan dari kemiskinan begitu kompleks dan multidimensi. Faktor-faktor seperti rendahnya tingkat pendidikan, minimnya lapangan kerja, dan kesenjangan pendapatan menjadi penyebab utama. Bencana alam, pandemi covid-19, dan inflasi yang tinggi turut memperparah situasi.

Kemiskinan juga erat kaitannya dengan sistem ekonomi yang tidak adil dan eksploitatif. Ditambah lagi dengan lemahnya penegakan hukum serta kebijakan pemerintah yang kurang berpihak terhadap rakyat miskin.

Ada beberapa ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad saw. yang memberikan pedoman tentang bagaimana Islam mengatasi kemiskinan:
Pertama, zakat. Zakat adalah kewajiban bagi umat Islam untuk mengeluarkan sebagian dari harta yang mereka miliki. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah [2]: 43, “Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”

Kedua, sedekah. Selain zakat, sedekah juga dianjurkan. Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah itu akan memadamkan murka Allah dan menghalanginya dari kematian yang buruk.” (HR Tirmidzi).

Islam mendorong umatnya berlaku adil dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam pembagian sumber daya dan kesempatan. Allah berfirman dalam surah An-Nisa [4]: 135,
“…janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang (dari kebenaran). Jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau berpaling (enggan menjadi saksi), sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.”

Jika persoalan kemiskinan karena kurangnya ilmu pengetahuan, Islam mendorong umatnya untuk menuntut ilmu sebagai cara untuk meningkatkan kesejahteraan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang berbunyi, “Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” (HR Ibnu Majah).

Bukan hanya itu, Islam mendorong kegiatan ekonomi yang halal dan berkah sesuai dengan sistem ekonomi Islam. Dalam hadisnya, Rasulullah saw. bersabda,
“Tidak ada yang lebih baik bagi seseorang daripada memakan dari hasil usahanya sendiri.” (HR Bukhari).

Kemiskinan adalah masalah sistemik yang harus diselesaikan oleh negara dengan merujuk kepada aturan Islam yang telah tertuang di dalam Al-Qur’an dan Sunah. Dengan menerapkan aturan Islam, maka negara akan dapat mengatasi kemiskinan dan membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Dengan solusi berdasarkan Islam, maka tercipta masyarakat yang adil dan sejahtera karena setiap orang memiliki kesempatan untuk hidup dengan layak dan bermartabat. Ingatlah bahwa kemiskinan bukan takdir, tetapi sebuah fakta akibat melalaikan aturan-Nya dan bisa dicegah.

Nadia Aulia
SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *