CemerlangMedia.Com — Baru-baru ini viral di media sosial, anak-anak sekolah menengah mengeroyok salah satu temannya di belakang sekolah pada jam istirahat. Sementara, sebagian yang lainnya ikut memprovokasi untuk menghabisi korban. Kejadian itu bermula saat korban tidak mau melepaskan tas miliknya (24-10-2023).
Semua ini bisa terjadi karena berapa faktor, yakni lemahnya pengawasan guru, kurangnya perhatian dari orang tua, pergaulan yang salah, ditambah media sosial yang selalu menyajikan berita kekerasan sehingga memicu mereka untuk ikut melakukan. Apa lagi mereka tidak memahami akidah Islam sehingga tidak menyadari bahwa semua perbuatan yang dilakukan di dunia, kelak di akhirat akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.
Padahal seharusnya pendidikan pertama bagi anak adalah menanamkan akidah Islam dalam jiwa mereka. Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah kepada para sahabat. Ketika akidah sudah tertanam di dalam jiwa, mereka akan melakukan sesuatu sesuai dengan akidah yang mereka miliki. Akan tetapi, yang terjadi hari ini, anak-anak hanya diperintahkankan untuk berakhlak yang baik tanpa dipahamkan sehingga mereka memiliki ahklak yang buruk.
Inilah bentuk dari gagalnya sistem pendidikan hari ini. Pendidikan itu dijauhkan dari ajaran Islam sehingga menciptakan para pelajar yang sukses dalam ilmu dunia, tetapi gagal dalam ilmu akhirat. Padahal di dalam Islam, semua ilmu dunia harus berhubungan dengan akhirat.
Ditambah lagi dengan sistem sekularisme, yaitu pemisahan agama dari kehidupan sehingga melahirkan orang-orang yang cinta dunia dan tidak takut melakukan kejahatan. Mereka memakai hukum buatan manusia dan mencampakkan aturan dari Allah yang Maha Sempurna. Padahal aturan yang Allah turunkan selain memberikan efek jera, juga mendatangkan keamanan dan pahala di sisi Allah. Oleh karenanya, setiap permasalahan yang terjadi akan diselesaikan dengan aturan yang berasal dari Allah. Namun, semua itu tidak akan pernah bisa terwujud tanpa adanya seorang pemimpin yang menerapkan aturan Islam dalam seluruh aspek kehidupan.
Rindi Afrina
Lubuk Basung, Sumatra Barat [CM/NA]