Membidik Pesantren

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat !

Facebook
Twitter
Telegram
Pinterest
WhatsApp

CemerlangMedia.Com — Pondok Pesantren Tebuireng dan DPD Jatim Perempuan Indonesia maju mengadakan talk show “film clinic“, dengan peserta santri dan siswa SMA/SMK wilayah Jombang.

Tema yang diangkat “Membangun Peradaban dengan Keberagaman” yang berlangsung di gedung aula lantai 3, KH. M Yusuf Hasyim, Ponpes Tebuireng, Jombang. Kegiatan ini dipelopori rumah produksi Tebuireng, Gabungan Organisasi Wanita Indonesia dan Independen Film Surabaya Rabu (24/5/2023).

Kegiatan film clinic terlihat bagus dan menginspirasi untuk mewadahi santri maupun siswa SMA dalam pengembangan bakat dan minat di dunia perfilman. Dan tujuan lainnya yaitu mendukung perfilman Indonesia dalam memunculkan generasi penerus dunia perfilman. Ini yang dikatakan Iis Hendro Gunawan, ketua DPD Perempuan Indonesia Maju.

Pesantren banyak tersebar di negeri ini. Ada sekitar 38.905 unit dengan jumlah santri mencapai 4,1 juta orang. Menurut data dari Emispendis Kemenag. Data ini berpotensi untuk meraih untung dalam hal ekonomi, dikalkulasi jika mereka nonton bareng.

Hal berikutnya yang jadi bahaya bagi generasi adalah ketika pelaku dan lokasi yang digunakan untuk membuat film adalah pesantren sebagai obyek, maka akan menjadi legalisasi pesan-pesan yang disampaikan, yakni tentang kesetaraan gender, Islam ramah atau Islam moderat.

Lembaga pendidikan yang identik dengan agama, tempatnya para ulama, dan mencetak ulama, adalah pesantren. Faktanya sekarang, umat dikaburkan tujuan dan misi dari pola didik pesantren. Potensi generasi muslim telah dibajak dan disalaharahkan agar kekuatan Islam tidak bangkit secara keilmuan Islam dan menutup syariat diterapkan secara kafah.

Umat yang cerdas mampu membaca bahaya atas kegiatan film clinic yang akan berhubungan terhadap pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, harus ada kontrol yang tegas apakah pesan yang disampaikan bertentangan dengan syariat Islam atau tidak.

Tentu sangat membahayakan jika pesantren dibiarkan dalam bidikan industri film. Generasi yang aktifitas awalnya tafaqquh fiiddin, calon-calon ulama yang senantiasa beramar makruf nahi mungkar akan teralihkan untuk mengokohkan sekularisme, liberalisme, dan kapitalisme.

Dengan demikian, wajib bagi para pengemban dakwah untuk mengawasi dan mengawal generasi muslim pada potensinya yang besar supaya terarah, tidak terlena pada kesenangan dunia. Umat harus diselamatkan dari kelemahan dunia yang materialistis dan tujuan para pengusaha industri yang jelas terlihat agar generasi jauh dari kebangkitan hakiki.

Hanya dengan sistem terbaik yang datang dari Yang Maha Pencipta Allah Ta’ala, potensi generasi muslim terarahkan dan terbina dengan benar yakni di dalam naungan Khil4f4h Islamiyah.

Nur Arofah
Jagakarsa [CM/NA]

Loading

Disclaimer: Www.CemerlangMedia.Com adalah media independent yang bertujuan menampung karya para penulis untuk ditayangkan setelah diseleksi. CemerlangMedia.Com. tidak bertanggung jawab atas akibat langsung ataupun tidak langsung dari semua teks, gambar, dan segala bentuk grafis atau konten yang disampaikan pembaca atau pengguna di berbagai rubrik yang tersedia di web ini, karena merupakan tanggung jawab penulis atau pengirim tulisan. Tulisan yang dikirim ke CemerlangMedia.Com tidak boleh berbau pornografi, pornoaksi, hoaks, hujatan, ujaran kebencian, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Silakan mengirimkan tulisan anda ke email  : cemerlangmedia13@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *